"Udahlah, Yura. Nurut aja apa kata Arsen, dia lagi cemburu tuh," ujar Omar.
Yura diam tak bersuara dan bermain dengan Aziel.
Sesampainya mereka di rumah Mama Siska, Yura langsung turun membawa Aziel dalam gendongannya dan masuk tanpa mengajak Arsen.
"Ngambek tuh istri lo," ucap Toni.
"Kalian mau langsung balik atau mampir dulu?" tanya Arsen mengalihkan pembicaraan Toni.
"Balik aja deh kayanya," ujar Omar.
"Iya, kami balik aja, Bro," sambung Toni.
Ketiga sahabat Arsen langsung membawa motor mereka yang di titipkan di rumah Arsen dua hari yang lalu, dan mereka bertiga langsung pulang membawa motor masing-masing.
Sedangkan Arsen dia langsung membawa barang-barangnya yang ada di mobil, ia dibantu oleh Asisten rumah tangga nya untuk membawa barang tersebut.
○O○
"Ma, Yura mana?" tanya Arsen saat melihat Mama nya hanya berdua dengan Aziel di ruang tamu."Yura ada di kamar kalian," jawab Mama dan Arsen langsung pergi ke kamar.
Saat sampai di kamar, Arsen melihat Yura sedang membereskan barang-barang dari apartemen di susun nya di lemari.
"Kamu ngambek?" tanya Arsen
"Ya enggaklah, Bang. Kenapa?" jawab Yura seraya kembali bertanya.
"Mana tau ngambek karena gak aku izinkan ke rumah sakit," ucap Arsen.
"Gak lah, Bang, Aku lebih memilih suami Aku di banding dengan teman ku, yang mungkin benar apa kata kamu kalau dia cuma modus. Aku gak akan pergi ke rumah sakit kalau kamu gak izinkan aku," ujar Yura.
"Bagus deh," ucap Arsen langsung berbaring di kasur sambil bermain dengan game di ponselnya.
#Tok..Tok..Tok..
"Abang, buka gih! Aku masih beres-beres nih," ujar Yura.
"Buka lah sana, nanti mati game ku," ucap Arsen.
Yura langsung membuka pintu, ternyata Mama siska yang datang.
"Masuk, Ma," ucap Yura.
"Yura, Arsen, beberapa hari lagi sekolah kalian masuk, apa kalian gak ada niatan buat beli peralatan sekolah gitu?" tanya Mama.
"Nanti aja, Ma, masih capek kalau harus hari ini juga perginya," ujar Arsen tak mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Sibuk banget ya Abang main game, Yura ke kamar Mama aja, Nak," ucap Mama.
"Eh Mama, kok di bawa? Yura aja belum selesai beres-bereskan barang," ucap Arsen yang langsung mencegah Mama membawa Yura.
"Percuma Yura di sini kalau kamu perlakukan seperti itu. Yura istri kamu, bukan Asisten rumah tangga yang sedang beres-beres kamu kacangin gitu," ujar Mama.
"Seharusnya, kamu itu bantu Yura bereskan barang trus bisa istirahat sama-sama," lanjut ucapan Mama.
"Ya iya, Ma," ucap Arsen.
"Yaudah, mama balik ke kamar dulu, kamu jangan lupa persiapan sekolah, jangan sampai pontang panting," ujar Mama langsung pergi menutup pintu kamar Arsen.
Yura Pov
Aku pun langsung melanjutkan pekerjaanku membereskan barang.
"Sini aku bantu" ujar Arsen.
"Udah gapapa kok, Bang. Biar aku aja," ucap ku sambil tersenyum.
Tiba-tiba handphone Arsen berdering, "Natasya? Ngapain lagi dia" gumam Arsen yang masih terdengar oleh ku.
Aku hanya melirik sekilas Arsen saat menyebut nama Natasya.
'Sebenarnya Natasya ini apa gak ada cowok lain yang mau sama dia? Kenapa harus selalu mengincar suami aku,' ucapku dalam hati.
"Ya, Sya," ucap Arsen saat menanggapi omongan di dalam telpon itu yang tak ku dengar apa percakapan mereka.
Tak lama kemudian Arsen mematikan telpon itu dan melirik pada ku membuat aku langsung mengalihkan pandanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Fiksi RemajaJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...