Part 2

3.7K 147 1
                                    

"Hai, Cantik. Udah gede sekarang ya. Sini deh sama tante," tante Siska menyambut kedatangan kami sambil menarik lembut tanganku, aku pun menyalami tante Siska.

"Hai juga, Tante. Kabar Yura baik, Alhamdulillah."

"Lho, ajak mereka masuk dong, Ma. Gak baik ngobrol di depan pintu," om Gavin mempersilahkan kami masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba tante Siska kembali menarik tangan Yura menuju kursi ruang tamu.

"Yura, Mom dan Dad pergi ya, Nak. takut ketinggalan pesawat," ucap Mommy tidak tega melihat anaknya yang harus ia tinggalkan.

"Iyaa, Mom. Hati-hati di jalan, ya. Ingat, Yura masih di sini selalu nunggu Mom dan Dad. Cepat pulang! Yura sayang kalian," Yura menatap kedua orang tuanya sambil menahan air matanya agar tidak menetes.

"Iyaa, Nak. jaga kesehatan di sini, ya. Jangan merepotkan tante Siska dan om Gavin, belajarlah mandiri," Daddy mengelus kepala Yura yang terlapisi oleh hijab yang ia pakai.

"Gavin, Siska, Aku dan suami titip anak kami di sini, ya? Maaf kalau ngerepotin kamu. Kalau Yura masih tetap manja, jewer aja telinganya, Haha." Mommy tertawa agar tidak menampakkan kesedihan pada putrinya yang ia tau kalau Yura sedang menahan air mata.

"Mom ih, Yura bukan anak kecil lho, Mom." Yura mencebikkan bibirnya membuat semua tertawa.

○O○

Usai Yura mengantar kedua orang tuanya, ia kembali masuk dan langsung berpamitan dengan om Gavin dan juga tante Siska untuk pergi ke kamar membereskan barang-barangnya. 

"Setelah kamu naik tangga itu, lihat ke arah kanan ada gantungan di pintu tulisannya 'Welcome Yura Sayang' kamu masuk aja ya, Nak!" tante Siska menjelaskan pada Yura.

"Iya tante, makasih. Yura ke kamar mau beres-beres," ujar Yura pamit langsung berlalu pergi menuju kamar sesuai arahan dari tante Siska.

Yura menaiki tangga dan melihat sekeliling rumah kediaman om Gavin sambil mengangkat koper yang Yura rasa sedikit berat.

"Huh, Mom. sungguh Yura terharu melihat semua kejutan di sini, dari awal sikap tante Siska yang super ramah, kebaikan tante Siska dan om Gavin dan sampai depan pintu kamar Yura pun terpampang welcome Yura, pakai kata sayang lagi."

"Mom, beruntung sekali Yura!" lanjut gumamnya sambil tersenyum, perlahan ia membuka pintu kamar dan melangkah masuk ke dalam kamar.

"Sungguh benar yang di ucapkan tante Siska, depan pintu ini ada tulisan 'Welcome Yura Sayang' pakai warna dusty pink kesukaanku. Sungguh penuh haru hari ini yang ku lalui."

○O○

#Di dalam kamar.

Yura mulai membuka koper mengambil sepasang baju serta rok tak lupa dengan hijabnya yang senada dengan pakaiannya, langsung ia letakkan di atas kasur. Setelah itu Yura menata semua ke dalam lemari pakaian.

Saat Yura membuka lemari, "MashaaAllah, kejutan apa lagi ini? Kenapa ada beberapa pakaian juga jilbab yang nampaknya masih baru-baru. Emm ... nanti aja deh aku tanya ke tante Siska. Aku bersih-bersih dulu," senyum Yura tampak jelas di wajahnya menandakan ia sangat senang, Yura pun melanjutkan aktivitasnya.

Yura membereskan semua barang yang ia bawa dari rumahnya. Mulai dari tas, sepatu, baju, rok, gamis dan beberapa celana juga. Semuanya ia susun dengan rapi di dalam lemari bewarna putih.

Saat Yura selesai dengan semua barangnya, ia langsung mengambil handuk dan tak lupa pula mengunci pintu kamar. Ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

○O○

Usai Yura mandi, ia langsung keluar kamar menuju dapur untuk mencari tante Siska karena ia sangat kepo dengan baju-baju yang ada di lemari kamar Yura tadi.

"Tante," Yura memanggil tante Siska saat melihat tante nya itu sibuk membuat susu untuk adik kecil yang belum Yura ketahui namanya.

"Eh iya, Nak. Ada apa? Kamu butuh sesuatu?" Tante siska sedikit kaget dengan kehadiran Yura, ia kira Yura ketakutan atau Yura tidak nyaman dengan kamarnya.

"Emm ... Tante, maaf sebelumnya. Di lemari kamar Yura baju-bajunya tante, ya?" Yura bertanya sedikit canggung karena takut kalau tiba-tiba tante Siska marah.

"Engga dong, Sayang. Itu baju-baju untuk kamu, Nak."

"Ah! kok Yura, Tan?" Yura kaget dengan ucapan tante Siska.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang