21

507 84 3
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg gua buat.

[•••]

"Anda memanggil Albert, Young Herkle?" Tanya seorang lelaki bertubuh kekar yg sekarang berdiri di ambang pintu Perpustakaan Herakles. Lyra mendongak dari bukunya dan menoleh ke arah pintu kemudian ia tersenyum dan mengangguk.

Lelaki itu adalah Albert, ia berjalan mendekat ke arah sofa yg diduduki Lyra diujung ruangan. Kemudian duduk dihadapan Lyra dan meraih satu buku dimeja yg tidak dibaca oleh gadis itu.

"Legilimency?" Tanya Albert. Lyra mengangguk dan menunjukkan sampul buku yg ia pegang. Buku itu berjudul 'Occlumency'

"Albert, bisakah kau mengajarkan ku ini?" Pinta Lyra seraya mengangkat buku yg ia pegang.

"Apa yg tidak kau pahami tanyakan saja padaku, Young Herkle." Kata Albert

"Maksudku, aku ingin kau mengajariku Occlumens Albert. Mengajariku cara menutup pikiran dengan benar bukan hanya membaca bukunya." Jelas Lyra kepada Albert.

"Maaf, Young Herkle. Tetapi bukan kah anda terlalu muda untuk mempelajari ini?" Tanya Albert. Ia mengira gadis bungsu Herakles ini hanya ingin mengetahui lebih lanjut tentang Occlumens dan Legilimens saja.

"Lalu kenapa Leon diperbolehkan mempelajarinya? Bahkan saat ia baru saja menginjak 11 tahun. Kenapa aku yg sudah hampir 13 belum boleh mempelajarinya?" Tanya Lyra heran.

"Young Herkle, Tuan muda Leonard harus menyiapkan dirinya lebih cepat untuk mengambil alih Keluarga Herakles karena ia adalah lelaki sekaligus Sulung Herakles. Tuan muda Leonard pun juga harus menyiapkan dirinya dari segala bahaya untuk menjaga nona dan keluarganya." Jelas Albert sopan.

"Aku juga pewaris Herakles, Albert. Dan aku juga harus bisa melindungi diriku sendiri. Hanya karena Leon adalah seorang lelaki dan anak tertua bukan berarti hanya dia yg bisa belajar ini. Apa karena aku adalah seorang gadis sehingga tidak pantas untuk mempelajari ini?" Lyra tak terima, ia merasa dibanding bandingkan dengan Leonard.

"Bukan begitu Young Herkle.... Ini adalah pelajaran yg berat. Maksudku, aku tau kau pintar dalam semua hal. Tetapi ini juga membutuhkan proses yg cukup lama. Belum termasuk—"

"Whatever, if you dont wanna help me just say it. Aku akan belajar sendiri." Potong Lyra. Ia kembali membuka bukunya dan membacanya. Gadis itu bersikeras untuk mempelajari Occlumens karena pikiran nya rawan terbaca. Apalagi jika ia sedang memikirkan kejadian kejadian yg seharusnya tidak diketahui orang lain.

"Baiklah baiklah.. Aku akan mengajarkanmu." Albert menghela nafas gusar. Ia sudah pasrah dan lebih baik ia yg mengajari Lyra daripada gadis itu belajar sendiri.

Lyra tersenyum kemudian menutup bukunya cepat. Lalu ia beranjak dari duduknya dan pindah duduk di samping Albert.

“Selesaikan 2 buku ini terlebih dahulu. Tanyakan kepadaku jika ada kalimat yg tidak kau pahami. Kita akan memulai belajar Occlumens setelah kau menyelesaikan 2 buku ini.” Ucap Albert. Lyra mengangguk dan menyelesaikan buku Occlumens. Hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk menyelesaikannya, sedangkan untuk buku Legilimens sudah ia baca sebelum buku Occlumens.

“Meditasi sangat diperlukan sebelum mempelajari ini. Kosongkan pikiran mu selama yg kamu butuhkan. Ambil lah waktu secukupnya sampai kau benar benar siap untuk membangun benteng pertahanan pikiran mu. Lalu cobalah membayangkan jika pikiranmu adalah rumahmu. Tidak harus rumah, bisa taman, apapun itu. Lalu bayangkan bahwa kamu membangun benteng disekitar rumahmu. Sekuat dan sekokoh mungkin sehingga kau yakin tidak akan bisa dihancurkan walaupun langit runtuh sekalipun." Jelas Albert.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang