Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.
[•••]
“Apa yg kalian lakukan disini? Mengikutiku?” Tanya Harry geram.
“Er.. tidak Harry! Kami hanya mencarimu!” Ujar Hermione segera.
“Ya! Tidak ada yg tau apa yg akan gadis Herakles itu lakukan kepadamu.” Tambah Ron.
“Dia hanya mengajakku menghirup udara segar. Kami hanya berbincang bincang.”
“Apa yg kalian bicarakan?” Tanya Hermione ingin tau. Harry hanya diam tidak menjawab.
“Dengar! Mungkin saja Herakles membicarakan sesuatu yg buruk, Harry. Kami hanya ingin membantumu. Kami mengkhawatirkan mu!” Balas Ron.
“Dia mengajakku berbicara dan aku tidak keberatan sama sekali dengan itu. Kenapa kalian yg malah ikut mencampuri urusanku? Hanya dia yg mempercayai bahwa diriku bukan keturunan Slytherin.” Geram Harry. Lelaki itu melesat pergi diikuti Ron dan Hermione yg mengejar nya.
“Bisa saja gadis itu hanya mengelabuimu Harry. Mungkin saja ia adalah seseorang yg kita cari! Pewaris Slytherin!” Jawab Ron. Harry berhenti dengan tiba tiba.
“Jangan berbicara buruk tentangnya Ron! Dia sudah berbaik hati mengajak ku berjalan jalan dan melepas semua kekesalanku terhadap kakakmu dan anak anak lain nya! Kalian tidak ada bedanya dengan mereka!” Bentak Harry. Kesabaran nya sudah habis menghadapi kedua sahabatnya. Kemudian Harry melanjutkan langkahnya menuju asrama Gryffindor.
“Ada apa dengan nya? Apa yg dilakukan Herakles kepada dirinya?” Tanya Hermione heran dengan tingkah laku Harry.
“Entahlah aku juga tidak tau.” Ujar Ron.
[•••]
Lyra baru saja kembali dari kamarnya. Menaruh barang barang yg ia tinggal di aula tadi pagi. Akhir pekan membuatnya tak akan keluar jika bukan karena makan ataupun melakukan hal hal yg penting. Ia akan memilih duduk di ruang rekreasi dan membaca buku. Atau tidak menyelesaikan tugasnya yg belum terselesaikan.
Ia berjalan bersama Terence dan Adrian. Bercanda bersama, membicarakan Lucian yg ingin menjadi paduan suara Hogwarts. Tawaan mereka menggema di koridor bawah tanah.
“Lyra..” Mereka bertiga menoleh ke belakang dimana seorang pria memanggil satu satunya gadis di antara mereka.
“Kalian masuk saja, aku akan menyusul.” Ujar Lyra seraya diikuti anggukan kedua teman lelakinya. Mereka menepi ke pinggir koridor agar tidak mengganggu orang orang yg ingin memasuki aula.
“Apa yg kau lakukan setelah ini?” Tanya pria itu.
“Entahlah? Membaca buku? Berbaring di kasur? Menghabiskan waktu sendiri di akhir pekan?” Lyra dan pria itu terkekeh.
“Aku hanya ingin menawarkan apakah kau ingin ke ruanganku setelah ini? Mempelajari lagu baru? Bruno mars mungkin?” Tawar pria itu. Senyuman mengembang di bibir Lyra. Ia mengangguk bersemangat.
“Tentu saja Sir Bolton! Bagaimana aku bisa menolak?” Jeremy terkekeh dan menepuk pucuk kepala Lyra.
“Miss Herakles” Lyra dan Jeremy menoleh kearah suara dingin yg baru saja berhenti tepat di depan mereka. Lyra mengangkat satu alisnya menanyakan ada apa.
“Detensi sekarang.” Ujar pria itu yg tak lain adalah Snape.
“Ada apa? Mengapa tiba tiba?” Tanya Lyra heran.
“Your coat.” Kata pria itu seraya mengerlingkan kepalanya menunjuk mantel yg Lyra pakai.
“Akh.. Come on, Sir! Hanya karena aku tidak memakai jubah asramaku?” Protes Lyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Comes the Truth
Fantasy"it is not you that i know." "yeah, aku pun tidak mengenal diriku profesor." daddy issue allert⚠️ severus snape Alur dan isi cerita sedikit berbeda dgn film & buku nya Harpot x Loki