Part 91

869 35 0
                                    

6 bulan kemudian

Arsen dan Yura kini berada di cafe bersama teman-teman lainnya. Usia kandungan Yura kini tepat 7 bulan, tampaklah perut Yura yang buncit.

Begitu banyak kejutan yang mereka dapat saat berkumpul di cafe X saat ini. Berawal dari kedatangan Omar bersama wanita cantik dan juga sepasang cincin serupa yang melekat pada jari manis Omar dan gadis itu. Kehadiran mereka berdua membuat teman lainnya kebingungan dan penuh pertanyaan yang mereka siapkan pada Omar.

Saat ini mereka sudah memesan minuman serta makanan ringan. Mereka bercengkrama menghabiskan waktu dengan bertukar cerita.

Natalie, gadis itu ternyata bernama Natalie. Omar dan Natalie sudah menikah sejak 3 bulan yang lalu.

Jika kalian bertanya kenapa tidak mengundang para teman lainnya, jawabannya adalah Omar dan Natalie menikah karena sebuah kesalahan yang diperbuat oleh Omar pada saat ia mengetahui Toni dan Zanna yang akan segera melangsungkan pernikahan kala itu.

Ya, Toni dan Zanna telah menikah 5 bulan yang lalu. Bertepatan 6 bulan usia kandungan Yura saat di pesta pernikahan Zanna dan Toni.

Dan juga mereka pun bercerita bahwa saat ini Yura tengah mengandung baby twins menambah keseruan dan juga kebahagiaan yang mereka rasakan. Aurel yang duduk di samping Yura membisikkan sesuatu dan setelahnya Yura mengumumkan pada teman lainnya bahwasanya Aurel tengah mengandung 3 bulan.

Kejutan sungguh kejutan, mereka semua mengobrol dengan sangat hangat.

Natalie bukanlah gadis pendiam, ia ikut serta berbincang dengan sangat sopan dan ramah. Dia adalah teman yang baik.

"Nat, kamu kok menikah mendadak banget? Sampai ga undang kami," tanya Aurel membuat Omar dan Natalie saling pandang.

"Emm... Kami men--"

"Nikah mendadak ya karena ada suatu hal pribadi yang urgent, ntar kalau waktunya tepat aku bakal cerita ke kalian," ucap Omar memotong ucapan Natalie.

"Oh, baiklah."

○O○

Yura kini tengah mengelus perutnya yang membuncit seraya berkata, "Kalian lagi ngapain sih? Bunda gak sabar menunggu kalian untuk melihat dunia," ucapnya sambil tersenyum.

Ya, setelah mereka berkumpul bersama, kini Yura merasa lebih cepat lelah. Yura dan Arsen pamit lebih dahulu untuk pulang.

"Sayang, nanti Ray dan Aurel mau ke rumah kita," ujar Arsen memberitahu Yura.

Yura langsung berdiri dan memeluk suaminya. Ia pun berkata, "Terima kasih Abang, aku sangat rindu Aurel."

Arsen yang mendengar hanya tersenyum dan mengelus perut Yura. Siapa yang menduga jika baby twins terbangun dan menendang ringan perut Yura.

"Abang, mereka bangun!" protes Yura sambil meringis.

"Mereka kangen sama Ayahnya kali, ya!" seru Arsen sambil mengecup perut Yura.

Disela-sela Arsen dan Yura bercanda dengan baby twins, dering ponsel Yura terdengar. Yura mengambil ponselnya dan ternyata Aurel yang menelpon.

-Dalam Panggilan-

"Nibel, aku dari tadi gedor-gedor ga dibukain, aduh ngapain sih?" protes Aurel.

"Jangan teriak-teriak gitu. Ini ponsel aku dekat telinga lho!" ucap Yura yang ikutan protes pada Aurel.

Yura berjalan pelan menuju pintu rumah, ia buka pintu dan mempersilahkan Aurel dan suaminya masuk kedalam rumah.

Aurel masih saja menggerutu pada Yura sementara Arsen dan Ray hanya geleng-geleng kepala.

"Sejak hamil dia emang lebih cerewet gitu," bisik Ray di telinga Arsen.

"Haha, rasain lo!" celetuk Arsen membuat Ray berdecak kesal.

"Kalian kenapa bisik-bisik? Jelek-jelekin aku ya?" tanya Aurel yang hampir menangis. Akhirnya Ray pun menenangkan istrinya. Begitulah Aurel, kadang marah-marah dan tiba-tiba menangis.

Yura menghela napas pelan berlalu menuju dapur mencari keberadaan Mbak Mila.

"Non, mencari saya?" tanya Mbak Mila menghampiri Yura.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang