Part 63: Balik

4.6K 658 82
                                    

Jam udah nunjukin pukul setengah sembilan dan Yangyang masih setia di atas kasur.

Dia ngernyit bingung waktu ngerasa keganggu sama sesuatu yang pegang-pegang wajahnya waktu dia lagi tidur.

"Pak... ini hari libur!" dia jawab asal karena kira yang bangunin dia itu pembantunya. Ditarik selimutnya terus dia balik badan.

Sayangnya itu orang tetap gangguin, Yangyang akhirnya bangun dan dia mau marah tapi nggak jadi. "Kak?"

Ternyata yang gangguin dia dari tadi itu Kun. "Kapan datang?" Yangyang tiduran lagi di atas kasur.

"Heh kok tidur lagi?" Kun narik Yangyang buat duduk.

"Aaaaaa... mau bobo weh!" akhirnya dia nyandar di badannya Kun dan Kun peluk pinggangnya Yangyang.

"Kangen banget tahu sama kamu." Kun nutup mata terus nikmatin pelukan mereka. Jujur selama di sana dia khawatir banget sama pacarnya apalagi waktu Yangyang masuk rumah sakit dan ngelukain diri sendiri rasanya pengen langsung pesan tiket ke Manado.

Semenjak Yangyang pulang dari rumah sakit Kun langsung nyuruh mamanya buat nahan Yangyang di rumah dan jangan ngebiarin anak itu pulang. Masalah Papanya dia nggak tahu apa yang mamanya bilang, ntar aja dia tanyain yang penting Yangyang nggak balik ke rumah dan ketemu sama ayah kandungnya sendiri.

Kun lepasin pelukannya terus dia narik dua tangan Yangyang. "Sembuh juga lukanya."

Yangyang senyum. "Iya, diobatin terus sama mama."

"Bagus deh. Gimana masalah papa aku?"

"Mama bilang aku itu temenmu dan aku bisa tinggal di sini." Yangyang sandaran lagi di bahunya Kun terus nutup mata karena masih ngantuk.

"Kenapa nggak bilang aja pacar aku? Aku nggak peduli dia marah."

Yangyang geleng terus tiba-tiba dia angkat kepala dan natap Kun. "Aku boleh tanya nggak?"

Kun ngangguk. "Sure."

"Boleh tahu masalah kamu sama papa kamu apa?" Yangyang nanya hati-hati takut Kun tersinggung.

"Boleh dong, papa itu orang yang pekerja keras dan hal itu yang ngebuat aku sama mama kurang waktu sama dia." Kun mulai cerita.

Yangyang nyimak.

"Waktu aku masuk SMP aku denger mama sama papa berantem berat dan itu karna papa yang ternyata ngehamilin wanita lain. Kamu tahu kenapa papa jarang pulang sekarang?"

"Jangan bilang karna papamu tinggal sama... "

"Yes, he do it. Mama nggak mau cerai karna aku padahal aku udah maksa selain itu juga ternyata alasannya mama nggak mau perusahaan papa jatuh. Mama bener-bener sayang sama papa. Semenjak wanita itu melahirkan dia lebih sering ngabisin waktu di rumah perempuan itu." Kun senyum lebih ke senyum yang terluka.

Yangyang langsung peluk pacarnya. "Masalah kamu lebih berat ternyata."

Kun langsung lepas pelukannya terus dia pegang pipinya Yangyang. "Aku nggak papa. Sekarang giliran kamu, cerita sama aku kenapa kamu bisa sampe kayak waktu itu? Disuruh cerita di chat nggak mau, disuruh cerita waktu telpon nggak mau. Berarti maunya langsung kan?"

Yangyang senyum kecil terus dia pegang tangannya Kun. "Kamu belum denger cerita dari mama?"

Kun geleng-geleng. "Aku minta cerita disuruh mama tanya langsung sama kamu."

Yangyang kekeh terus dia cerita. "Kamu tahu aku punya masalah sama papa kan?"

"Iya."

"Aku masuk rumah sakit karna papa, dia ngungkit masalah mamaku dan aku ngerasa itu benar. Aku yang bunuh mama, seharusnya aku nggak bahagia kayak gini."

NCT: Cerita Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang