Part 46

1.1K 46 2
                                    

Arsen pun datang menghampiri Yura seraya berkata, "Ra, masuk yuk!"

"Kenapa, Bang? Apa Daddy drop lagi?" tanya Yura.

"Bukan, Daddy baik-baik aja kok. Kamu tuh belum makan, buruan makan gih!" jawab Arsen.

"Enggak, Bang, aku gak selera untuk makan," ucap Yura menunduk sedih teringat Daddynya yang sedang sakit.

"Kamu gak makan, ntar telat makan jadinya sakit malah buat Daddy kepikiran. Kamu mau buat Daddy drop?" tanya Arsen.

"Enggak, Bang," jawab Yura.

"Ayo makan gih!" ucap Arsen yang di angguki oleh Yura.

"Kamu udah makan, Bang?" tanya Yura.

"Belum, aku nungguin makan bareng sama kamu," jawab Arsen.

"Jadi, dari tadi kamu belum makan?" tanya Yura kembali.

"Belum, Ra," jawab Arsen membuat Yura merasa bersalah.

"Kakak Yula, nanti kita pulang nya jam belapa?" tanya Aziel.

"Kalau Kakak ikut Abang aja sih, coba tanya Abang," ujar Yura.

"Abang, nanti kita pulang jam belapa?" tanya Aziel yang menghadap pada Arsen.

"Kita gak pulang, kita menginap di rumah Daddy," jawab Arsen.

"Kamu serius, Bang?" tanya Yura.

"Iya, gak mungkin 'kan aku bawa kamu pulang dan nanti di rumah malah banyak melamun kamu nya," jawab Arsen.

Yura, Arsen serta Aziel berjalan masuk menuju meja makan. Tiba-tiba ponsel Arsen berdering.

"Natasya? Kenapa dia?" gumam Arsen membuat Yura menoleh.

"Siapa yang telpon, Bang?" tanya Yura.

"Natasya. Nih kamu angkat dan bilang sama dia kalau aku lagi gak di rumah dan ponsel ketinggalan," ucap Arsen.

Yura mengambil alih handphone Arsen langsung mengangkat telpon dari Natasya tak lupa ia memencet speaker panggilan agar Arsen dapat mendengarnya langsung.

-Dalam Panggilan- 

"Hallo, Arsen," ucap Natasya saat panggilan udah terhubung.

"Kenapa lagi, Natasya? Apa kamu sedang mencari cara baru untuk dekat dengan Suami saya?" tanya Yura.

"Kok lo yang angkat?" protes Natasya.

"Tolong jangan ganggu Suami saya lagi, saya kira 2 bulan kamu gak ada kabar itu udah tobat. Eh, ternyata belum tobat juga," ucap Yura membuat Natasya emosi di seberang telpon.

"Gak usah banyak bac*** lo, MANA ARSEN?" tanya Natasya yang kalut dengan emosinya sendiri.

"Pergi keluar nongkrong sama temennya, dia kelupaan bawa ponselnya," jawab Yura berbohong, karena yang sebenarnya Arsen ada pas di depan Yura.

"Suruh Arsen hubungin gue kalau dah sampe rumah, paham gak lo?" tanya Natasya yang langsung memutuskan panggilan telponnya

"Nih, Bang ponselnya, Aku pergi ke kamar Daddy, ya, Bang."Yura memberikan ponsel kepada Arsen dan berlalu pergi.

"Kamu makan dulu, Ra, baru boleh ke kamar Daddy," ucap Arsen menahan kepergian Yura tanpa mengisi perutnya terlebih dulu.

"Tapi, Bang, aku--" 

"Aku gak suka di bantah," ucap Arsen tegas memotong ucapan Yura.

"I-iya, Bang. Maaf," ucap Yura menunduk.

"Ayo makan," ujar Arsen.

"Iyaa, Bang," ucap Yura melangkah mengambil makanan.

○O○

20.15 WIB

Saat ini keadaan di rumah Mommy tampak sepi karena teman-teman Yura dan Arsen sudah pulang beberapa jam yang lalu.

Yura tampak sedang bermain di kamar bersama dengan Aziel. sementara Arsen sedang berbincang dengan Daddy juga Papa di kamar Daddy. Sedangkan Mommy bersama dengan Mama berada di ruang tamu.

"Kak Yula, aku mau ketemu cama Daddy kakak," ucap Aziel.

"Ayo kakak antar kamu jumpa Daddy," ujar Yura.

Yura berjalan dengan menggandeng tangan Aziel menuju kamar Daddy.

#Tok..Tok..Tok..

"Masuk," ucap Papa Gavin.

"Assalamu'alaikum," ucap Yura masuk ke kamar Daddy.

"Wa'alaikumussalam," jawab Papa, Arsen dan juga Daddy serentak.

"Hey, ada apa, Nak?" tanya Daddy.

"Hehe, gapapa kok, Dad. Ini tadi Aziel cuma mau ketemu Daddy katanya," ujar Yura membuat Daddy langsung menoleh pada Aziel.

"Hey, jagoan tampan!" sapa Daddy.

"HalloDaddy," ucap Aziel membalas sapaan Daddy.

"Hahaha, jagoan kecil mu lucu, Bro," ujar Daddy pada Papa Gavin.

"Iyaa, dia memang lucu. Kita tinggal tunggu aja kelucuan dari cucu kita," ucap Papa melirik pada Arsen dan Yura.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang