Hari pertama masuk kuarter empat itu diawali sama senyuman dari anak-anak. Kenapa? Karena ini kuarter terakhir.
"PAGI SEMUA!" Lucas masuk ke kelasnya sambil teriak. Dia semangat banget waktu hari pertama ini.
"Biasa aja nggak usah ngegas!" Lisa yang udah datang langsung ngebalas sapaan Lucas.
"Yeee... sirik lu bencong!" Lucas jalan terus duduk di tempat duduknya.
Selesai Lucas langsung aja disambung sama Hendery. "PAGI GAYESSS!" Dia datang terus jalan santai dan duduk di atas meja. Satu kebiasaan Hendery yang sering ditegur sama guru yah duduk di atas meja.
Itu dua orang emang yang paling heboh tiap masuk kelas. Beda sama Johnny yang datang dan masuk dengan santai.
"Pagi om... sih imut mana?" Seulgi nanyain Johnny yang udah duduk di kursinya.
"Dah gue kandangin di kamar bareng kucing gue. Kenapa?" Johnny jawab asal terus lepasin ranselnya.
"Anjing! Ngegas lo pak." Irene yang balas.
Beda lagi sama 10 IPS, mereka malah duduk diam aja sambil nunggu Heechul datang. Pagi ini semangat mereka kayak kurang. Sepuluh menit nunggu akhirnya Heechul datang.
"Pagi kids." Heechul sapa anak didiknya.
"Pagi mi!" jawab semuanya bareng.
Heechul ngernyit bingung denger nada anak-anaknya. "Kalian kenapa? Kok lemes?" Tumben aja ini anak-anak kurang energi. Biasanya heboh dan aneh-aneh sampe dia capek ngurusnya.
"Kurang tidur mi." Jawab Yangyang. Gimana nggak kurang tidur, selesai hari dimana mereka ke Bukit Doa hari minggunya mereka sibuk muter-muter sampe puas dan balik udah jam satu. Capek dan seru tapi jadi kurang tidur.
Heechul ketawa aja. "Hari pertama padahal tapi yaudah. Pagi ini saya mau umumin event selama kuarter empat ini. Kan ini kuarter terakhir jadi nanti bakalan ada event hari bumi di bulan depan dan kita kebagian ke kebun di Kampung Pinapalangkow jadi siap-siap aja."
"Harus banget kebun mi?" Jungwoo yang protes. Bukan apa-apa tapi dia takut ke kebun karena biasanya di kebun ada hewan yang namanya ular.
Heechul ngangguk. "Udah ditentuin sama panitia."
"Kelas 10 loh kita mi... " Hwasa coba nego kali aja diubah.
"Nggak papa, belajar pengalam baru kan yah?"
Solar decak terus dia benerin duduknya. "Kelas 10 IPA dapat apa mi?" Dia tanya.
"IPA 1 dapat di pemukiman warga IPA 2 di Tondano."
"Heh! Enak banget IPA 1!" Yuta protes nggak terima.
Heechul senyum. "Udah kali. Anggap aja kalian dapat pengalaman kan? Lagian yah kalo yang deket-deket nggak seru, percaya deh sama saya."
Mereka ngangguk pasrah aja kalo Heechul udah ngomong kek gitu. Mau nggak mau terima aja udah.
***
Waktu jam pulang sekolah Ten jalan bareng sama Taeyong keluar dari kelas sama anak-anak yang lain. Mereka berdua jalan paling belakang."Lo nggak papa?" Taeyong nanya ke Ten. Dia tahu Ten berubah semenjak malam itu tapi dia nggak berani nanya masalah Ten. Dia lihat dan sadar mata Ten selesai balik dari telponan bengkak tapi dia nggak mau negur malam itu takutnya Ten ngerasa nggak nyaman.
Ten natap Taeyong terus dia senyum dan ngangguk. "Aman gue."
Waktu pisah sama anak-anak yang dijemput di parkiran tiba-tiba Johnny datang terus narik Ten. "Pulang sama gue." Nggak ada angin nggak ada ujan itu orang langsung main perintah aja.
Ten natap Johnny nggak suka. "Apaan lo?"
"Gue mau bicara. Please... " Johnny lembutin nada suaranya.
"Pergi aja udah." Taeyong yang ngerti situasi langsung nyuruh Ten. Begitu juga sama temen-temennya yang lain. Akhirnya Ten ikut Johnny, dia naik ke atas motor terus mereka berdua langsung berangkat.
Johnny bawa Ten ke rumahnya. Sampe di rumah dia langsung nyuruh Ten masuk dulu. Ten ngikut aja dan sampe dalam dia langsung disambut sama Dohyon yang lagi nonton TV sama bibi.
"Kakak imut!" Dohyon langsung berdiri dan Ten langsung aja meluk Dohyon.
"Udah makan kamu?"
Dohyon ngangguk. "Udah."
"Doh... sama bibi dulu yah... kakak mau ngomong sama kak Ten." Johnny tiba-tiba masuk terus mau narik Ten.
Dohyon geleng-geleng. "Nggak mau! Doh mau sama kakak imut."
Ten senyum terus dia usap-usap kepalanya Dohyon. "Yaudah main yuk. Kita main... "
"Chitta... "
Ten langsung diem karena kaget waktu denger Johnny manggil nama aslinya. Langsung aja dia natap Dohyon dan senyum kecil. "Ehem... Doh... sama bibi yah kakak nggak lama banget!"
Dohyon langsung ngangguk waktu Ten yang ngomong. Dia turun terus jalan ke bibinya.
"Bi, aku sama Ten ke atas." Johnny ngomong terus dia sama Ten langsung jalan masuk ke kamarnya di atas.
"Kenapa lo bisa tahu?" Ten langsung nanya waktu masuk kamarnya Johnny. Rasa penasarannya udah nggak bisa ditahan.
Johnny nutup pintu, dia kunci terus simpan di dalam kantong. Dia lipat tangannya depan dada terus natap Ten.
"Lo denger waktu gue nelpon kan di Tomohon? Jawab lo!" Ten udah emosi. Dia nggak suka ada yang tahu masalah ini, bukan gimana tapi dia nggak mau ada yang ikut campur dan nantinya malah jadi korban.
"Jadi karna ini lo nghenindar dan ngurangin interaksi lo sama temen-temen?"
Ten natap Johnny tajam. "Darimana lo bisa tahu Johnny!"
"Iya gue denger!"
"Ngapain lo nguping hah? Lo ngikutin gue?"
"Iya gue ngikutin lo!"
"KENAPA LO NGIKUTIN GUE?" keluar juga suara bentakan Ten.
"Gue khawatir lo mau kemana jadi gue ngikutin lo. Apalagi itu udah malam dan lo harusnya tahu, semua dan selama ini yang gue lakuin itu karna gue suka sama lo!"
Ten langsung diam waktu Johnny bilang suka sama dia. Nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Bener-bener kaget.
"Kenapa? Kaget lo?"
Ten geleng-geleng ngebantah perkataan Johnny. "Lo harus berhenti buat suka sama gue."
"Gue nggak peduli yang gue peduli sekarang siapa yang bakal datang buat ngebunuh lo?" Johnny natap Ten. Rahangnya udah keras nahan emosi.
Ten alihin matanya dia nggak mau natap mata Johnny. "Bukan urusan lo."
Johnny diam dia tahu Ten nggak bakalan mudah dibujuk, dia tahu kalo Ten itu keras kepala. "Okay kalo lo kayak gini tapi gue bakalan lakuin apa yang gue mau."
Ten natap Johnny bingung. "Maksud lo?"
"Apapun itu akan gue lakuin agar liat lo tetep aman."
"Ngadi-ngadi lo yah! Udah gue mau pulang aja." Ten mau keluar tapi Johnny nggak ngijinin dia narik Ten lagi.
"Apaan sih John!"
"Sama sekali nggak ada tempat buat gue? I mean... can you think again about... "
Ten yang ngerti kemana arah pembicaraan Johnny langsung geleng-geleng kepala. "Sorry but my answer is no." Ten senyum terus jalan keluar dari kamarnya Johnny. Tapi sayangnya pintu kamar dikunci sama Johnny.
"John open th-- " Ten nggak bisa lanjutin bicaranya waktu Johnny narik dia terus cium bibirnya. Singkat aja tapi bisa buat dia diam seribu bahasa.
"No if i'm give up on you now." Johnny nyengir terus buka pintu dan jalan keluar dari kamarnya ngebiarin Ten yang bengong kayak orang bego.
||||||
Sorry pendek, kepala gue sakit weh😭👍
Besok janji bakalan panjang:D
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...