Lucas jalan masuk halaman rumahnya pake motor. Sekarang udah jam delapan malam. Udah biasa dia pulang jam segini karna habis jagain Eric. Kadang-kadang juga dia nggak pulang dan nginap bareng Eric.
"MALAM PAM!" dia turun dari motor lepas helm terus nyapa satpam yang lagi jaga.
"Eh, malam ko. Pulang hari ini ko?"
Lucas senyum. "Iya pam. Btw, ngapain pasang lilin pam? Mau ritual?"
Pak satpam ketawa. "Ini banyak nyamuk jadi pasang lilin."
"Yaelah pak, semprot aja pak. Nanti ku ambil dari kamarku. Aku ke dalam dulu. Bye pam!"
"Iya ko, makasih."
Lucas jalan santai terus masuk dalam rumah. Sampe dalam mukanya langsung datar waktu liat ibu tirinya lagi duduk pangku kaki terus baca majalah.
"Widih... maleficent lagi ngopi asoy nih." Lucas nyengir.
Ibu tirinya natap Lucas. "Udah pulang kamu?"
"Udah dong, kalo belum menurut lo gue setan? Ngadi-ngadi yah... " Lucas geleng-geleng terus mau jalan ke dapur buat ambil minum.
"Lucas Wong! Bicara kamu yang sopan yah ke Mami!"
Denger teriakan itu Lucas langsung aja berhenti jalan terus ngakak. "Mami? Sayangnya mak gue dah meninggal, udah bahagia dia sama Tuhan. Lo itu cuma orang jahat yang datang di sini. Mending emak gue bi Surti dari pada lo." Lucas natap jijik ibu tirinya terus lanjut jalan ke dapur.
Sampe dapur dia liat bibi yang lagi masak. Dia senyum. "Widih... emak lagi masak nih."
Bi Surti senyum. "Ko... jangan gitu kali. Itu maminya koko loh."
Lucas ngakak denger omongan pembantunya. "Bi, gini yah menurut buku tatang sutarma namanya emak itu BAIK SAMA ANAKNYA BUKAN BIARIN ANAKNYA KESIKSA DI RUMAH SAKIT." Lucas kuatin suaranya terus buka kulkas dan ambil minuman.
Bi Surti senyum maklum aja. "Ada-ada aja ah."
"Yaudah bi, aku ke atas dulu."
"Nggak mau dulu makan ko?"
Lucas geleng-geleng kepala. "Nanti aja bi, jam makanku kan jam dua." Lucas deketin bi Surti. "Nggak mau makan sama maleficent." Dia bisik terus kedip.
Bi Surti yang denger cuma bisa ketawa. "Koko ada-ada aja."
"Yaudah ke kamar yah bi!" Lucas langsung jalan naik tangga dan masuk dalam kamarnya.
Sampe kamar dia langsung mandi terus dia keluar lagi bawa semprot-semprot nyamuk yang udah dia janjiin sama satpam.
"Ini pam, lebih ampuh dari lilin atau baygon." Lucas kasih semprot-semprot nyamuk.
Satpam yang jaga langsung ketawa. "Makasih ko."
Lucas ngangguk. "Oh yah, papi pulang jam berapa kemarin?"
"Jam dua kayaknya ko."
"Ohh... " Lucas ngangguk lagi.
"Ko, gimana keadaannya dek Eric?" Pak satpam tanya sambil naruh semprotan nyamuk di lantai.
"Udah baikkan dia semenjak temenku ikut jaga." Lucas senyum. Dia jadi ingat Jungwoo.
"Temen siapa nih ko?" Pak satpam godain Lucas.
"Temen pak, imut dia terus baik, adik kelasku di sekolah." Lucas ceritain wujudnya Jungwoo walaupun masih abstrak.
Pak satpam senyum. "Widih... calon ko?"
Lucas langsung ngakak. "Apaan deh pak, calon apa? Presiden?"
Pak satpam ikut ketawa.
"Yaudah pak, aku mau masuk kamar dulu mau net not."

KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...