Ten jalan masuk dalam kamar kosnya, sampe dalam dia langsung kunci pintu.
"Hai."
Ten buletin matanya dan balik badan. Dia kaget, bener-bener kaget waktu liat ayahnya udah duduk di atas tempat tidurnya. "Papa... "
"Hai dear." Nickhun senyum ke dia.
Ten langsung aja balik badan dan buka pintu tapi sayang waktu dia buka pintu tiba-tiba ditarik lagi ternyata udah ada anak buah papanya di luar.
"Bukankah kau bilang kau tidak takut padaku?"
Ten balik badan terus natap ayahnya.
"Ibumu sudah habis di tanganku."
Denger omongan ayahnya yang satu itu langsung aja dia emosi. "YOU KILL HER BASTARD!"
"Yes, i did. Why?"
Ten kepalin tangannya, dia tahan air mata biar nggak keluar. Dia nggak boleh kelihatan lemah di depan ayahnya. "Lo jahat! Lo gila!"
Nickhun senyum miring. "Jadi sekarang giliran kamu." Dia deketin Ten.
"STOP!" Ten teriak berharap kalo misalnya ada yang dengerin dia. Natal kayak sekarang kosan itu sepi banyak yang pulang.
Nickhun ketawa lihat wajah pucat anaknya yang ketakutan. "Pertama-tama yang harus papa lakukan adalah bawa kamu."
Tiba-tiba pintu kebuka dan otomatis itu ngebuat Ten yang lagi sandar di pintu kedorong. Nickhun tangkap anaknya dan langsung aja dia suntikin sesuatu di leher Ten. "Sleep well baby."
Ten senyum kecil mungkin ini emang udah takdirnya dia.
***
"Kamu beneran mau pulang ke rumah?""Tahu tuh Ma, coba Mama khotbah deh." Kun ngomong terus jalan ngambil buah di atas meja.
Yangyang senyum ke mamanya Kun dan ngangguk. "Iya Ma, kasihan papa di rumah sendiri."
"Yakin nak?" Yoona pegang bahunya Yangyang.
Yangyang ngangguk. "Iya Ma."
Mamanya Kun cuma bisa hembusin nafas terus senyum. "Yaudah, kamu hati-hati. Kalo ada apa-apa langsung telpon Mama atau Kun. Ngerti?"
"Siap!" Yangyang gaya hormat kayak tentara terus ketawa.
Kun cuma geleng-geleng nahan gemes. Dia habisin buah yang dia ambil terus ke dapur buat cuci tangan.
"Awas kalo sampe Mama denger masuk rumah sakit yah!"
Yangyang geleng-geleng kepala terus peluk mama pacarnya itu. "Nggak bakalan kok Ma. Janji!"
Yoona senyum terus balas pelukannya Yangyang. "Yaudah hati-hati yah... "
Waktu Kun balik dia ambil jaket dulu karena nanti mereka naik motor bukan mobil. Udah disuruh bawa mobil tapi Kun nolak katanya nggak nyaman dan emang lebih asik motor.
"Ayo."
"Yaudah, bye Ma!" Yangyang berdiri terus dadah-dadah ke Yoona.
"Hati-hati kalian."
Sampe di garasi Kun pakein helm ke Yangyang terus dia dorong kepalanya Yangyang. "Bandel emang!"
"Sakit bego!" Yangyang refleks ngomong terus benerin helmnya.
"Heh! Omongannya."
Yangyang nyubit pinggangnya Kun. "Lagian ini kepala bukan batu! Main ditoyor-toyor."
Kun ngakak denger omongannya Yangyang udah ngegas. Dia naik di atas motor, nyalain mesin terus nyuruh pacarnya itu buat naik. Perjalanan mereka jadi nggak makan waktu banyak karena pake motor. Bisa nyalip:)
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...