mengobati luka

1.3K 216 41
                                    

Ale Pov

Aku tersenyum ketika melihat hari ini perusahaan mulai membeli hasil panen sayuran milik Ibu Vanesha,mengenai kekasihku,dia sekarang sudah kembali seperti dulu,tidak ada wajah murung,tidak lagi gelisah dalam tidurnya.

Bahkan aku sering melihat,menjelang sore dia sering mengajak Marisa pergi,entahlah kemana?yang aku tahu mereka sudah bak dua sahabat yang sulit di pisahkan,Papa juga menyadari akan hal itu.

Aku sedikit terkejut ketika ada sebuah pesan masuk,dua pesan dari Vanesha,aku segera membukanya.Tidak hanya pesan biasa,dia juga mengirim satu foto bersama Marisa.

"Ale,aku pergi sama Mama,mungkin kami akan pulang petang,kamu makanlah di luar,okey? 😘😘😘"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ale,aku pergi sama Mama,mungkin kami akan pulang petang,kamu makanlah di luar,okey? 😘😘😘"

_vanesha ❤_

Pesan macam apa ini?kenapa terkesan memerintah?padahal seharusnya dia mengirim pesan merayuku untuk meminta izin pergi lagi bersama Marisa.

Aku segera beranjak dari kursi,lalu pergi menemui Papa,dengan langkah panjang aku sudah berada di dalam ruangan Papa.

"Ada apa?"tanya Papa

"Marisa kemana?dia izin tidak ke kantor?"balasku

"Dia masuk tadi pagi,siangnya dia baru izin pulang ke rumah"jawab Papa

"Sekarang dia sedang keluar bersama Vanesha Pa?aku fikir akhir-akhir ini mereka sering jalan bersama"ucapku

Papa mengangguk,lalu dia menutup laptop di mejanya,"kamu cemburu dengan Mamamu sendiri?"tanya Papa

"Bukan seperti itu maksudku,mereka sering-"

"Biarkanlah Lee,selama ini Papa terlalu egois,semenjak kematian Ibumu,dan kamu meninggalkan Papa,hanya Marisa yang peduli dengan Papa,bukan!Marisa Papa tahan untuk selalu ada dalam semua kegiatan Papa,usianya baru 22 thn kala itu"potong Papa

"Jadi Papa fikir,sekaranglah waktunya dia bersenang-senang,bersama Vanesha!merasakan jalan-jalan berkeliling pusat perbelanjaan,nonton bioskop,ke salon bersama sahabat,lalu makan-makan dengan sahabatnya,Vanesha anak yang baik,jadi Papa yakin mereka berdua tidak akan melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri di luar sana"lanjut Papa

Aku mencoba menelan salivaku,benar apa yang di katakan Papa,selama ini Marisa selalu sibuk mengurus perusahaan dan mengurus Papaku,dia tidak seberuntung anak remaja seusia nya waktu itu.

"Nanti sore,pulanglah bersama Papa,kita makan berdua di luar,biarkan istriku menikmati harinya bersama calon istrimu"ucap Papa lagi

Aku hanya menganggukkan kepala,sudah hampir 4 bulan aku tinggal bersama Papa,membuatku sedikit lunak,tidak sekeras dulu,bahkan bisa di katakan,aku jarang sekali membantah perkataan atau perintah Papa.

Vanesha pov

Vanesha pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang