46

345 55 81
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.

[•••]

Aku benar benar tidak bisa fokus 3 bulan ini

Suara didalam kepalanya begitu banyak. Seakan akan mereka menyuruh pemilik dari tubuh ini untuk melakukan sesuatu. Obrolan semalam bersama Snape membuatnya mendapatkan dorongan untuk segera mengambil tindakan.

Ya, aku harus melakukan sesuatu dan menyelesaikan nya sesuai dengan apa yg sudah direncanakan.

Jeremy mengangguk yakin kemudian menepuk tangan nya sekali, membuat perhatian semua orang yg berada di kelasnya tertuju pada suara dimana tepukan ini berasal.

"Baik! Sampai sini saja kelas hari ini. Ingat! Tugas terakhir dikumpulkan pada akhir pekan. Kalian bisa mengumpulkan nya lebih awal di meja saya. Seperti biasa, akan ada nilai tambahan untuk murid yg mengumpulkan nya lebih awal. Terimakasih, silahkan meninggalkan kelas" Teriak Jeremy mengakhiri kelas telaah muggle.

Murid Hufflepuff serta Gryffindor tahun ke 5 yg mengambil kelas tambahan telaah muggle berhamburan keluar kelas untuk makan siang di aula.

"Herakles, bisakah kita bicara sebentar?" Panggil Jeremy. Leonard yg baru saja mencangklongkan tas nya ke pundaknya pun menoleh ke arah meja guru.

"Ada apa profesor Bolton?" tanya Leonard seraya mendekat ke arah Jeremy yg sedang berdiri menyandar di meja.

"Aku tau jika Lyra menjauhiku karena ayah kalian" tak pakai basa basi, Jeremy langsung mengatakan nya.

Leonard diam, sedikit terkejut dengan kebeneran jika Jeremy mengetahuinya. Jeremy tersenyum melihat Leonard yg tak berkutik.

"Semalam aku dan Snape berbincang bincang sedikit. Ia yg memberi tau ku tentang ini. Mengapa kau tak mengatakan nya padaku, Leonard?" lanjut Jeremy terus terang.

Leonard menggaruk tengkuk nya yg tak gatal. Dan hanya kata maaf yg keluar dari mulutnya.

Memang ia tidak bilang kepada Jeremy jika Lyra menjauhinya karena suruhan ayah mereka berdua. Ia takut itu akan menyinggung perasaan Jeremy.

Leonard masih pergi ke ruang musik untuk menemui Jeremy. Tetapi tak sesering dulu karena tak ada Lyra yg menemaninya. Dan ia akan menutup mulut jika Jeremy membicarakan apapun terkait adiknya.

"Aku tau maksudmu untuk tidak membicarakan masalah ini. Aku paham, Leonard. Tetapi bisakah untuk kali ini aku meminta tolong kepadamu?" ucap Jeremy sedikit memohon.

"Apa yg bisa aku lakukan, Sir?" ujar Leonard sopan, masih sedikit tak enak dengan Jeremy.

"Aku tak ingin membuat Lyra dalam masalah dengan ayah kalian. Aku hanya ingin membantu nya. Kau paham seperti apa diriku Leonard. Kau dekat dengan ku dan Lyra. Aku sama sekali tak berniat jahat."

Leonard segera menggeleng dan berkata, "Tidak tidak tidak. Saya tau itu profesor. Anda bukan orang yg seperti itu! Hanya saja ayah kami sedikit berlebihan dalam memprotect Lily."

Jeremy mengangguk dengan senyuman kecilnya. "Ya, aku tau Leonard. Tak apa, aku paham. Aku hanya ingin Lyra melakukan hal yg ia suka. Lyra membutuhkan ruang nya sendiri. Cukup susah untuk menjadi adikmu Leonard. Ia tak seberani dirimu yg begitu terang terangan. Aku sangat mengerti."

"Jadi, bisakah kau merayu Lyra untuk menemui ku?" lanjut Jeremy. Leonard terdiam. Lelaki itu masih bimbang.

"Maaf profesor. Bukan nya aku tak ingin. Tetapi aku tak akan membiarkan Lily dalam masalah dengan ayah kami." beo Leonard. Jeremy tau jika Orpheus memang sedikit keras. Dapat dilihat dari cerita cerita yg disampaikan oleh dua pewaris Herakles ini.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang