Part 60

1K 34 1
                                    

Arsen masuk kedalam kamar dan merangkul Yura yang masih saja cemberut.

"Jangan ngambek. Ayo! Aku anterin," ujar Arsen membuat Yura tersenyum. Arsen menatap Yura yang sedang tersenyum, ia pun ikut tersenyum. 

○O○

Arsen dan Yura berjalan masuk ke dalam rumah sakit bergandengan tangan membuat orang yang melihatnya merasa iri dan kebingungan. Bagaimana tidak kebingungan, karena sebagian orang mengira Arsen dan Yura bagaikan kakak adik yang romantis dan rukun, sebagian yang lain beranggapan mereka pasangan kekasih yang sangat romantis.

"Abang, lepasin ih! Kayak mau nyebrang aja deh," gerutu Yura karena merasa tidak enak jadi sorotan orang di sekitar.

"Apasih, biarkan aja. Lagian kita udah sah juga 'kan," ujar Arsen yang masih saja menggenggam tangan Yura sambil tersenyum.

Yura yang sudah diberitahu oleh Aurel di mana kamar rawat Zanna, ia langsung menuju kamar rawat itu.

Zanna adalah salah satu sahabat yang orang tuanya tinggal dengan jarak yang jauh. Zanna anak yang mandiri dan juga disiplin. Zanna tinggal di rumah kost kadang di rumah Aurel saat orang tua Aurel pergi keluar kota. Terkadang juga, saat sebelum Yura menikah, ia sering tidur di rumah Yura atas permintaan kedua orang tua Yura.

Yura mengetuk kamar rawat dan mengintip. Benar saja, Aurel sedang menopang dagunya dengan pandangan yang menatap pada Zanna. Sementara di sofa, ada ketiga sahabat Arsen yang mungkin sudah dihubungi duluan oleh Aurel.

"Eh, udah datang lo, Bro!" ucap Toni membuat Arsen menoleh pada sumber suara.

"Kalian di sini juga? Kok bisa duluan?" tanya Arsen yang langsung berbaur dengan para sahabatnya.

Sementara Yura langsung menuju brankar menghampiri Aurel yang masih saja melamun tanpa menyadari kehadiran Yura.

"Tenanglah, Zanna pasti baik-baik saja."  Yura langsung kaget saat Aurel tiba-tiba sadar dari lamunannya dan memeluk erat dirinya.

"Emang apa yang terjadi pada Zanna?" tanya Yura pada Aurel.

"Phobianya kambuh, Ra." 

Yura yang paham hanya mengangguk dan menemani Aurel yang sejak tadi melamun.

Tiba-tiba dokter Veronica masuk ke dalam ruangan bersama dengan satu suster di belakangnya.

"Jangan khawatir! Teman kalian baik-baik saja, dia hanya pingsan," ujar dokter Veronica sambil tersenyum. Ia berjalan mendekati Zanna dan memeriksa kondisi Zanna.

"Sebenarnya Zanna kenapa, Dok?" Toni yang sejak tadi bertanya pada Aurel tidak mendapat jawaban, ia langsung bertanya pada dokter Veronica.

"Zanna pingsan, ia sudah mengenal phobia darah sejak dini. Phobia darah dikenal dengan istilah hemophobia atau hematophobia. Phobia ini termasuk jenis phobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut atau cemas luar biasa ketika melihat darah." Dokter Veronica menjelaskan secara terperinci pada Toni yang mengangguk tanda paham.

"Jadi, Dok. Zanna akan selalu pingsan kalau lihat darah? Darahnya yang di tubuh dia juga?" tanya Ray yang ikut penasaran.

"Ya, benar. Baik darah mereka sendiri, darah orang lain, darah binatang, dan bahkan darah dalam bentuk gambar atau tayangan di televisi dapat menyebabkan Zanna pingsan. Zanna akan pingsan karena phobia darah ini sudah melekat pada dirinya sejak dini hingga saat ini ia menderita phobia darah yang cukup parah hingga membuatnya pingsan." 

Toni dan yang lainnya langsung menoleh menatap ke arah Zanna merasakan betapa tersiksanya jika memiliki phobia darah, apalagi sampai parah.

Suster memberikan obat-obatan pada dokter Veronica. Dokter Veronica kembali berjalan mendekati Zanna dan berbincang pada Yura, "Kalau Zanna sudah sadar, berikan ia obat ini. Setelah itu jangan membuat dia mengingat kejadiannya yang menyebabkan dirinya pingsan," ujar dokter Veronica dengan lembut sambil tersenyum.

"Baik, Dok." 

Dokter Veronica berlalu pergi meninggalkan kamar rawat Zanna diikuti oleh suster yang setia tetap di belakang dokter Veronica.

Tak lama kemudian, Aurel histeris saat melihat Zanna mulai menggerakkan jarinya. Ia merasa senang karena Zanna mulai sadar dari pingsannya.

"Nibel, lihatlah! Zanna sadar," ucap Aurel dengan senang.

Dijodohkan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang