Part 80: Keinginan

4.1K 618 24
                                    

Semenjak kasus pembunuhan itu Winwin udah tinggal di rumahnya Yuta atau lebih tepatnya bukan tinggal tapi nginap dalam jangka waktu yang panjang. Rumah dia masih diisolasi sama police line sampe bulan depan dan sampe sekarang dia nggak tahu gimana kabar kakaknya. Dia takut buat ketemu kakaknya yang cuma dia tahu dari tantenya kalo kakaknya lagi diterapi.

Tantenya juga udah ajak dia buat ke Surabaya karena tantenya tinggal di sana tapi Winwin nolak dia nggak mau ninggalin temen-temennya yang menurut dia sulit buat dicari.

Masalah perusahaan Winwin serain sama tantenya karena Winwin emang betul-betul buta buat terjun ke dunia bisnis. Tantenya juga yang emang ngerti akhirnya terima dan setiap bulannya selalu ngirimin Winwin uang.

Sekarang udah malam dan Winwin di dalam kamar belum bisa tidur. Dia sama Yuta nggak di dalam satu kamar walaupun di awal Yuta maksa buat tidur aja bareng dia tapi Winwin nolak katanya nggak enak sama orang luar.

Baru juga tutup mata tiba-tiba pintunya diketuk dan Winwin udah tahu itu pasti Yuta. Dia langsung berdiri terus buka pintu. "Udah tidur tadi?" Yuta nanya sambil peluk bantalnya yang dia bawa-bawa.

Winwin geleng kepala. "Baru mau. Kenapa?"

"Lapar."

"Terus?"

"Udah ngantuk nggak? Kalo belum temenin buat mie."

Winwin senyum terus ngangguk lagian besok itu hari libur bangun telat dikit kayaknya nggak papa. "Yaudah ayo."

"Yes!" Yuta langsung lempar bantalnya di dalam kamar Winwin terus dia rangkul pacarnya itu ke dapur.

"Kamu mau dibuatin apa?" Winwin nanya sambil buka kulkas.

Yuta ikutan lihat isi kulkas. "Telur aja deh sama mie soto."

Winwin ngangguk terus dia ambil dua telur sama satu mie di dalam lemari.

"Win... "

Winwin letakin di samping kompor telur sama mie yang dia ambil terus natap Yuta. "Kenapa?"

"Mienya dua."

"Aku kenyang."

Yuta geleng kepala. "Porsiku dua." Terus dia senyum tanpa dosa.

"Ohh... " Winwin ketawa terus ambil lagi satu mie. Sambil manasin air Yuta bantu buka bumbu sedangkan Winwin ngocok telur.

"Lo beneran nggak mau? Baunya enak banget ini. Nggak tergoda gitu?" Yuta nanya ke pacarnya yang lagi sibuk bersih-bersih bekas sampah mie sama telur.

Winwin jalan ke tempat sampah sambil geleng kepala. "Nggak mau. Aku kenyang kamu aja yang makan."

"Yaudah."

Selesai masak mereka duduk hadap-hadapan di meja makan. "Masih panas ditiup dulu."

Yuta ngangguk terus dia tiup dulu mienya. Winwin senyum lihat Yuta nggak tahu kenapa dia seneng aja lihat Yuta yang kayak gini. Kesannya Yuta yang sama dia beda sama Yuta yang sama lainnya.

"Sumpah enak Win!" Yuta ngomong waktu udah satu suapan dia telen.

Winwin ketawa terus geleng kepala. "Apaan sih kamu kayak nggak pernah makan mie aja."

"Beneran ini keknya dibuat pake bumbu spesial."

Winwin ngernyit bingung. "Bumbu spesial gimana maksud kamu?"

"Cinta." Yuta jawab dia senyum terus ngedip buat godain Winwin.

Winwin geleng kepala lihat kelakuannya Yuta yang nggak pernah lelah buat ngehibur dia. "Kamu-- "

NCT: Cerita Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang