Part 45

1.1K 51 9
                                    

"Kakak Yula!" teriak Aziel sambil berlari masuk ke dalam rumah.

"Ziel," sapa Yura langsung menggendong Aziel dan duduk di sebelah Arsen.

"Lhoo.. Ziel kok kesini, Dek?" tanya Arsen pada Aziel.

"Ziel nggak ada temennya di lumah, Bang," jawab Aziel.

"Ziel, udah makan?" tanya Yura.

"Udah dong, Kak. Kakak Yula kenapa kita kecini?" jawab Aziel seraya kembali bertanya.

"Jengukin Daddynya kakak Yura, karena Daddy sedang sakit," ucap Yura.

"Kakak Yula gak boleh cedih, ya, nanti kakak cedih jadinya aku cedih juga," ucap Aziel dengan senyumnya yang menggemaskan.

"Kamu gemes banget sih," ujar Yura geram memegang pipi Ziel sambil tersenyum.

"Akhirnya kamu senyum juga, lega aku," bisik Arsen membuat Yura menoleh dan tersenyum pada Arsen.

"Yura, Aziel udah datang, Nak?" tanya Mama menghampiri Yura.

"Udah, Ma," ucap Yura.

"Mama seneng lihat kamu perhatian sana istri kamu, Bang," ujar Mama pada Arsen.

"Jangankan Tante, kami pun turut bahagia lihat kemesraan mereka. Huft! padahal kami JOMAT nih, Tante," ucap Toni.

"JOMAT apaan woi? Nama siapa lagi lo ganti?" tanya Ray.

"JOMAT tuh JOmblo terhorMAT, lo pada kaga peka!" ucap Toni seraya mendengus kesal.

"Sesuka lo aja lah, kaga ngerti lagi gue," ujar Omar.

"Kalian ribut mulu, akur nya pas ujian doang," ucap Arsen yang membuat Mama mengernyit bingung.

"Kenapa pas ujian?" tanya Mama.

"Iya, Ma, mereka nih akur nya cuma pas masa ujian doang. Tiba selesai ujian mulai dah debat mulu kaga ada kelarnya," jawab Arsen.

"Ziel, kita main di taman belakang yuk, mau?" ajak Yura.

"Ziel mau kak!" ucap Aziel bersemangat.

Yura pun langsung menggendong Aziel menuju ke taman belakang rumah.

"Yura mau kemana, Nak?" tanya Mommy.

"Taman belakang, Mom," jawab Yura.

"Gak makan kamu, Nak?" tanya Mommy.

"Nanti aja deh, Mom, belum selera makan," jawab Yura berlalu pergi ke taman belakang.

Mommy menuju ruang tamu untuk menemui Arsen, menantunya.

"Eh, lagi ramai ternyata, Kalian udah pada makan?" tanya Mommy pada Arsen dan teman-temannya.

"Kami bertiga udah, Tante. Tapi, gak tau nih Arsen nya. Soalnya tadi dia balik duluan," jawab Toni.

"Owh, gitu. Arsen, udah makan, Nak?" tanya Mommy pada Arsen.

"Belum, Mom, tadi dari sekolah langsung kemari," ujar Arsen.

"Yura juga belum?" tanya Mommy  kembali.

"Belum juga, Mom, dari tadi sedih mulu," ucap Arsen.

"Kamu makan duluan aja gih, Nak, ntar sakit lho!" ujar Mommy.

"Arsen makan nunggu Yura aja, Mom, barengan," ucap Arsen membuat Mommy menghela napasnya.

"Kamu tolong bujukin Yura, ya, biar dia mau makan," ujar Mommy yang di angguki oleh Arsen. Mommy pun kembali ke kamar Daddy.

"Gue ke taman belakang dulu, yak, nyusul Yura," pamit Arsen pada teman-temannya.

"Oke sip!" ucap Omar.

Arsen melangkah menuju taman belakang, ia melihat Yura yang sedang bermain dengan Aziel.

"Sesuka itu kamu dengan anak kecil, Ra," ucap lirih Arsen memandang Yura.

"Buruan kasih Mama cucu!" celetuk Mama membuat Arsen kaget menoleh pada Mama yang tiba-tiba di sampingnya.

"Astagfirullah, Ma. Abang kaget," ucap ku.

"Lagian kalian udah 3 bulan lebih nikah, gak ada niatan kasih Mama cucu," ujar Mama bercanda.

"Yura masih sekolah, Ma, bahaya ntar kalau udah punya anak pas masih SMA. Mama ada-ada aja," ucap Arsen.

"Kok di bawa serius sih, Bang, Mama bercanda lho. Hahaha," ucap Mama sambil tertawa.

"Udah udah, sana samperin Istri kamu. jangan di lihatin doang, ntar makin cinta sampai-sampai gak bisa jauh dari Istri," lanjut ucapan Mama berlalu pergi begitu saja. Arsen pun berjalan menghampiri Yura.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Hallo, Readers!
Tak terasa ya ceritanya udah sampai 45 part, ya. Mohon maaf nih ketidaksengajaan Author kalau suka salah ketik.

Saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk readers yang selalu ikutin cerita saya sampai saat ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ❤
Jangan lupa VOMEN (VOTE & KOMEN).

VOMEN dari kamu, menambah semangat buat Author.
Terima kasih, ya🤗🙏🏻

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang