"Ini apa, Mom?" tanya Yura.
"Buka aja, Nak!" ujar Mommy seraya dengan senyuman.
"Cincin, Tan?" tanya Arsen ketika melihat kotak yang dibuka oleh Yura.
"Jangan panggil tante lagi, panggil nya Mommy. Samain aja dengan Yura," tutur Mommy.
"Ayo pasang cincinnya! Kita mau urus persiapan lainnya, Nak," ucap Daddy.
"Emangnya kapan acara pernikahan nya, Dad?" tanya Arsen.
"Minggu depan," jawab Daddy.
"Hah? Cepet banget, Dad? kenapa buru-buru sih?" protes Yura.
"Kan dua minggu lagi sekolah kalian udah masuk," ucap Papa.
"Yauda deh, kami ngikut aja!" ucap Yura pasrah.
Arsen dan Yura pun memasang cincin mereka dan mengobrol dengan orang tua, Aziel sibuk main dengan mainan barunya.
"Yura mau ke taman belakang dulu," pamit Yura beranjak pergi dari sofa.
"Arsen ikut yura dulu ya Ma, Pa, Mom, Dad," ucap Arsen langsung mengikuti langkah Yura sampai taman belakang.
Mereka berdua pun duduk di kursi taman tanpa saling tatap menatap, hanya sekedar duduk dan keheningan tercipta diantara mereka.
"Kamu masih kecewa?" tanya Arsen memecahkan keheningan.
"Enggak," jawab Yura.
"Kalau keberatan, aku bisa batalin sekarang kok-- sebelum semuanya terlambat," ucap Arsen langsung berdiri dari duduknya.
"Arsen, jangan!" ucap Yura menahan tangan Arsen.
"Aku gak keberatan kok," lanjut ucapan Yura.
"Kakak Yula!" teriak Aziel menuju taman belakang.
"Kena ganggu lagi dah ngobrolnya," ucap Arsen membuat Yura tertawa kecil.
"Kak Yula, jangan pelgi!" ucap Aziel
"Ziel, abang mau ngomong sama kakak Yura, kenapa Ziel tiba-tiba datang?" tanya Arsen mengerutkan dahinya.
"Aku takut abang nyuluh kakak Yula pelgi," ucap Aziel menatap nanar Yura.
"Ziel, masuk sana! Abang mau ngomong sama kakak Yura," ucap Arsen.
"Ngomong aja di depan ziel, Bang!" ujar Aziel yang tak ingin beranjak pergi.
"Abang, kita pergi aja deh yuk! Aziel nya manja gini," ucap Yura.
"Siapa yang manja sih kak Yula?" tanya Aziel mencebikkan bibirnya.
"Kamu lucu banget sih," ucap Yura mencubit pipi Aziel, karena geram. Tiba-tiba Handphone yura bergetar pertanda ada panggilan masuk.
-Dalam Panggilan-
"Yura, bilang ke abang, ya. Hari ini kita langsung ke Mall untuk urus baju pernikahan kalian, jangan lupa ajak Abang ya," ucap Mama dalam telpon.
"Oke, Ma!" ucap Yura mengakhiri panggilannya.
"Abang, Ayo pergi!" ucap Yura tak sadar memanggil Arsen dengan sebutan 'Abang'.
"Kemana?" tanya Arsen.
"Kata mama, kita mau urus baju pernikahan," jawab Yura langsung berjalan menuju ruang keluarga bersama Aziel yang ada dalam gendongan Yura.
'Tumben panggil aku sebutan abang, biasanya cuma nama doang,' gumam Arsen dan langsung mengikuti Yura dan Aziel.
"Nah, ayo berangkat!" ucap Mommy saat melihat Yura, Arsen dan Aziel udah berada di ruang keluarga.
○O○
Sesampainya di Mall, Arsen baru menyadari jika ia tak bersama dengan Papa dan juga Daddy. Arsen pun mendekat pada Mama dan juga Mommy untuk bertanya.
"Papa dan Daddy gak ikut?" tanya Arsen.
"Enggak, Papa dan Daddy urus dekorasinya, Mama dan Mommy urus cincin, baju, catering, dll," jawab Mama.
"Yuk, sini!" ajak Mommy seraya melangkah masuk ke dalam toko baju pengantin.
"Kak Yula, kita jalan-jalan aja ayo!" ucap Aziel.
"Gak bisa, kak Yura harus ikut abang!" ucap Arsen.
"Kamu tunggu sini jaga Aziel, aku belikan Es krim biar Aziel gak nangis," ujar Arsen yang diangguki oleh Yura.
Sudah 30 menit kepergian Arsen dan belum juga kembali sampai saat ini.
"Yura, abang dimana?" tanya Mama.
"Katanya tadi mau belikan Es krim untuk Aziel tapi belum balik juga, Ma," jawab Yura.
"Coba kamu susul deh, Nak. Sini Aziel sama Mama aja," ucap Mama.
"Iyaa, Ma. Yura pergi cari Abang dulu, ya." Yura langsung melangkah keluar dari toko baju pengantin itu.
Saat di tempat toko Es krim, Yura melihat Arsen bersama seorang wanita yang pernah mendatangi Arsen ke rumahnya, "Pantesan lama, ternyata janjian sama pacarnya" lirih Yura.
Yura pura-pura tidak melihat keberadaan Arsen, ia langsung membeli Es krim untuk Aziel dan langsung kembali ke toko baju pengantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Ficção AdolescenteJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...