Part 29

1.3K 62 0
                                    

Arsen langsung membawa Natasya pergi.

"Kamu gak ada niatan nyusul?" tanya Zanna.

"Engga apa-apa, udah biarkan aja urusan mereka selesai dulu," ujar Yura berlalu menuju kelasnya.

16.45 WIB

Sekolah pun telah usai, Yura berniat untuk pulang ke rumah. Saat ini Yura sedang bersama kedua sahabatnya serta ketiga sahabat Arsen, tapi tidak dengan Arsen karena ia sedang sibuk ada urusan bersama Natasya.

"Kamu gimana, Nibel? Pulang di jemput apa barengan sama Abang?" tanya Zanna.

"Aku gak tau, bentar aku telpon Abang dulu," ujar Yura.

Yura langsung mengambil ponselnya dan menelpon Arsen.

'Yah, gak di angkat,' gumam Yura.

"Kalian duluan aja, aku nungguin abang disini," ujar Yura.

"Kalau gitu, kita langsung aja pulang bareng di mobil Omar. Berlima muat lah," ujar Toni.

"Boleh tuh, mumpung gue gak bawa motor. Hehe," ucap Ray.

Omar, Toni, Ray, Aurel serta Zanna langsung masuk ke dalam mobil. Sementara Yura tetap menunggu di depan gerbang sekolah.

"Kalian gak pada haus nih? Mampir cafe dulu kali, yah?" tanya Aurel.

"Gak usah lah, kita ke kedai kopi aja," ujar Zanna.

"Lah seru juga tuh, dimana nih kedai kopi atau cafe?" tanya Ray.

"Hmm.. kedai kopi aja deh, seru juga di pinggir jalan," ucap Aurel.

Sesampainya mereka di kedai kopi, Aurel, Zanna, Ray dan Toni langsung turun untuk memesan kopi dan snack ringan untuk mereka, Sementara Omar masih memarkirkan mobil nya.

"Eh, liat deh itu, itu Arsen 'kan?" tanya Omar yang sampai di sebelah Ray dengan pandangan fokus pada Arsen.

"Eh iya, dia ingat gak sih kalau udah nikah? Aneh ya sikapnya!" sungut Aurel.

"Tapi, Nibel kan kekeh tetap nungguin kak Arsen di Sekolah, gimana sih?" tanya Zanna.

"Woe, iya. Yok samperin!" ujar Toni.

#Di Gerbang sekolah.

"Abang kemana, ya. Kok lama banget sih," lirih Yura.

"Aku capek banget, sekolah udah sepi. Tapi, abang belum keluar juga," ujar Yura.

○O○

"Lo ternyata di sini, Sen. Yura nungguin lo di Sekolah buat pulang bareng dan lo malah asik-asikan di sini? Suami yang baek lo emang ya," ucap Toni.

"Bukannya Yura sama kalian? Aku kira dia pulang sama kalian," jawab Arsen santai.

"Gak, Kak. Tadi kami udah nanyain, tapi dia kekeh tetap untuk nungguin kakak yang belum keluar juga, Eh ternyata kakak di sini," ucap Zanna.

"Eh, sorry. Gue jemput Yura dulu," ujar Arsen langsung tancap gas pergi ke arah sekolah.

"Mampus lo kena tinggal!" ucap ketus Aurel pada Natasya.

"Apaan sih lo? Iri lo sama gue?" ujar Natasya.

"Idih, iri sama pelakor? Ciiihh, gak banget!" ucap Aurel.

"Diem lo! Toni, anterin gue balik!" ujar Natasya tapi tak di hiraukan oleh Toni.

"Ray, gue mau balik, anterin dong!" ucap Natasya beralih pada Ray.

"Zan, kacang mahal lho," ujar Aurel menyindir Natasya.

#Di Gerbang sekolah.

Arsen tampak sudah sampai di depan pagar dan tidak menemukan keberadaan Yura, Arsen langsung masuk ke dalam sekolah untuk mencari keberadaan Yura.

Tiba-tiba ada penjaga sekolah yang lewat, "Pak, lihat teman saya, gak? Cewek lagi nunggu jemputan?" tanya Arsen.

"Ooh, yang nunggu dari tadi di depan gerbang?" tanya bapak penjaga sekolah.

"Tadi anak itu pingsan, trus di bawa sama pak Adi dan bu Risma ke Klinik terdekat gitu" lanjut bapak penjaga sekolah.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang