Jisung hari ini lagi di rumahnya Chenle. Mereka berdua lagi mau belajar bareng katanya. Sebenarnya cuma alasan aja itu mah biar bisa ketemuan dan main game bareng.
"Makasih Le." Jisung senyum waktu liat Chenle bawa masuk kentang goreng ke kamar.
"Sama-sama. Ayo main lagi." Chenle ngambil hpnya.
Jisung ngangguk dan akhirnya mereka habisin dua jam buat main game. Mau lanjut lagi tapi tiba-tiba Jeno telpon Jisung.
"Kenapa kak?" Jisung angkat.
"Cung lo lagi sama Chenle nggak?"
Jisung natap Chenle. "Ini lagi bareng. Kenapa kak?"
"Speaker hp lo gue mau ngomong."
Jisung ikutin aja perintahnya Jeno, dia pasang mode speaker di hp dan Chenle juga bisa denger.
"Jaemin nggak lama lagi ulang tahun. Gue mau minta bantuan lo berdua, boleh yah?"
Chenle ngangguk. "Boleh. Buat apa kak?"
"Gue liat tanggalnya pas banget hari libur. Gue mau buat di taman rumahnya dan udah diskusi sama Renjun. Gue bakalan ajak Jaemin jalan-jalan dari jam dua siang dan lo bertiga tolong hias tamannya yah sampe jam enam sore sama Renjun. Bisa kan?"
"Boleh kak!" Chenle lagi yang jawab.
"Butuh bahan nggak kak?" Jisung tanya.
"Emmm... nggak keknya. Bahan-bahannya udah gue sama Renjun beli lo berdua tinggal kerja aja."
"Oke. Kabarin aja kak."
"Sip! Thanks yah... sorry ganggu."
"Nggak papa kak."
"Yaudah, gue mau kasih tahu Echan dulu. Byeee!"
"Byee... "
Jisung matiin telpon terus dia natap Chenle. "Beli hadiah nggak?" Jisung tanya.
Chenle ngangguk. "Beli lah."
"Yaudah bareng yah nanti."
Chenle ngangguk terus mereka lanjut main game lagi.
***
Di Manado sekarang udah jam tujuh malam dan Taeyong lagi fokus sama tugasnya yang nggak selesai-selesai dari tadi. Lagi fokus ngerjain tiba-tiba ada yang telpon dan itu ternyata adeknya. Dia langsung aja angkat."Halo? Kenapa dek?" Taeyong langsung nanya.
"Kak... kapan balik? Ku kangen."
"Ada masalah apa di rumah?" Taeyong udah ngerti kalo adeknya telpon terus tanya dia kapan balik pasti ada masalah atau terjadi sesuatu di rumah mereka.
"Biasa, aku lagi nggak suka cara didik mami papi."
"Kenapa lagi mereka? Kamu berantem sama Seungmin?"
Taeyong itu punya adek kembar. Nama adek kembarnya itu Wonpil sama Seungmin. Lebih tua Wonpil karna Wonpil lahir duluan beda sepuluh menit mereka.
"Nggak gitu juga sih kak. Yah gitu, mentang-mentang kita kembar dia salah aku juga salah."
Taeyong hembusin nafasnya. Udah biasa emang dia denger curhatan adeknya dan unjung-ujungnya dia harus kasih nasehat dan cari jalan tengah.
"Yah kamu kan kakak, jadi kamu tegur dong sih Seungmin."
"Kakak tahu aku kan? Aku males berurusan kayak gitu, kita walau kembar aku nggak berhak ngurus hidupnya. Sifat kita beda. Kayak gini, dia punya darah rendah ngikut papi tapi aku nggak kak, terus kenapa aku juga nggak boleh ini dan itu sama kayak dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...