37

400 82 18
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.

[•••]

Detensi Lyra sudah berjalan hingga sore. Tentu saja tidak lepas dari omelan Snape. Jujur saja ia lebih memilih membersihkan ruangan Snape dari pada mendengar omelan Snape saat membuat ramuan. Pria itu akan lebih banyak berceloteh jika bersangkutan dengan ramuan.

Lyra menjatuhkan dirinya di sofa dan menghela nafas panjang. Menyenderkan kepalanya di sofa dan memejamkan matanya.

"Hanya sebentar dan kau sudah kelelahan?" Ujar Snape yg baru saja bergabung dengan Lyra di ruang tengah.

"Sebentar? Kita sudah hampir 4 jam membuat ramuan tanpa henti! Bagaimana bisa anda bertahan lebih lama dari itu?" Tanya Lyra tak habis pikir. Ia masih memejamkan matanya.

Snape menyeringai kecil tak menjawab. Pria itu melepas jubahnya dan menaruhnya di gantungan. Kemudian mendudukkan dirinya di sofa single yg berhadapan dengan Lyra.

"Kau belum makan siang bukan?" Ucap Snape.

"Tentu saja belum Sir. Bukan kah sedari tadi aku disini bersama anda?" Geram Lyra. Gadis itu terdiam kala melihat sebuah potongan kue berlapiskan krim strawberry di meja hadapan nya.

"Eat cake. It's someone birthday here." Snape membuka buku didepan nya dan menutup wajahnya dengan buku tersebut.

Lyra terdiam menatap pria tersebut. Snape yg merasa tak ada suara gesekan antara sendok dan piring pun menurunkan bukunya untuk melihat apa yg dilakukan gadis itu.

"Kau tak mau? Baiklah aku yg akan memakan nya." Ujar Snape seraya tangan nya bergerak mengambil piring tersebut. Tetapi kalah cepat dengan Lyra.

“Asal kau tau, aku lebih suka kue coklat.” Gadis itu segera menyendok kue tersebut dan memakan nya. Snape hanya diam tidak menanggapi.

"Mengapa tiba tiba? Ingat Sir aku masih marah soal pembicaraan kita kemarin. Hanya karena anda memberikan kue ini di hari ulang tahunku, rasa kesalku kepada anda masih ada." Lyra mengomel panjang sambil terus menerus menyuapi kue tersebut ke dalam mulutnya.

"Oh? Hari ini hari ulang tahunmu?" Ujar Snape jahil. Mulut Lyra berhenti mengunyah. Ia menatap tajam pria itu. Padahal ada rasa malu yg menjalar di dalam dirinya.

Snape tidak bisa menahan seringainya. Padahal ia memang tau jika hari ini adalah ulang tahun gadis itu. Bagaimana bisa ia tidak mengetahuinya jika Leonard tidak berlutut dan berembel embel melamar Lyra di aula tadi pagi.

Lyra kembali memakan kuenya dengan kesal. Seringai dibibir Snape tertarik lebih lebar. Tidak terganggu dengan celotehan gadis kecil didepan nya.

Hanya terdengar bunyi gesekan antara sendok dan piring. Snape sibuk dengan bacaan nya sedangkan Lyra diam berperang dengan pikiran nya. Seakan pikiran nya berbicara 'HE DOESN’T LIKE YOU.' Tetapi hatinya berkata lain, menolak pemikiran pikiran dan berbicara 'but what if he does?'

"Yang ke berapa?" Tanya Snape setelah Lyra menghabiskan kuenya. Pria itu tidak mengalihkan pandangan nya dari buku yg ia baca. Lyra masih menatap pria itu kesal.

"Peduli?" Balas Lyra. Snape mengedikkan bahu

"Hanya bertanya." Jawab Snape singkat. Lyra menutup mulutnya rapat.

"15.” Jawab Lyra cuek. Pada akhirnya gadis itu menjawab pertanyaan pria didepan nya. Snape mengerutkan keningnya merasa aneh.

"Bagaimana?" Tanya Snape. Lyra mengangkat bahunya. Ia menyandarkan punggungnya di sofa.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang