"Yura mana?" tanya Arsen to the point.
"Oalahh, suami Nibel ternyata. Nibel tadi ketiduran, tadi katanya dia mau disini aja trus dia main ponselnya. Gak lama-lama banget sih, trus dia tidur," ucap Aurel menjelaskan.
Arsen tak menjawab dan langsung masuk kamar kedua sahabat Yura, Arsen masuk ke dalam kamar Aurel dan Zanna hanya mengambil ponsel Yura dan langsung pergi keluar kamar tanpa mengatakan satu kata apapun.
"Aneh banget sih suami Nibel, lagian ngapain juga ambil ponsel Nibel gitu," protes Aurel.
Tak lama kemudian Yura terbangun dari tidurnya, "Aurel, Zanna mana?" tanya Yura.
"Tadi sih katanya mau ke dapur," jawab Aurel.
"Oo, Aku pamit mau ke kamar dulu, ya. Soalnya gerah nih mau mandi," ujar Yura.
"Oke, Nibel. Aku mau nyusul Zanna ke dapur," ucap Aurel sambil tersenyum.
○O○
Yura baru saja menyelesaikan mandinya dan ia berniat untuk ke dapur. Tetapi, ia merasa ada yang mengganjal. Yura mengedarkan pandangannya, "Eh, abang mana, ya? Tumben kamar sepi," ujar Yura yang baru menyadari kalau Arsen tidak ada di kamar.
Yura berniat untuk mencari Arsen, ia langsung menuju ke ruang tamu Arsen tidak ada, dapur Arsen tidak ada, dan tujuan terkahir Yura adalah ke kamar sahabat Arsen.
#Tok..Tok..Tok..
Tak lama kemudian pintu terbuka, "Yura? Ngapain?" tanya Omar.
"Suami aku ada di sini gak?" tanya Yura.
"Ada, tuh lagi ngegame," jawab Omar.
"Aku boleh masuk ga?" tanya Yura.
"Iyaa masuk aja," jawab Omar.
Yura pun masuk ke kamar sahabat Arsen, "Abang," sapa Yura.
"Hmm," gumam Arsen tak berpaling dari ponselnya.
"Aku izin mau pergi ya," ucap Yura tetap tak dihiraukan oleh Arsen.
"Ga boleh, ya? Yauda deh gapapa," lanjut ucapan Yura dan berlalu pergi meninggalkan kamar itu.
Yura Pov
Aku pergi ke dapur untuk membuat cemilan sore. Saat aku sampai di dapur, aku melihat Mommy dan Mama.
"Mama dan Mommy kapan pulangnya?" tanya ku.
"Udah dari tadi, Nak. Tapi kami langsung istirahat," jawab Mama.
"Abang mana, Nak?" tanya Mommy.
'Kan gak mungkin kalau aku bilang abang mentingin gamenya' ucap ku dalam hati.
"Hmm... Abang lagi ngobrol sama teman-temannya, Mom.." ucap ku pada Mommy.
"Mama mau ketemu abang dulu, ya," ucap Mama berlalu pergi.
"Kamu mau ngapain ke dapur, Nak?" tanya Mommy.
"Yura mau buat cemilan aja kok, Mom," ucap ku sambil tersenyum.
"Aurel masih sedih?" tanya Mommy.
"Engga, Mom. Justru Aurel malah lagi deket sama temennya abang," ujar ku.
"Alhamdulillah deh, Mommy seneng kalau kalian udah gak ada yang sedih-sedih lagi," ucap Mommy.
"Mommy mau ke kamar dulu, ya, Nak. Kamu lanjutin aja apa yang mau kamu buat," lanjut ucapan Mommy dan langsung pergi dari dapur.
"Gak mungkin kalau aku bilang ke Mommy kalau gak tahan dengan sikap cueknya abang setelah nikah," lirih ku.
"Kenapa gak tahan, Nibel?" tanya Zanna tiba-tiba yang muncul di belakang ku.
"Eh, Zan, kamu kapan datangnya kok udah di belakang ku aja," ucap ku.
"Jujur sama aku, kamu kenapa, Nibel?" tanya Zanna.
"Aku tadi pulang dari taman sampai sekarang dapatnya sikap cueknya suami aku aja, Zan. Dia berubah setelah menikah, dulunya aja gak pernah secuek ini," ucap ku.
"Jadi, maunya kamu gimana? tanya Zanna.
"Gak ada pilihan lain selain bertahan, Zan," ujar ku tersenyum miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Teen FictionJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...