Part 38

1.2K 50 0
                                    

"Mama kecewa sama aku," ucap ku.

"Udah gapapa, nanti aku bantu jelaskan ke Mama," ujar Yura sambil tersenyum.

'Bagaimana bisa.. bagaimana bisa dia tetap membela ku padahal hatinya tergores luka karena diriku,' ucap ku dalam hati.

"Yura, kalau seandainya Natasya masih menghubungi aku untuk bertemu Mamanya, apa kamu gapapa?" tanya ku.

"Iyaa, Bang," jawab Yura.

22.00 WIB 

#Tok...Tok..Tok

Aku membuka pintu kamar, ternyata Mama udah sampai di rumah.

"Mana Yura?" tanya Mama.

"Di dalam, Ma," jawab ku, Mama langsung melangkah masuk menemui Yura.

"Maafkan anak Mama, ya," ucap Mama langsung memeluk Yura.

"Ma, Yura gapapa kok," ujar Yura.

"Kamu gak bisa bohongin Mama, Nak. Kita sama-sama perempuan, Mama tau apa yang kamu rasakan saat ini," ucap Mama membuatku semakin merasa bersalah.

"Ma, Mama.." panggilku yang tak di respon oleh Mama.

"Mama gak nyangka kalau anak mama bakalan seperti itu di depan kamu" lanjut ucapan mama tanpa menghiraukan panggilan dari ku.

"Ma, dengerin Yura deh, Abang udah izin kok ke Yura. Tadi di rumah sakit juga abang pergi nya dengan Yura juga Aziel pun ikut kami," ujar Yura.

"Natasya yang selalu mendekati Abang, Mama jangan marah dengan Abang ya, Ma," lanjut ucapan Yura.

"Kenapa, Nak? Kenapa kamu biarkan aja?" tanya Mama langsung kembali memeluk Yura.

Aku melangkah pergi keluar dari kamar, tanpa ku sadari Mama mengikuti langkah ku.

/plak

"Kamu keterlaluan!" ucap Mama menamparku.

"Ma, ini karena Mama nya Natasya sakit, aku gak bermaksud menyakiti perasaan Yura," ujar ku.

"Kamu gak mikirin perasaan Yura, Bang. Di satu sisi suami nya yang bersama dengan wanita lain dan di sisi lain Daddy sedang melawan penyakitnya berbaring lemah di rumah sakit. Walaupun Yura gak tau, Yura pasti bisa merasakan hal tidak enak yang menimpa Daddy nya. Kamu seharusnya buat dia bahagia, bukan semakin buat sedih. Hish, gak habis fikir lah Mama sama kamu," ucap Mama langsung meninggalkan aku.


[Tring]

"Chattingan sama siapa, Bang?" tanya Yura membuat ku kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chattingan sama siapa, Bang?" tanya Yura membuat ku kaget.

"Eh, kamu... ini chat sama Natasya, liat aja," ujar ku menyodorkan ponsel.

"Wallpapernya kok foto aku, Bang?" tanya Yura, aku pun kelimpungan mencari alasan.

"Hmm.. iya," jawab ku.

"Kenapa dia selalu minta kamu kesana? Tante Mitha yang kangen atau Natasya nya yang kangen sih, Bang?" tanya Yura.

"Gak tau, udah lupakan aja," jawab ku malas.

"Abang, ini kan pas pernikahan yang fotoin Mommy, dari mana abang dapat fotonya?" tanya Yura yang masih membahas wallpaper dalam ponsel ku.

"Ya dari Mommy, sejak hari itulah aku buat Wallpaper," ucap ku yang tak dapat alasan dan memilih untuk berkata jujur.

"Abang kenapa milih wallpaper itu?" tanya Yura kembali.

"Menurutku, ya.. bagus aja," ucap ku, tampak Yura tersenyum kecil karena perkataan ku yang baru saja aku lontarkan.

"Jangan GR deh, bagus bajunya ya bukan orang nya," ucap ku.

"Aku tau kamu gengsi kok, Bang. Udah deh," ujar Yura membuat aku kelabakan.

"Eh iya.. nih bang ponsel kamu, jangan lupa di balas tuh chat Natasya," ucap Yura memberikan ponsel ku dan berlalu pergi.

"Eits.. mau kemana kamu?" tanya ku menahan pergelangan tangan Yura.

"Mau ke dapur ambil minum, Abang mau ikut?" tanya Yura.

"Gak deh, aku nitip juga, ya.. tolong bawain sekalian ke kamar," ucap ku. Yura langsung berlalu ke dapur dengan senyum yang tampak pada wajah nya yang masih terlihat sembab.

Aku berjalan menuju kamar ku dan tak sengaja melihat ponsel Yura yang tampak notifikasi masuk.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang