Namaku Nayura Kirania Sifabella, kerap dipanggil Yura saat berada di rumah, sedangkan di sekolah dipanggil Nibel singkatan dari Kirania Sifabella.
Yura mempunyai sifat manja, keras kepala, penurut, dan ia merupakan anak yang lumayan sulit untuk menerima orang asing di dekatnya.
Hari ini Mommy dan Daddy pergi ke negara L karena ada urusan yang penting. Tetapi, aku tidak boleh ikut karena harus tetap sekolah dan tidak boleh bolos.
"Yura, ayo! Kita harus pergi ke rumah tante Siska, Nak!"
"Mom, please! Aku di rumah kita aja ya? Lagian, kalau Mom dan Dad pergi, Aku bisa sama mbak-mbak ini. Makanku juga pasti teratur dan jaga kesehatan kok. Please, Mom! Jangan titipin aku ke tante Siskaa, Yura takut!" rengek ku pada Mommy.
"Ayolah, Nak! Tante Siska baik kok, nanti juga ada om Gavin dan anaknya juga yang bisa di bilang seumuran sama kamu, ada anak kecil juga. Ayolah! 'kan kamu suka anak kecil, disana kamu bisa bantu tante siska urus dedek nya, oke?" bujuk Mommy.
"Mommy, tega ih! Biarin anaknya sama orang lain. Ntar kalau mereka siksa aku gimana, Mom? Apa Mommy mau pisah sama anak semata wayang Mommy yang cantik jelita ini?"
"Udah deh, ga usah debat, ayo! Bereskan barang-barang kamu. Mommy antarkan kamu ke rumah tante Siska, lalu Mommy dan Daddy langsung berangkat." Mommy langsung mengambil koper di sebelah tempat tidurku.
Karena aku gak berhasil bujuk Mommy, aku pun langsung keluar dari kamar seraya mengedarkan pandanganku mencari keberadaan Daddy.
"Kan masih ada Daddy," ucap Yura lirih.
"Nah itu dia Daddy!" lanjut ucapnya senang saat melihat Daddy sedang menikmati suasana di halaman belakang rumah, aku pun menghampirinya.
"Daddy! Yura kan udah gede 'kan, Dad. Kalau yura tinggal di rumah kita sama mbak-mbaknya boleh gak, Dad? Yura gak bakalan ngerepotin kok, Yura jaga makan kok, Yura juga jaga kesehatan, Dad! Please."
"Yura, Dad dan Mom menitipkan kamu sama teman Daddy biar kamu mandiri, Nak. Enggak bergantung dengan orang lain. Nurut ya, kali ini aja."
"Yaudah deh, Dad. Yura nurut," Yura berlalu menuju kamarnya untuk mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa.
'Daddy bukannya gak percaya sama mbak-mbak di rumah ini, tapi klo ada mbak mbak nya pasti kamu bakalan di manja, Nak!' gumam Daddy menatap kepergian Yura dengan wajah murungnya.
○O○
Daddy, Mommy dan Yura kini tengah berada di dalam mobil. Mereka mengantar anak gadis itu menuju rumah tante Siska. Yura tampak sedang menatap ponselnya, padahal pandangannya kosong.
'Aku bingung apa yang harus ku lakukan ketika di rumah orang yang asing bagiku,' batin Yura.
"Dad, apa perusahaan di sana sangat butuh kita? Kasihan Yura, Dad," tanya Mommy.
"Mom tau sendiri 'kan Yura sekarang udah gede, masa udah SMA masih Mommy tanyain gitu. Gimana kedepannya anak semata wayang kita?"
"Yaudah, gapapa. Gimana baiknya Daddy aja," Mommy memandang arah luar mobil dengan perasaan khawatir dan juga pasrah.
Yura hanya mendengar samar samar tidak terlalu jelas, ia memutar musik di ponselnya.
"Ayo! kita turun, Nak!" Mommy menarik tangan Yura dengan lembut. Awalnya Yura menolak untuk turun, tetapi saat Yura melihat wajah Mommy yang memohon padanya, membuat Yura mau tidak mau mengikuti keinginan Mommy.
"Ya, Mom. Baiklah." Yura sangat malas untuk melangkah keluar dari mobil.
Yura perlahan keluar mobil berjalan mengikuti kedua orang tuanya, hingga sampai masuk ke dalam pekarangan rumah tante Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan [TERBIT]
Novela JuvenilJudul sebelumnya : Siapa Lelaki Itu? ____________________ First Impression yang buruk saat Yura bertemu dengan sosok laki-laki sahabat lamanya yang sejak lama tidak berjumpa, bahkan mereka berdua sudah saling melupakan satu sama lainnya. Siapa sangk...