Jam udah nunjukin pukul sepuluh malam dan seharusnya Jungwoo udah tidur karena besok harus sekolah lagi. Hari ini aja seharusnya dia udah masuk sekolah tapi dia bolos karena mau nganterin ayah sama bundanya.
Selesai Jungwoo nidurin Eric dia jalan keluar ke taman bawa susu putih hangat. Dia duduk di kursi taman dan senyum waktu buka hpnya.
Jungwoo geleng kepala karena lihat wallpapernya yang nampilin wajahnya Lucas waktu selfie. Wallpaper itu sengaja diganti sama Lucas. "Aneh-aneh aja."
Tadi sebelum pulang Lucas tiba-tiba narik dia buat keluar rumah bentar walaupun sempet ada drama dulu sama Eric.
"Nggak boleh! Kak Woo temenin Eric bobo." Eric tahan tangannya Jungwoo waktu mau keluar dari kamar.
Lucas decak kesel. "Bentaran doang pinjem dulu kak Woonya."
Eric geleng kepala. "Nggak mau."
Lucas tepok jidat lihat tingkah adeknya. "Bentara doang Ric."
Jungwoo ketawa terus dia duduk lagi di sampingnya Eric. "Yaudah kali kak kalo mau ngomong disini aja."
Lucas geleng kepala yakali dia mau nembak terus diliatin adeknya. "Nggak. Eric bentaran aja yah... ngomongnya juga cuma di taman belakang." Lucas senyum ke adeknya siapa tahu adeknya bakalan ngerti dan rasa kasihan sama dia.
Eric diem bentar terus tiba-tiba ngangguk. "Sepuluh menit."
Lucas ngangguk. "Yep! Sepuluh menit nggak bakalan lebih."
"Yaudah." Eric lepasin tangannya Jungwoo ngebiarin dua kakaknya itu keluar dari kamar.
"Bicara apa sih kak?" Jungwoo ngernyit bingung waktu mereka udah sampe di taman belakang.
"Bentar gue atur nafas dulu soalnya materi berat ini." Lucas rapihin rambutnya sama bajunya.
Jungwoo ngernyit bingung lihat kelakuannya Lucas. "Kakak sehat?"
"Lah? Sehat gue!"
"Kok kek orang gila?"
Lucas senyum miris. Gebetannya sendiri aja bilang dia kayak orang gila. "Astaga, sabar gue mah."
Jungwoo makin bingung. "Yah terus mau bilang apa sih?" Dia makin penasaran.
Lucas hembusin nafas buat ilangin rasa gugup. "Gini... lo bilang kan lo itu gay."
Jungwoo ngangguk. "Terus?"
"Yuk jadian." Lucas ngomong lancar banget kayak mau ajak jalan.
Jungwoo ketawa denger omongannya Lucas. "Ya ampun kak ngomong apa sih?"
Lucas kedip beberapa kali terus ketawa. "Oh tuhai ta da bicara serius dia kira main-main." [Ya ampun gue bicara serius dikira candaan.]
"Yaiyalah orang kakak ngomongnya kayak mau ngajak jalan doang."
"Gue serius Woo! Gue suka lo, sayang lo, cinta juga sama lo. Jawaban lo apa nih?"
"Dih! Alay ih."
Lucas natap Jungwoo datar. "Woo... "
"Aku nggak ngerasa kalo kakak nembak aku. Kakak serius?" Jungwoo tanya lagi. Bukan apa-apa tapi dia tahu Lucas orangnya suka jail dan dia nggak mau tersakiti kalo ini cuma main-main doang.
"Iyaaaaaa... " Lucas jawab pake nada gemes.
Jungwoo nelen ludah tiba-tiba juga rasa gugup. "Emmm... gimana yah... "
Lucas gerakin kakinya karena nggak tenang nunggu jawabannya Jungwoo.
Jungwoo natap Lucas. "Astaga mukamu lucu banget kak!" Dia ketawa sambil pegang tangannya Lucas karena saking nggak tahan lihat wajahnya Lucas yang imut tapi juga lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Cerita Kita [END]
HumorIni cerita anak-anak berbakat (read: dikit bego) yang disatukan jadi satu di satu sekolah yang ada di Manado. Cerita dimana mereka hadapi masalah bareng sama orang-orang yang pengertian. Cerita ini menggambarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempur...