40

400 69 10
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.

[•••]

Lyra mendudukkan dirinya. Menyibakkan selimut yg menutupi tubuh mungil yg masih dibaluti dengan kemeja dan rok sekolahnya.

Jari jarinya bergerak untuk mengusap pelan kedua kelopak matanya. Kemudian gadis itu mengambil tongkatnya yg berada di atas meja dan segera mengenakan jubah asramanya yg berwarna hitam dan hijau.

Ia berdecak kecil kala badan nya menggigil akibat ia tertidur dengan hanya menggunakan kemeja, rok, dan selimut tipis di awal musim dingin ini.

Gadis itu merapikan seragam nya dan berpikiran untuk kembali ke asramanya terlebih dahulu sebelum sarapan di aula. Ia harus membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian nya.

Koridor masih sepi, entah jam berapa ini karena koridor masih bisa dibilang gelap. Mulutnya bergetar menggigil. Tangan nya ia masukkan kedalam kantong jubah, berharap agar dingin nya suhu diluar sana bisa mencegah dingin yg menusuk kulitnya. Tetapi itu sia sia.

Kakinya berjalan semakin cepat. Gadis tersebut berlari menuruni tangga dan mengucapkan kata sandi saat sudah sampai didepan asrama Slytherin.

Lyra segera menuju kamarnya saat sudah berhasil memasuki asrama Slytherin. Ia sudah sedikit tenang sekarang dengan perubahan suhu disekitarnya. Karena terdapat perapian di asramanya.

Ia langsung menuju ke kamarnya. Mengambil langkah kecil dan berusaha untuk setenang mungkin. Ia tak ingin membangunkan gadis gadis teman sekamarnya.

Lyra dapat melihat Vodka mini yg mendengkur diatas tempat tidurnya. Gadis tersebut mengelus puncak kepala Vodka sebelum beralih menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh serta mengganti pakaian nya.

Karena air dan suhu yg dingin, Lyra hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan semuanya. Ia memakai kembali seragamnya. Tak lupa dengan syal hijau silver Slytherin.

Gadis tersebut memasukkan buku buku pelajaran hari ini ke dalam tas hitam kulit dengan tulisan kecil L.O.H berwarna emas di bagian depan tas.

Ia mengisi makanan Vodka dan mengambil satu buku dari atas mejanya. Kemudian ia pergi menuju ruang rekreasi Slytherin untuk membaca buku sembari menunggu pagi tiba.

Untunglah suasana hati Lyra sudah sedikit membaik pagi ini. Ia sudah berusaha untuk tidak memikirkan apapun yg terjadi kemarin. Kejadian kemarin biarlah berlalu, sekarang bukan waktunya untuk termenung memikirkan sesuatu yg bahkan buruk untuk pikiran dan hati nya.

[•••]

"LYRA!!" Gadis tersebut mendongak, mengalihkan pandangan nya ke arah lelaki yg baru saja meneriakkan namanya.

Lyra tersenyum dan menepuk sofa kosong di sampingnya. Lelaki tersebut mendekat ke arah Lyra. Lyra dapat melihat raut wajah geram lelaki itu.

"Kau kemana saja semalam, huh?" Ujar lelaki tersebut meminta jawaban. Lyra masih tersenyum menatap lelaki disampingnya yg sedang menatapnya kesal.

"Tak ingin menjawab? Aku bertanya Kidd.. Where are you in the middle of the night?" Tanya lelaki itu lagi karena Lyra masih belum menjawab.

"Aku tidak kemana kemana. Aku berada di kamar." Ujar Lyra tenang.

"Tapi kenapa kita tidak bisa menemukanmu dimana pun? Tell me the truth Lyra Orpheus Herakles. Where did you go last night?"

"Fine, fine.. Aku hanya berjalan jalan sebentar Bole. Tidak usah mengkhawatirkanku. I'm okay." Lyra menatap lelaki disampingnya intens. Meyakinkan Lucian bahwa lelaki tersebut tidak usah mengkhawatirkan dirinya.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang