Hari pertama masuk sekolah selesai libur kuarter tiga 11 IPS nggak lengkap karena Xiaojun nggak masuk dan nggak ada yang tahu keberadaan Xiaojun. Udah di telpon dan sms tapi nggak diangkat atau juga dibalas.
"Udah kita positif aja mungkin dia sibuk atau punya masalah mendadak." Ten ingetin temen-temennya buat nggak curiga-curigaan.
Taeyong ngangguk. "Dia pasti bakalan kabarin kita. Santai aja masih hari pertama juga."
Nggak lama sekretaris sekolah masuk dan mereka langsung aja mulai devosi kayak biasa buat awalin hari.
Nggak ada yang tahu kalo sekarang Xiaojun udah ada di Bandung. Ngapain? Kakaknya meninggal.
Waktu malam dia ditelpon sama pihak polisi dan kabarin kalo kakaknya ditemuin udah meninggal di apartemennya sendiri.
Kematian kakaknya bukan karena dibunuh tapi emang kakaknya yang ngelakuin itu sendiri. Di lihat dari CCTV kakaknya emang sengaja gantung diri dan Xiaojun bener-bener langsung lemes waktu lihat adegan itu.
Pemakaman kakaknya langsung dilakuin di hari itu juga dengan sederhana. Xiaojun duduk diam di depan makam kakaknya nggak peduli tanah yang udah kotorin celananya.
"Kita take off jam tujuh malam."
Xiaojun senyum kecil terus ngangguk. "Iya om dikit lagi." Dia hembusin nafas dan buka surat yang dikasih sama kakaknya.
"Xiaojun, sorry to say tapi kakak berhenti sampe sini. Maafin kakak yang emang nggak bisa nemanin kamu lagi. Maafin kakak yang selalu bersikap dingin sama kamu. Tapi yang harus kamu tahu kakak sayang sama kamu.
Kenapa kakak berhenti? Karena kakak nggak sanggup lagi sama mama dan papa. Mereka selama ini hantui kakak dengan hutang mereka. Penagih selalu datang dan kakak udah coba buat lunasin tapi kakak nggak bisa dapat duit sebanyak itu.
Puncaknya hari itu dimana mereka sih penagih sialan ngelakuin hal bejat... mereka memperkosa kakak dan itu benar-benar menjijikan. Kakak mohon untuk sama kamu nggak usah perpanjang masalah biarin hal ini cuma kamu yang tahu dan tolong juga buat relain kakak.
Kamu bisa berjuang sendiri kan dek? Om pasti akan bantu kamu. Kata-kata terakhir yang selalu kamu ingin dengar dari kakak...
I love you brother, i love you."
Xiaojun nunduk air mata langsung keluar. Dada dia sesak nggak bisa nafas karena tangisannya.
Hendery datang karena emang bertepatan kuliah di Bandung. Dia senyum ke omnya Xiaojun terus dia langsung jongkok. Dia baru aja bisa datang sekarang karena dia ada jadwal kuliah yang nggak bisa ditinggalin.
"Babe... "
Xiaojun natap Hendery tangisnya pecah dan dia langsung peluk erat. "Kakak ninggalin aku Dery... " Dia remas jaketnya Hendery dan nyembunyiin wajahnya di bahu kekar pacarnya itu.
"Sssttt... kamu yang kuat yah." Hendery elus-elus punggungnya Xiaojun. "Aku nggak bakalan ninggalin kamu kok."
Xiaojun geleng kepala. "Kenapa semua keluargaku ninggalin aku? Kenapa mereka benci aku?"
"Hey nggak gitu." Hendery lepas pelukannya dan pegang pipinya Xiaojun. "Di belakang kamu masih ada om kamu, keluarga yang nggak pernah ninggalin kamu. Semua punya jalannya masing-masing Jun."
Xiaojun nunduk dia tutup wajahnya dan nangis lagi dia nggak kuat. Hendery hembusin mafas dia nggak tega lihat pacarnya kayak gini. "You have me." Dia bawa Xiaojun dalam pelukannya.
Omnya Xiaojun senyum lihat interaksi anak muda di depannya. Pria tua itu akhirnya murusin buat jalan menjauh nggak mau ganggu waktu Hendery sama ponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...