"Gak ada pilihan lain selain bertahan, Zan" ujar ku tersenyum miris.
"Nibel, Aku mau kasih tau kamu deh," ucap Aurel berlari menghampiri ku.
"Kenapa sih, Aurel?" tanya ku.
"Tadi pas kamu tidur, suami kamu ambil ponsel kamu" ucap Aurel yang membuatku terkejut.
"Seriusan kamu?" tanya ku.
"Iya, tadi aku lupa kasih tau kamu," ucap Aurel.
"Sekarang percuma aja aku temui dia, aku ngomong gak bakalan direspon," ucap ku.
"Sini aku lanjutkan masaknya, kamu temui sana suami kamu," ucap Zanna.
"Tapi, Zan. Nanti percuma aja aku ngomong kalau gak di respon," ujar ku.
"Gak boleh gitu sama suami, ayo sana coba dulu!" ucap Zanna. Aku pun berlalu pergi menuju kamar.
Author Pov
Sesampainya Yura di kamar, ia bertemu dengan Arsen, "Dari mana?" tanya Arsen.
"Aku tadi di dapur, masak buat cemilan, Bang," jawab Yura tapi tak di hiraukan oleh Arsen.
"Abang," panggil Yura.
"Hmm," dehem Arsen.
"Tadi kamu ambil ponselku, ya?" tanya Yura.
"Ya," jawab Arsen.
"Buat apa, Bang?" tanya Yura kembali.
"Gak ada," jawab Arsen dan berlalu pergi menuju kamar mandi.
"Apa-apaan sih, aku nanya jawabnya gitu banget, padahal 'kan jelas dia tadi ambil handphoneku," gumam Yura.
"Ra, bereskan barang-barang kita pulang ke rumah," ucap Arsen.
"Rumah siapa, Bang?" tanya Yura.
"Mama," jawab Arsen.
"Kapan kita pulangnya? Kan ini udah malam, yakin kita bakalan pulang malam-malam?" tanya Yura.
"Besok pagi," jawab Arsen dan ia langsung melangkah ingin keluar dari kamar.
"Lah terus, abang mau kemana?" tanya Yura.
"Kamar temen ku," jawab Arsen.
"Mau ngapain, Bang?" tanya Yura kembali yang tak di gubris oleh Arsen dan Yura pun langsung membereskan barang-barangnya serta barang-barang Arsen untuk kembali di bawa ke rumah Mama Siska.
07.45 WIB
Arsen, Yura, keluarga dan teman-teman mereka sudah siap untuk meninggalkan apartemen.
"Yura, Abang mana?" tanya Mama.
"Gak tau, Ma, tadi katanya ada yang ketinggalan di kamar," ucap Yura.
"Kakak Yula, nanti aku mau ama kakak Yula aja," ujar Aziel.
"Maksudnya?" ucap Arsen tiba-tiba.
"Aku mau ikut mobil kakak Yula," ujar Aziel."Yok, berangkat!" ucap Arsen.
"Aziel apa gak sama Mama aja?" tanya Mama Siska.
"Ziel mau sama kakak Yula," ucap Aziel yang ada dalam gendongan Yura.
"Yaudah, kalian hati-hati ya," ujar Mama.
"Iyaa, Ma," ucap Yura langsung masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil Arsen, ada ketiga sahabat Arsen yang ikut di dalamnya, sementara kedua sahabat Yura ikut dengan mobil Mommy dan Daddy.
"Lengket ya adek lo sama Yura," celetuk Toni.
"Iya, berasa ibu dan anak. Azekk," imbuh Ray
"Paan kalian," ucap Arsen melirik sahabatnya itu
Tiba-tiba handphone Yura bergetar, dan ia melihat ada nomor tidak di kenal yang menelfon Yura, ia langsung mengangkat telpon itu
-Dalam Panggilan-
"Assalamu'alaikum," ucap Yura.
"Wa'alaikumussalam, Bisa ke rumah sakit hari ini, Ra?" tanyanya di seberang telpon.
"Ini siapa?" tanya Yura.
"Roy," jawabnya.
"Kenapa harus ke rumah sakit?" tanya Yura.
"Tiara drop lagi," jawab Roy.
"Nanti aku kabari lagi," ucap Yura menutup telponnya.
"Abang, aku boleh ke rumah sakit gak?" tanya Yura.
"Ngapain?" Bukannya menjawab, kini malah Arsen balik bertanya.
"Jenguk Tiara, kata Roy tiara drop lagi," jawab Yura.
"Lain waktu aja," ucap Arsen tanpa menoleh pada Yura.
"Tapi kenapa sih, Bang?" tanya Yura.
"Pilih suami kamu sendiri atau cowok itu? Jelas-jelas cowok itu cuma modus mau ketemu kamu," ujar Arsen sedikit meninggikan suaranya.
![](https://img.wattpad.com/cover/247678197-288-k932448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Teen FictionJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...