Part 92: Jujur

4.6K 678 124
                                    

Natal nggak kerasa udah datang lagi. Natal kali ini lebih menyenangkan buat Taeil karena dia bisa pulang ke rumah dan ketemu sama keluarganya dan juga teman-temannya.

Ngehias pohon natal bareng adek, doa bersama di malam natal bareng keluarga, dan juga bantu orang tua buat masak.

Banyak orang yang datang ke rumah tapi itu cuma temen orang tua mereka.

"Bang."

Taeil natap Haechan. "Hm?"

"Mau ke rumahnya Mark, udah ditungguin di depan."

"Kenapa nggak disuruh masuk?"

Haechan geleng kepala. "Nggak deh ntar yang ada dia pingsan lihat orang-orang sini."

Taeil kekeh. "Pergilah emang siapa yang nahan?"

Haechan garuk kepala. "Mau pamit gimana ini. Lihat deh mama sama papa lagi heboh sama temen-temennya."

Taeil ketawa bener juga sih yang Haechan bilang. "Santai aja udah pergi terus minta ijin baik-baik."

Haechan akhirnya ngangguk dan jalan samperin emak bapaknya buat pamit. Selesai dapat ijin dia balik pamit ke Taeil baru keluar samperin Mark.

Taeil hembusin nafas Haechan dah pergi dia jadi nggak punya teman. Dari pada diam kayak orang bego dia berdiri ambil dua kaleng soda terus masuk dalam kamar.

Natal Hendery kayak biasa dia ajak Xiaojun buat datang ke rumahnya. Makan bareng sama keluarga dan temen-temen mama papanya yang lain dan berakhir ketemu lagi sama Rin Ah.

Kali ini pertemuan mereka ngebuat Xiaojun banyak diam bahkan Hendery puas ngetawain dia.

"Mana coba keberanian kamu yang tahun lalu." Hendery duduk di atas tempat tidurnya. Kayak biasa mereka berdua ngurung diri di kamar waktu udah selesai makan.

Xiaojun kekeh terus geleng. "Kan beda ceritanya kak."

Hendery geleng kepala lihat kelakuan pacarnya. "Babe."

"Ya?"

"Aku mau go public depan mama."

Xiaojun buletin mata kaget. "Kak ini... "

Hendery senyum. "Nggak usah takut semua bakalan baik-baik aja. Tadi malam mama nyuruh aku kenalin pacarnya dan aku bilang okey."

"Dery... " Xiaojun geleng kepala panik dia belum siap.

Hendery kekeh dia elus kepalanya Xiaojun. "Semua bakalan baik-baik aja babe."

"Tapi gimana kalo nanti-- "

Hendery geleng kepala. "Kamu jangan mikir aneh-aneh dulu. Kita pelan-pelan ke mama terus ke papa aku."

Xiaojun hembusin nafas. "Aku takut kamu kena marah kak."

"Itu kayaknya emang harus tapi mau gimana? Aku juga nggak mau kehilangan kamu nantinya." Hendery senyum. "Udah susah-susah dapat loh harus dipanah dengan baik masa mau dilepas gitu aja."

"Dipanah?" Xiaojun ngernyit bingung.

"Yah kan angry bird gitu ada panah-panahnya."

Xiaojun natap datar dia ambil bantal terus langsung pukul Hendery. Bisa-bisanya di keadaan begini masih ngelawak. "Kurang ajar yah!"

Hendery ketawa dia tarik bantalnya terus peluk Xiaojun. "Canda babe."

Waktu yang seharusnya dirasa lama kini jadi cepet entah itu perasaan Xiaojun atau emang kenyataannya. Sekarang mereka berdua lagi dalam ruang doa mamanya Hendery tanpa papanya karena masih di bawah ketemu sama rekan bisnis.

NCT: Cerita Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang