Part 21

1.7K 60 2
                                    

"Aurel belum selesai juga?" tanya Zanna.

"Gak tau nih, bentar aku cek dulu," ucap Yura berlalu menuju kamar Aurel.

Author Pov

Sesampainya di kamar Aurel, Yura langsung masuk ke dalam kamar dan mencari keberadaan Aurel, "Aurel, kamu dimana? Udah selesai apa belum nih?" tanya Yura sedikit berteriak.

"Aurel, kamu kenapa?" tanya Yura khawatir saat melihat Aurel tertunduk di pojok dekat meja.

"Nibel... hiks," Aurel langsung memeluk Yura.

"Udah... jangan sedih terus, ayo kita jalan-jalan!" ucap Yura yang di angguki oleh Aurel.

Yura pun menyuruh Aurel untuk mencuci muka dahulu sebelum ke ruang tamu.

○O○

Sesampainya Yura dan Aurel di ruang tamu, tiba-tiba ponsel Arsen yang ada di tas Yura berbunyi membuat Arsen tersadar kalau ia belum membawa ponsel.

"Abang, tadi ponsel kamu ketinggalan di kamar," ujar Yura memberitahu pada Arsen.

"Nih, Bang. Ada telpon," lanjut ucapan Yura sambil mengulurkan ponsel Arsen.

"Siapa yang telpon, Ra?" tanya Arsen yang datang menghampiri Yura.

"Gak tau, Bang. Bentar aku lihat," ujar Yura sambil melihat layar ponsel Arsen.

"Nih, Bang, Natasya telpon," ujar Yura yang membuat ketiga sahabat Arsen menoleh pada Yura dan Arsen.

"Gak usah di angkat," ucap Arsen.

"Angkat aja, Yura, nyalakan speaker panggilan biar kita tau semua apa maksud dia telpon suami kamu terus," ucap Toni.

"Tumben saran lo masuk akal," celetuk Omar.

Yura pun menoleh pada Arsen harap-harap saran dari Toni disetujui oleh Arsen.

"Angkat aja," ucap Arsen.

Yura pun langsung mengangkat telponnya dan menyalakan speaker panggilan sesuai saran dari Toni.

"Arsen, akhirnya kamu angkat juga, kamu kenapa sih? Sibuk, ya? Atau cewek itu larang kamu buat telponan sama aku?" ucap panjang Natasya, membuat emosi Yura langsung naik begitu saja.

"Arsen, ngomong dong, kamu apa gak kangen sama aku?" lanjut ucapan Natasya yang membuat Yura semakin emosi.

"KAMU KENAPA SIH SELALU MENGGANGGU SUAMI SAYA?" teriak Yura tiba-tiba membuat semua menoleh pada Yura.

Aurel pun tampak takut karena Yura baru pertama kalinya teriak di hadapannya. Aurel langsung memeluk Yura dari belakang.

"Yura, jangan emosi," ucap Aurel.

"Udahlah udah," ucap Arsen langsung mematikan panggilannya dan menarik Yura untuk duduk bersamanya di kursi ruang tamu.

"Udah, ya, jangan di perpanjang!" ucap Arsen yang tak di hiraukan oleh Yura.

○O○

Saat ini, Yura, Arsen serta teman-temannya sedang berkumpul di taman sekitar Apartemen. Yura dan Aurel masih tampak badmood, Zanna pun menghampiri mereka berdua.

"Kita duduk di sana, yuk?" ucap Zanna menunjuk pada kursi di ujung taman, Yura dan Aurel pun berjalan mengikuti Zanna.

"Kalian janjian untuk diam-diam aja nih? Aku bete tau," ucap Zanna.

"Mana ada sih istri yang rela kalau suaminya di dekati wanita lain, Zan!" ujar Yura.

"Kamu udah ada rada sama suami kamu, Nibel?" tanya Zanna.

"Belum sih, tapi aku gak rela aja kalau dia didekati wanita lain. Ntar kalau semisal wanita itu berhasil kan bahaya, Zan," jawab Yura.

"Gak akan bisa berhasil kalau kamu sama aku terus," ucap Arsen tiba-tiba yang membuat Yura menoleh padanya.

"Nah tuh, denger deh apa kata suami kamu. Udah tuh jangan diem gini," ucap Zanna yang menyetujui ucapan yang dilontarkan oleh Arsen.

"Abang, suka bat nguping?" tanya Yura.

"Lagian kamu dari tadi aku perhatikan cuma menung aja," jawab Arsen yang membuat Yura tersenyum tipis.

"Jadi, dari tadi kamu perhatikan aku terus ya?" goda Yura.

"Hmm," dehem Arsen.

"Buat mood istri buruk aja terus," sindir Yura.

"Duh, gitu aja ngambek!" ucap Arsen.

"Aurel," ucap seorang lelaki yang baru aja tiba di belakang Arsen.

Aurel pun tampak kaget karena kehadiran lelaki itu.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang