Part 36

1.3K 54 0
                                    

"Beneran aku di ajak nih 'kan besok?" tanya ku kembali.

"Jangan banyak tanya deh, atau aku berubah pikiran nih," ujar Arsen.

"Hmm, iya deh," ucap ku kembali berbaring.

10.45 WIB

Saat ini, Aku, Arsen serta Aziel dalam perjalanan menuju rumah sakit di karenakan weekend jalanan sangat macet.

"Kakak Yula, kita mau kemana?" tanya Aziel.

"Kita ke rumah sakit, Ziel," jawab ku.

"Abang, apa kita gak mampir ke toko buah dulu?" tanya ku.

"Hmm, Ya," gumam Arsen yang ku tau itu adalah jawaban dari pertanyaan ku tadi.

○O○

Sesampainya kami di rumah sakit, kami langsung menuju kamar rawat Tante Mitha, Mama nya Natasya.

#Tok..Tok..Tok..

Tak lama dari Arsen mengetuk pintu, Natasya langsung membuka pintu dan mempersilahkan kami masuk, namun tatapan Natasya sinis padaku.

"Nak Arsen," sapa Tante Mitha.

"Tante gimana kabarnya?" tanya Arsen.

"Semalam sempat drop, Alhamdulillah sudah kembali membaik," ujar Tante Mitha, Pandangan Tante Mitha teralihkan padaku.

"Dia siapa, Nak?" tanya Tante Mitha pada Arsen.

"Di-dia..."

"Saya adik sepupu bang Arsen," ucap ku memotong perkataan Arsen.

"Perkenalkan tante, nama saya Yura adik sepupu dari bang Arsen," lanjut ucapan ku.

"Ooo, iyaa.. saya Mitha mama nya Natasya," ujar Tante Mitha .

"Kalau anak kecil ini siapa?" tanya Tante Mitha memandang pada Aziel.

"Ini Aziel, adik saya" ujar Arsen.

"Lucunya," ucap Tante Mitha.

Aku bersama Aziel duduk di Sofa yang ada di kamar rawat Tante Mitha sambil memperhatikan gerak gerik Natasya yang sejak tadi nempel dengan Arsen.

Natasya sengaja melakukan itu di depan ku, karena ia tau kalau aku tidak akan mungkin bisa marah di saat kondisi Mamanya yang tiba-tiba drop.

14.30 WIB

Tante Mitha tampak tertidur setelah berbincang lama dengan Arsen.

"Ayo pulang," ujar Arsen, aku mengangguk dan berlalu keluar dari kamar rawat Tante Mitha.

Natasya tetap menggandeng tangan Arsen walau Mamanya sudah tertidur.

"Lepasin!" ucap Arsen.

"Kenapa?" tanya Natasya.

"Abang, aku duluan ya ke parkiran," ucap ku berlalu pergi membawa Aziel meninggalkan Arsen dan Natasya yang masih tetap berada di depan pintu kamar rawat Tante Mitha.

Arsen Pov 

"Dia siapa, Nak?" tanya Tante Mitha pada ku

"Di-Dia..." Aku bingung harus menjawab apa, di satu sisi aku tidak mau membuat tante Mitha drop sementara di sisi lain aku tidak mungkin terus-terusan membuat Yura bersedih.

"Saya adik sepupu bang Arsen," ucap Yura memotong ucapan ku membuat aku terkejut.

Lama aku berbincang dengan tante Mitha dan juga Natasya yang tetap menggandeng tangan ku membuat tante Mitha tersenyum, hingga aku melihat jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB yang ku tau ini saatnya Aziel tidur siang.

"Ayo pulang," ujar ku yang di angguki oleh Yura.

Natasya tetap menggandeng tangan ku membuat aku sangat risih, 

'Padahal mamanya sudah tertidur lantas untuk apa dia melakukannya' ucap ku dalam hati.

"Lepasin!" ujar ku.

"Kenapa?" tanya Natasya.

"Abang, aku duluan ya ke parkiran," ucap Yura berlalu pergi bersama Aziel.

"Apa-apaan sih lo?" ucap ku melepas dengan kasar tangan Natasya.

"Kenapa sih? Lagian Yura udah pergi tuh," ucap Natasya.

"Abang ngapain di sini?" tanya Mama yang tiba-tiba ada di depan ku.

"Ma-Mama," ucap ku kaget.

"Mana Yura dan Aziel? Kenapa kamu di gandeng sama Natasya, Bang?" tanya Mama yang tampak terlihat bingung.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang