"Gimana ya, Bang. Kasihan deh aku," ucap Yura sambil menatap Arsen.
"Yauda.. kamu sekarang ke kamar sahabat kamu, hibur dia," ujar Arsen.
"Gimana kalau kita jalan-jalan? Sekalian ajak sahabat kamu, biar melupakan masalahnya," lanjut ucapan Arsen memberikan saran.
"Jalan-jalan kemana?" tanya Yura.
"Ke sekitar apartemen ini aja," jawab Arsen.
"Yauda.. abang ajak aja sekalian sahabat kamu, biar aku bujuk Aurel untuk ikut kita," ujar Yura yang diangguki oleh Arsen. Yura pun berjalan menuju kamar kedua sahabatnya.
#Tok...Tok..Tok
"Aurel, kamu udah bangun?" tanya Yura.
"Udah kok," jawab Aurel sambil memaksakan untuk tersenyum.
"Makan dulu yuk!" ucap Yura.
"Engga, Bel. Masih kenyang," balas Aurel.
"Aurel, jalan-jalan yuk?" ajak Yura.
"Kemana?" tanya Aurel.
"Taman di sekitar apartemen aja," ujar Yura.
"Tapi aku lagi males keluar, Bel!" ucap Aurel.
"Ayo Aurel, sesekali kita temenin Nibel!" ucap Zanna membantu untuk membujuk Aurel.
"Iya, bentar aku mandi dulu," ucap Aurel.
"Kami tunggu di ruang tamu, ya," ucap Yura yang di angguki oleh Aurel.
"Zanna, kamu gak ambil tas selempang? Kan kita mau jalan-jalan ke taman," ucap Yura mengingatkan.
"Oiya! bentar," ucap Zanna mengambil tas selempangnya.
"Nibel, ponselku lowbat nih, pinjem charger dong! sambil nunggu Aurel," ujar Zanna.
"Iya nih aku mau ke kamar dulu ambil tas salempang, sekalian ambil charger," ucap Yura.
Zanna dan Yura berjalan ke ruang tamu ternyata sudah ada Arsen dan teman-temannya menunggu di ruang tamu. Arsen pun menghampiri Yura.
"Gimana? Aurel mau ikut kita?" tanya Arsen berbisik pada Yura.
"Iyaa, Aurel lagi siap-siap. Abang, aku ke kamar dulu, ya. Mau ambil tas," ucap Yura.
"Nibel, jangan lupa yang tadi ya!" ucap Zanna sedikit berteriak.
"Okey," ucap Yura mengedipkan mata sebelah kanannya dan berlalu pergi menuju kamar.
Sesampainya Yura di kamar, ia langsung mengambil tas selempang dan juga chargernya, saat Yura ingin keluar dari kamarnya ia mendengar suara ponsel berbunyi dan ternyata ada panggilan masuk ke ponsel Arsen.
"Kenapa abang gak bawa handphone ya?" ucap Yura
"Coba aku lihat dulu deh siapa yang telpon," ucap Yura dan langsung mengambil ponsel Arsen.
"Natasya? Kenapa wanita itu selalu menghubungi Abang?" lirih Yura saat melihat siapa yang menelpon pada ponsel Arsen.
Yura pun tak mengangkat panggilan dari Natasya dan memasukkan handphone Arsen ke dalam tas selempangnya. Yura pun kembali ke ruang tamu
Arsen Pov
"Mom, Ma, mau kemana?" tanya ku saat melihat Mommy dan Mama yang tampak rapi.
"Kami ada urusan, kalian mau kemana?" tanya balik Mama.
"Kami cuma mau jalan-jalan ke taman aja kok ma" ujarku.
"Mommy sama Mama berdua aja nih?" tanya ku
"Engga, nih Papa dan Daddy masih ngobrol" jawab Mama.
"Yura mana, Bang?" tanya Mommy.
"Yura tadi masih ambil tas, tapi kok lama ya?" ucapku sambil melihat arah kamar.
Tak lama kemudian Yura pun akhirnya kembali dari kamar.
"Ma, Mom, pada mau kemana?" tanya Yura.
"Kalian jalan-jalan, masa kami engga" ucap Mommy sambil tersenyum.
"Hehehe, iya ya," ucap Yura
"Zan, ini chargernya" lanjut ucapan Yura sambil mengulurkan charger pada Zanna.
"Kok lama sih, Beb. Jamuran aku nih nunggu charger," ujar Zanna bercanda.
"Kakak Yula!" teriak Aziel berlari ke Arah Yura.
"Kakak Yula mau kemana? Ziel ikut," ucap Aziel.
"Aziel ikut Mama, Nak," ucap Mama.
"Oiya! Kak Yula, Ziel lupa kalau pelgi ama Mama," ucap Aziel sambil tersenyum. Aziel pun pergi mengambil mainannya untuk ia mainkan saat pergi bersama Mama.
"Aurel belum selesai juga?" tanya Zanna.
"Gak tau nih, bentar aku cek dulu," ucap Yura berlalu pergi menuju kamar Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Teen FictionJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...