11

562 85 15
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg w buat.

[•••]

Pagi ini berbeda dengan pagi yg lain. Semua murid dari 4 asrama yg berbeda sudah berkumpul di aula dengan jubah tebal mereka. Beberapa orang sengaja membawa bendera dengan warna merah kuning ataupun hijau silver. Yah, walaupun hampir semua murid membawa bendera merah kuning yg berarti mereka mendukung Gryffindor.

Hanya murid Slytherin dan beberapa Hufflepuff saja yg mendukung Tim Slytherin. Aula sangat ramai pada sarapan pagi ini. Pertandingan akan dimulai sekitar 1-2 jam lagi. Lyra baru saja keluar dari asrama dengan Terence dan Adrian. Sebenarnya ia sangat malas untuk ke aula karena suasana nya akan sangat ramai. Tetapi ia ditarik paksa oleh Terence dan Adrian.

Sepanjang jalan menuju aula, Lyra hanya diam memakan permen yg berada di mulutnya. Ia hanya mendengarkan ocehan Adrian dan Terence yg sedang mempermasalahkan posisi Quidditch yg akan mereka coba.

"LILY!" Suara Leonard menggelegar di aula yg ramai saat Lyra baru saja memasuki pintu aula. Lyra memutar bola mata malas kemudian berjalan menuju meja Gryffindor dimana Leonard berada. Sedangkan Adrian dan Terence melanjutkan langkah mereka menuju meja ujung, meja Slytherin.

Leonard membalikkan tubuhnya agar menghadap Lyra yg membelakangi nya. Ia menyodorkan bendera merah kuning dan mengerjapkan mata dengan tatapan mata anjing kepada Lyra. Gadis itu meringis jijik dengan wajah yg ditampilkan kakaknya.

"Apa?" Lyra memainkan batang permen dimulutnya berpura pura tak memahami maksud dari Leonard.

"Ini, Bendera Gryffindor. Mungkin kau berubah pikiran." Leonard menyengir lebar dengan bendera merah kuning yg masih ia bawa.

"Tidak, aku tetap netral."

Leonard mendengus kasar sedangkan Oliver yg berada di samping nya terkekeh melihat kelakuan sahabat nya yg berusaha membujuk adiknya untuk mendukung Tim Gryffindor.

"Well... Kau akan mendukung Tim asrama mu kan, bocah?" Tiba tiba seseorang dari belakang merangkul Lyra. Lyra memutar bola mata malas dengan kehadiran Flint di kanan nya dan Lucian di kirinya.

Leonard beranjak dari bangkunya dengan tiba tiba. Menarik kerah leher Sweater Quidditch yg dikenakan Flint. Sedangkan Flint menyeringai dan mengeratkan rangkulan nya di leher Lyra. Lucian tak berniat menghentikan mereka dan malah ikut menyeringai jahil. Oliver menarik bahu Leonard agar kembali duduk.

"Ekhem.." Pandangan Lucian, Lyra, Flint, Oliver, dan Leonard beralih ke suara berat seseorang yg berada di belakang tubuh 3 murid Slytherin itu. Ya, memang mereka sedang berada di tengah tengah jalan antara meja Gryffindor dan Hufflepuff. Seorang pria dengan pakaian serba hitam nya berdehem sedikit keras agar menarik perhatian mereka yg sedang membuat sedikit keributan.

"Permainan belum dimulai, kalian bisa bertarung saat dilapangan nanti. Aula bukan tempat yg cocok untuk bertarung Mr Herakles, Mr Flint. Masing masing 5 angka dari Gryffindor dan Slytherin." Snape memandang sinis lelaki Gryffindor itu. Kemudian ia melewati mereka cuek setelah Lucian memberi jalan.

Leonard melepas cengkraman nya dari Sweater Flint. Ia mengibas ngibaskan tangan nya jijik seperti menghilangkan kuman kuman yg menempel di tangan nya setelah memegang Sweater Flint.

Flint menyeringai dan menaikkan kedua alisnya sombong kemudian beranjak menuju meja Slytherin. Lyra membuang nafas kasar.

"Semangat untuk pertandingan nanti Leon, Oliver." Lyra tersenyum tipis dan dibalas senyuman lebar oleh Oliver. Leonard kembali mendudukkan dirinya setelah mengangguk. Lucian yg masih berada di kiri Lyra merangkulnya dan membawa nya pergi menuju meja Slytherin.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang