Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg w buat.
[•••]
Tak terasa pertandingan hari ini telah tiba. Tim Quidditch Slytherin dan Gryffindor berlatih sebulan penuh dengan anggota barunya masing masing bersiap untuk pertandingan hari ini. Seperti biasa, minat para penonton lebih tinggi saat pertandingan antara Gryffindor dan Slytherin. Gairah para penonton pun sedikit lebih besar lagi karena mereka ingin melihat Potter yg masih di tahun pertamanya sudah diperbolehkan mengikuti permainan berbahaya itu.
Kali ini Lyra mendukung tim Gryffindor. Karena ia sudah tau pasti bahwa Gryffindor menang. Yah, jika memang itu benar sih. Lyra tidak ikut menonton pertandingannya karena malas. Leonard pun kali ini sepertinya tidak memaksa adiknya untuk menonton. Rasa semangatnya meninggi kala Lyra memberi taunya bahwa Gryffindor akan memenangkan pertandingan ini.
"Ayolah! Kau benar benar tak ingin menonton pertandingan kali ini? Yg benar saja!" Terence menggerutu menatap Lyra kesal. Mereka sedang sarapan di aula pagi ini. Lyra hanya mengedikkan bahunya tak tertarik.
"Ini pertandingan pertama kami, Lyra! Setidaknya kau menyemangati kami bukan malah membawa bendera merah jelek itu!" Adrian ikut menghasut Lyra dan menunjuk nujuk bendera merah yg berada di samping piring makanan Lyra.
"Kau kenapa, Kid? Percayalah kali ini kami akan memenangkan pertandingan lagi." Lucian mengikuti alur obrolan kedua adik tingkatnya.
"Aku tak yakin, Luce. Mereka memiliki Potter di tim mereka. Aku mengkhawatirkan perkataanmu." Lyra akhirnya membuka suara.
"Kau merendahkan ku? Apa yg Potter bisa lakukan? Ia hanyalah bocah lelaki ingusan yg tiba tiba di rekrut oleh mereka." Para lelaki itu tertawa mendengarkan kalimat terakhir Terence. Lyra hanya menggelengkan kepalanya pasrah.
"Setidaknya ikutlah ke lapangan, bocah. Bagaimana kami bisa membuktikan bahwa kita akan menang jika kau sendiri tak menonton nya." - Flint
"Baiklah aku akan menontonnya. Tetapi bermainlah dengan bersih, Kapten." Lyra melirik Flint dengan wajah malasnya
"Aku tak bisa berjanji." Flint meneguk habis jus labunya dan menyeringai sombong. Lyra menghela nafas panjang.
"Yuk!" Lucian merangkul Lyra dan beranjak pergi keluar dari aula menuju lapangan bersama yg lain juga.
Mereka bercanda tawa sesekali Flint mengajak mereka serius untuk pertandingan kali ini. Terence dan Adrian pun sepertinya sedikit gugup karena ini permainan mereka yg pertama kali.
"Sebentar, aku harus berbicara dengan Leon." Lyra melepas lengan Lucian yg merangkul lehernya. Ia menjauh dari kerumunan tim Slytherin dan mendekati Leonard yg sedang mendengarkan ceramah Oliver bersama pemain tim nya.
"SAMPAI JUMPA BABY NYA LUCE!" Lyra melotot mendengar teriakan Flint diikuti tertawaan dari teman teman nya. Lucian ikut tertawa dengan muka merahnya kemudian menyikut Flint.
Perhatian tim Gryffindor beralih ke tim Slytherin yg sedikit jauh dari mereka. Leonard menggeram dan segera menaiki sapunya mendekati Lyra yg sedang berjalan ke arahnya. Ia menatap sinis para Slytherin kemudian menarik adiknya pergi.
"Sebentar Leon." Lyra menahan Leonard yg membawanya menuju tim Quidditch Gryffindor.
"Dengarkan aku. Jangan terlalu cepat senang karena kali ini tim kalian akan menang. Berhati hatilah dengan Flint. Ia akan memukul Bludger ke Oliver." Tatapan Leon yg awalnya serius berubah menjadi cengiran menggoda.
"Oww... Adik kecilku mengkhawatirkan Ollie. Tenang saja Lily! Aku akan menjaganya untuk mu." Leonard menaikkan kedua alisnya genit. Lyra mencubit pinggang Leonard kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Comes the Truth
Fantasy"it is not you that i know." "yeah, aku pun tidak mengenal diriku profesor." daddy issue allert⚠️ severus snape Alur dan isi cerita sedikit berbeda dgn film & buku nya Harpot x Loki