Part 42: Rencana

6.1K 767 134
                                    

3,6k nih:D pwanjangggg:)

Enjoy reading!












Hendery jalan keluar dari kamarnya. Dia mau jalan sama Xiaojun malam ini, mumpung besok libur kan. Mereka mau santai-santai karena udah nyelesain kuarter tiga.

"Kemana kamu?" Dia liat mamanya yang lagi duduk santai sambil gunting kuku.

"Nyopet Ma." Jawab Hendery terus nyengir.

"Heh! Mulutnya! Mama masukin lagi ke rahim kamu!"

Hendery ketawa terus samperin Mamanya. "Emang bisa Ma?"

"Bisa, mau coba kamu?" Mamanya letakin gunting kuku terus natap Hendery.

Hendery geleng. "Nggak, bau pasti. Mama kan udah nggak buang air dua hari."

"Yah Tuhan mulutnya!"

"Ampun Ma... becanda. Aku mau keluar yah Ma. Jalan-jalan keliling."

Mamanya ngangguk. "Hati-hati, pulangnya jangan subuh."

"Mama nggak ada pelayanan doa gitu?" Hendery tanya sambil ngambil jus yang ada di atas meja.

"Besok ada, kenapa emang?" Mamanya tanya balik.

"Nggak pengen di doain aja sama Mama." Dia senyum. Kadang-kadang kalo lagi nggak enak perasaan dia pasti bakalan cari mamanya minta petunjuk sama Tuhan dengan cara doa sama-sama.

"Kamu punya masalah apa? Sini cerita sama Mama."

"Nggak cuma mau doain aku kan kuarter tiga udah selesai kuarter empat nanti banyak ujian. Ntra juga ujian masuk univ, kan harus didoain."

"Oh... besok aja selesai mama pelayanan."

Hendery ngangguk. "Eh Ma, nggak lihat sesuatu-sesuatu lagi kan di rumah?"

Mamanya ngernyit bingung. "Hah? Maksudnya?"

"Aelah Ma, masa nggak ngerti. Penunggu gitu atau yang ngikut Mama abis pelayanan." Hendery tanya. Dia selalu aja penasaran sama cerita Mamanya. Pertama satu kali mamanya cerita kalo dapet pelayanan buat ngusir setan dan ternyata setannya ikutin terus ganggu mereka. Langsung aja pentahiran satu rumah.

"Ada dua orang selalu nggak mau pergi. Gangguin Mama terus."

Hendery udah semangat. "Kek gimana bentukannya Ma?"

"Bentar Mama kasih liat fotonya."

"Emang bisa difoto Ma?"

Mamanya ngangguk. "Nih!" Mamanya tunjukin satu foto yang ternyata dia sama papanya.

Hendery natap datar. "Yaudah aku anak setan berarti."

"Heh! Omongannya yah... udah sana berangkat ntar kemalaman."

Hendery ngangguk dia berdiri terus cium pipi mamanya dan jalan keluar. Dia anak tunggal dan emang dia deket sama orang tuanya. Dia selalu terbuka tapi nggak sama hubungannya sama Xiaojun.

Sama kayak Taeil, keluarga dia menantang keras hubungan kayak gitu. Iyalah, mamanya pendoa atau pelayan Tuhan gimana nggak bakalan ditentang. Mungkin kalo sampe orang tuanya tahu dia belok bakalan diusir dari rumah.

Hendery nyalain motornya terus langsung jalan ke rumah Xiaojun. Perjalanan nggak lama karena dia pake motor jadi bisa nyalip.

"Hai." Xiaojun sambut dia di depan rumah.

Dia lepas helmnya terus senyum ke Xiaojun. "Hai. Nih... " terus dia kasih satu helm buat Xiaojun.

Mereka mau nonton aja malam ini. Ngambil tiket yang midnight biar lebih asik. Jadi sebelum masuk bioskop jalan-jalan keliling dulu.

NCT: Cerita Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang