Haechan jalan keluar dari kamarnya hari ini itu hari Selasa dan dia malas ke sekolah atau lebih tepatnya dia takut. Kenapa? Karena waktu dia ngelaporin temen-temennya yang waktu itu mereka semua di skorsing selama satu minggu. Dia takut kalo nantinya dia bakalan dijauhin karena jadi tukang lapor.
"Kamu kenapa?"
Haechan natap mamanya yang lagi siapin sarapan. Dia senyum terus geleng kepala. "Nggak papa cuma masih ngantuk aja Ma."
"Yaudah tidur lagi aja."
Haechan buletin mata dia kaget denger omongan mamanya. "Lah nanti terlambat."
"Nggak usah sekolah gampang kan?"
"Ya iya sih gampang."
"Terus nggak sekolah bantuin Mama nyapu, ngepel, sama cuci baju."
"WUHU! NGGAK JADI MA ECHAN UDAH SEMANGAT!" Haechan langsung aja teriak dan duduk lebih baik dia ke sekolah dari pada harus beres-beres rumah.
Mamanya geleng kepala. "Papa bahkan udah pergi toko tadi terus kamu masih ngantuk? Ada-ada aja."
Haechan garuk kepala terus senyum kecil. Dia akhirnya mulai makan roti bakar yang dibuat sama mamanya. Sepuluh menit kemudian dia sama mamanya udah masuk dalam mobil buat siap-siap ke sekolah.
"Kamu ntar bisa pulang sendiri ke toko bisa nggak?" Mamanya tanya sambil nyetir.
"Boleh emang mau bantu apa?"
"Ntar bakalan masuk beberapa barang bantuin buat diatur di rak."
Haechan ngangguk. "Sip! Ntar aku langsung ke sana waktu pulang sekolah."
Mamanya senyum. "Hati-hati nanti."
"Iya."
Sampe di sekolah Haechan langsung aja turun waktu selesai pamit sama mamanya. Dia jalan masuk dalam kelas. "Pagi!" Haechan sapa semua temen-temennya.
"Pagi Chan! So bekeng pr ngana?" Salah satu temennya tanya. Mulai lama di Manado seenggaknya dia udah ngerti sedikit bahasanya. [Pagi Chan! Lo udah buat pr?]
Haechan ngangguk. "Udah." Dia samperin temen-temennya yang lagi ngumpul ternyata ketakutan dia salah temen-temennya nggak jauhin dia. Nggak lama Mark datang.
"Pagi."
Haechan langsung aja samperin Mark. "Pagi! Kamu udah buat pr?"
"Aku mau bicara sama kamu." Mark letakin tas terus dia langsung jalan lagi keluar.
Haechan ngernyit bingung tapi dia tetep ikutin Mark keluar kelas. "Kenapa?"
"Nggak mau jelasin sesuatu?" Mark natap Haechan datar.
Haechan ngernyit bingung nggak ngerti sama maksud dari kata-katanya Mark. "Maksudnya?"
"Kamu nyiduk mereka kan?"
Ngerti maksud dari pembicaraan Mark dia langsung dehem. "Nyiduk apaan? Siapa?"
"Kamu tahu kan aku nggak suka orang yang pembohong?"
Haechan hembusin nafas. "Ya iya aku nyiduk mereka terus laporin guru sampe mereka di skorsing."
"Kenapa sendirian?"
"Sendirian gimana maksudnya?"
"Guna aku di sini apa kalo gitu? Tahu nggak yang kamu lakuin itu sebenarnya bahaya!" Mark geleng kepala nggak habis pikir sama kelakuannya Haechan.
"Bahaya gimana? Orang yang kubuat itu bener."
"Emang yang kamu lakuin itu bener tapi bahaya Chan! Mereka bakalan lebih ngucilin kamu dan aku nggak bisa terus-terusan sama kamu!" Mark sampain kekhawatirannya. Dia nggak bisa selalu sama Haechan dan dia nggak mau Haechan terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...