67

214 26 1
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali tokoh yg w buat.

[•••]

Langit menggelegar, membuat suara keramaian di aula teredam. Beberapa jam lagi mereka semua akan berpindah ke lapangan untuk pertandingan Quidditch Slytherin dan Gryffindor yg sudah memanas dari satu bulan yg lalu.

Wajah Terence muram, mengetahui bahwa pertandingan tak akan dibatalkan hanya karena hujan badai disertai angin dan petir. Tak hanya Terence, namun setengah dari tim Slytherin sedikit khawatir.

Lyra memukul meja sekali, "Ada apa dengan kalian? Pertandingan akan dimulai dan kalian terlihat seperti bocah tipes tidak ada semangat menang!" Ia mencoba membangkitkan semangat para pemain. Bahkan Flint sendiri sedari tadi mengaduk saladnya.

"Yeah tak apa kalah, kita tetap mendapatkan untung darimu." Jawab Montague santai. Gadis itu menyentak, "Demi nilai kecil kalian rela harga diri diinjak injak? Mau kena olok Gryffindor sampai pertandingan selanjutnya?"

Bletchley menaruh gelas nya yg kosong dengan tidak santai. "Yasudah kau saja yg main."

Kali ini Flint sudah murka. "Aku akan mengeluarkan kalian para pemain inti! Lebih baik memasukkan pemain yg niat menang daripada pecundang seperti kalian! Apa gunanya kerja keras latihan hingga malam?"

Mata mereka melotot seketika setelah Flint membentak. Lelaki itu berdiri, "Pakai seragam kalian dan kita pergi sekarang juga! Kumpul di base dan kita jalankan formasi sesuai rencana."

Para murid, staff, dan guru berjalan menuju Tribun dengan pakaian tebal serta mantel yg berat untuk menahan diri mereka agar tidak terbawa angin kencang saat menonton.

Lyra menutup kepalanya dengan tudung hoodie yg didobeli dengan mantel hitam tebal, syal yg melilit dilehernya serta boots. Melambai kepada Fred dan George ketika bertemu diperjalanan.

Tak lama tiap Tribun sudah terisi. Suara mikrofon dari Jordan tak bergitu terdengar namun masih bisa dipahami. Pemain Slytherin keluar dari kandang mereka lebih dulu lalu disusul tim Gryffindor. Sorakan tak henti henti sampai bola Quaffle, Bludger, serta Snitch dilepas oleh Profesor Hooch.

Permainan telah dimulai. Gryffindor memimpin dengan skor 70 - 40 dalam waktu 3 jam. Perselisihan antar Chaser tiap tim tak luput walaupun badai, Leonard serta Flint. Seakan lapangan Quidditch adalah tempat pertandingan hanya untuk mereka berdua.

Fred dan George sang Beater kompak memukul bludger untuk mengganggu 3 chaser Slytherin. Beater Slytherin, Lucian, tak tinggal diam saat Bludger tadi mengenai Adrian yg mengumpat keras ketika Quaffle jatuh ke tangan Leonard. Lelaki itu memukul balik ke arah Leonard yg berhasil menghindar dan mencetak gol. Bukannya menghantam sang pion chaser Gryffindor, malahan bludger itu menabrak Miles Bletchley, keeper Slytherin yg terkecoh gerakan cepat Leonard.

Semua memekik keras ketika Bletchley terbentur sangat keras hingga terjatuh dari sapunya dan terkapar tak sadarkan diri di tanah. Lyra dapat melihat Flint mengumpat dan meminta Time out ke Profesor Hooch yg bertepatan menjadi wasit.

Semua pemain Slytherin berkumpul mengecek keadaan sang Keeper. Begitu pula tim Gryffindor yg mengambil kesempatan berdiskusi di ujung lain lapangan. Bisa dilihat Hermione yg mengangkat tongkatnya ke kacamata Harry. Lyra menyeringai kecil melihatnya.

"Bagaimana ini? Kita tertinggal jauh." Ujar Montague. Flint kembali mencoba menepuk pipi Bletchley yg terakhir kalinya sebelum diangkat tandu yg telah disihir.

"Apakah tidak boleh mengganti pemain?" Tanya Adrian. "Bisa, hanya sekali." Jawab Flint menurunkan kacamatanya, membiarkan menggantung di leher.

Namun masalahnya, tim Slytherin tak memiliki pemain cadangan untuk keeper.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang