Part 61

1K 53 203
                                    

Yura menghampiri Zanna yang masih tampak kebingungan dari raut wajahnya.

"Zanna, nih minum obat dulu, yuk!" ujar Yura sambil tersenyum. Aurel membantu Zanna untuk duduk sedangkan Yura membantu Zanna untuk minum obat.

00.57 WIB

Zanna diberikan rawat inap untuk sementara, Arsen sejak tadi duduk di sofa sambil memandang istrinya dengan bosan karena ketiga sahabatnya sudah tertidur sejak tadi, sedangkan Arsen tetap memandangi istrinya yang masih saja menemani kedua sahabatnya di brankar.

"Nibel, kamu gak ngantuk? Pulang gih! Lihat tuh, suami kamu kayak gak bisa tidur gitu," ujar Aurel dengan berbisik karena melihat Zanna yang sudah terlelap.

"T-tapi, ntar kalau kamu butuh sesuatu gimana? Apa kamu gapapa aku tinggal? Kamu sendirian cewe, yakin? Soalnya ketiga sahabat Abang udah pada tidur tuh, yakin nih aku tinggal?" tanya Yura bertubi-tubi pada Aurel.

"Bel, please deh! Kamu mah kalau nanya tuh satu-satu aja. Nih kenapa banyak bener. Seakan-akan kamu tuh kasih soal interview ke aku lho," ucap Aurel sambil tertawa kecil.

Yura yang melihat Aurel tertawa membuatnya bingung, ia tidak membuat adegan lucu tapi Aurel malah tertawa. Sungguh aneh!

"Yaudah deh, aku pulang duluan, ya! Ntar kalau kamu butuh sesuatu atau ada apa gitu, langsung hubungi aku, Oke?"

"Siap, Bel!" Aurel berlagak seperti anak kecil yang sedang bersama dengan ibundanya. Ia dengan cedalnya dan gayanya yang narsis menyamai seperti anak kecil.

"Ada aja kelakuan kamu, sesenang itu kamu kalau lihat Zanna sadar. Aku salut sama ka--"

"Udah deh, Bel! Kamu ngoceh mulu, kasihan tuh. Hush.. Hush.. balik gih!" ujar Aurel memotong ucapan Yura dengan tangan yang dikibas-kibaskan seperti mengusir hewan.

"Au ah! Aku balik. Bye, Rel!" Yura berlalu pergi menghampiri suaminya dengan Arsen yang menopang dagu seperti tidak kuat menahan kantuknya.

"Bang, ayo pulang."

"Kamu ga nginap di sini?" tanya Arsen.

"Engga, kamu ga bisa tidur gini. Yok pulang aja! Besok kesini lagi," ujar Yura sambil tersenyum menatap Arsen yang tampak jelas menahan kantuknya yang amat berat.

Arsen melangkahkan kaki berlalu dari rumah sakit menuju ke mobilnya. Arsen walaupun menahan ngantuk tetap saja bersikap romantis, ia menggandeng tangan Yura hingga sampai ke tempat parkiran rumah sakit. Tidak sampai di situ saja, Yura dibukakan pintu mobil oleh Arsen, sungguh diperlakukan seperti seorang putri. Arsen pun berlalu masuk ke dalam mobil.

"Kamu kuat nyetir? Atau gimana? Aku takut nih, Bang. Kamu 'kan ngantuk gini, masa dipaksain nyetir mobil."

"Udah, gapapa. Emm... kemana kita? Langsung pulang atau mampir dulu kemana gitu?" tanya Arsen pada Yura yang masih saja menatap suaminya.

"Langsung pulang aja deh, Bang. Kamu udah ngantuk gitu kok malah ngajak mampir lagi," ucap Yura.

Yura takut kalau Arsen kehilangan fokusnya dan malah tertidur sambil nyetir. Kan gak lucu banget dong tidur sambil nyetir! Yura merangkul lengan suaminya sambil mengajaknya bercerita.


○O○

Syukurlah saat ini mereka udah sampai di rumah. Arsen dan Yura langsung masuk ke dalam rumah, tepatnya mereka sekarang berada di kamar.

"Abang, kamu gak ke kamar mandi dulu?" tanya Yura saat keluar dari kamar mandi, ia melihat Arsen yang udah terlelap dengan nyamannya di atas kasur yang membawa Arsen ke dunia mimpi.

"Padahal belum bersih-bersih, udah nyelonong aja tidur."

Yura yang masih belum bisa tidur, mengambil ponselnya dan tiba-tiba ia terkejut melihat notifikasi yang baru saja masuk ke dalam ponselnya, tepatnya di aplikasi Instagram.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang