38

401 67 8
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.

[•••]

"Darimana saja kau? Pergi dengan guru study muggle?" Lyra baru saja datang di aula saat makan malam sudah berlangsung setengah jam yg lalu. Ia duduk di sebelah Terence dan mengambil beberapa makanan.

Lyra mengerutkan kening tak paham dengan pertanyaan yg dilontarkan Lucian.

"Terence dan Adrian memberi tauku jika kau sedang berbicara dengan pria itu tadi siang. Kami menunggumu di meja ini tetapi kau sama sekali tidak menunjukkan batang hidungmu hingga makan malam. Kemana perginya dirimu? Tertelan bumi, huh?" Lucian berceloteh panjang lebar. Lyra hanya tersenyum kecut mendengar omelan lelaki yg berada di depan nya.

Lucian tidak biasanya seperti ini. Tetapi Lyra mengerti jika Lucian hanya mengkhawatirkan nya.

"Tidak, aku terkena detensi bersama profesor Snape diruangan nya. Terimakasih sudah khawatir." Ujar Lyra santai. Telinga Lucian memerah malu.

"Detensi? Apa yg habis kau lakukan?" Tanya Adrian yg berada di sisi lain Terence.

"Hanya karena aku memakai mantel, bukan jubah Slytherin." Lyra menyuapkan makan malam nya ke mulutnya.

"Hanya karena itu?" Tanya Adrian lagi. Gadis tersebut menanggapi dengan anggukan singkat.

"Apa yg kau bicarakan tadi siang dengan guru study muggle? Siapa namanya..?" Tanya Terence ingin tau.

"Sir Bolton. Jeremy Bolton. Kami hanya membicarakan suatu hal yg kalian anggap tidak penting." Kata Lyra singkat. Tak ingin membicarakan topik ini. Karena menurutnya hal ini sangat sensitif bagi teman teman nya bahkan dirinya sendiri.

Terence terdiam saling bertukar pandang dengan Adrian dan Lucian.

"Lebik baik kalian memakan makanan kalian daripada menatapku seperti itu." Lyra tak mengalihkan pandangan nya dari makanan yg ia makan. Walaupun ia tak melihat teman teman nya, instingnya mengetahui jika teman teman nya sedang memperhatikan nya. Bahkan hampir 5 menit mereka menatap Lyra terang terangan. Membuat gadis itu sedikit terganggu tentunya.

Lucian, Adrian, dan Terence hanya tersenyum canggung. Tidak tau harus melakukan apa karena mereka sudah menghabiskan makan malamnya sebelum Lyra datang.

Lyra meneguk habis minuman nya. Ia mengedarkan pandangan nya ke meja depan. Meja dimana guru dan staff makan.

Matanya bergerak mencari seseorang yg selalu membuat hatinya tidak tenang. Ditambah kejadian tadi sore, membuat pikiran nya diisi dengan pria itu.

Mata biru pekatnya sudah mengamati satu persatu orang yg berada di meja depan. Tetapi ia tak bisa menemukan apa yg ia cari. Perasaan tak enak menghantuinya.

Tetapi mata nya berhasil menangkap mata berwarna hazel hijau yg sedang menatapnya.

Pria dengan rambut coklat messy, kemeja putih dibaluti dengan rompi rajut berwarna biru tua dan dasi senada serta celana yg berwarna sepadan dengan rompinya. Pria itu adalah Jeremy Bolton.

Jeremy melemparkan senyum lebarnya ke Lyra. Gadis tersebut pun tersenyum kecil membalas senyuman Jeremy.

Pria itu berdiri dan berjalan meninggalkan meja. Tangan Jeremy mengayun mengajak Lyra untuk mengikutinya.

"Lyra, bagaimana denganmu? Ikut ke Hosmeade minggu depan?" Tanya Terence.

"Yes of course." Ujar Lyra cepat. Kemudian ia berdiri dan pergi dari aula.

"Hey! Where are u going?" Tanya Terence sedikit berteriak. Tetapi Lyra tak menoleh dan tentu saja tidak menjawabnya.

"Ada apa dengan nya?" Tanya Terence ke teman teman nya. Adrian dan Lucian mengedikkan bahu nya sama sama tidak tau.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang