6

763 99 2
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg w buat.

[•••]

"Kau akan baik baik saja Lily?" Leonard mengeratkan rangkulan nya dipinggang Lyra. Mereka berjalan dibelakang Austin dan Albert yg mendorong troli berisi barang milik Leonard dan Lyra. Mereka berempat telah ber apparate ke king cross beberapa menit yg lalu.

Sebenarnya Eudora dan Leonard sudah bersikeras agar Lyra tak berangkat hari ini karena Lyra belum sepenuhnya pulih. Tetapi Lyra meyakinkan kakaknya dan ibu nya bahwa ia akan baik baik saja. Sedangkan ayah nya sendiri sudah tidak berada di kediaman Herakles sejak dini hari karena panggilan mendadak dari pusat kementrian.

"Leon, bolehkah aku meminta satu hal?"

"Apapun itu aku akan mengabulkan nya." Leonard menatap manik Lyra sambil tetap meneruskan langkahnya.

"Aku ingin kau duduk denganku di kereta. Em- hanya berdua. Bisa kah?"

"Of course, my lil' sister. Kalau begitu kita harus cepat mencari kompartemen yg kosong." Leonard menyuruh Austin dan Albert untuk memindahkan barang Lyra ke trolinya. Leonard mengambil alih troli tanpa melepas tangan kanan nya yg masih merangkul Lyra. Mereka berdua berpamitan kepada Austin dan Albert kemudian melaju bersama menuju platform 9¾.

Leonard memasukkan barangnya terlebih dahulu di ujung kereta, kemudian mereka masuk dan mencari kompartemen kosong. Tak butuh waktu lama, karena masih sangat banyak tempat yg kosong. Mereka masuk lalu Leonard mengambil tempat duduk didekat pintu sedangkan Lyra duduk disamping kakaknya. Bangku dihadapan mereka dibiarkan kosong.

tok tok

"Bolehkah aku bergabung?"

"Tidak." Leonard melirik tajam ke pintu kompartemen yg terbuka. Seorang perempuan mengangguk takut lalu pergi.

"Permisi, masih ada kursi kosong?" Seorang laki laki membuka pintu kompartemen

"Tidak." Leonard melambaikan tongkatnya menutup paksa pintu kompartemen.

tok tok

"Kompartemen lain sudah penuh, bisakah kami bergabung?" 2 orang lelaki dengan rambut coklat dan hitam berdiri di pintu kompartemen

"Bagian sini juga penuh." Leonard membuka buku yg ia bawa. Ia bahkan tidak melirik siapa yg sedang ia ajak berbicara.

"Didepan mu terdapat bangku kosong Mr Herakles." Lelaki satunya membuka suara.

"Kalau begitu seharusnya kau datang lebih awal dan mencari kompartemen milikmu. Aku tak menerima orang lain di kompartemen ku." Leonard berucap dengan dingin dan masih enggan menatap lawan bicaranya.

"Tapi-"

"Kubilang penuh. Apa kau tuli?" Mata Leonard berubah menjadi biru laut. Kedua lelaki itu segera berlari pergi tak ingin mencari masalah dengan si sulung Herakles.

"Ck." Leonard melambaikan tongkatnya untuk menutup pintu kompartemen dan kembali menenggelamkan dirinya ke buku yg ia baca.

"Terima kasih Leon." Lyra tersenyum kemudian menaruh kepalanya di pundak Leonard.

"No problem."

Kereta sudah berjalan. Beberapa anak masih mondar mandir mencari kompartemen kosong. Tidak sedikit murid yg mengetuk pintu kompartemen Herakles. Kemudian mereka akan kabur jika Leonard menatap tajam kearah mereka atau tidak Leonard tak segan segan menendang pintu kompartemen karena muak dengan suara ketukan.

sret

Dua orang lelaki dengan rambut merah membuka pintu kompartemen dengan tidak sabar. Leonard baru saja akan mengutuk mereka menjadi babi, tetapi ia mengurungkan niatnya saat melihat dua lelaki itu adalah Fred dan George.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang