Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.
[•••]
"I'm sorry about that." ujar Jeremy merasa tidak enak dengan suara nya yg sedikit meninggi beberapa menit yg lalu.
Pria tersebut diam menatap Lyra. Kemudian Jeremy memutuskan untuk berdiri dan berjalan ke arah gadis itu.
"You love him right?" Jeremy berdiri di belakang Lyra. Pria itu dapat menyimpulkan dari apa yg ia dengar dari argumen Lyra dan kakak lelakinya. Lyra masih menunduk menahan air matanya akibat perdebatan nya tadi dengan Leonard.
"But he doesn't love you...?" Lanjut Jeremy. Lyra terdiam. Kata kata Jeremy memang benar, tetapi tidak lepas dari sakit yg menusuk hatinya.
Lyra mengangguk dan berkata, "Yes, he doesn't love me back." Lirih Lyra kecil. Jeremy tersenyum kecil, dan membungkuk. Tangan Jeremy bergerak mengangkat dagu Lyra.
Mata hazel hijau milik Jeremy menatap mata biru Lyra yg berkaca kaca. Jeremy tersenyum kecil kala satu tetes air mata Lyra berhasil terjun dari kelopaknya.
"It's okay if you wanna cry." Ujar Jeremy seraya mengusap air mata Lyra. Tetapi gadis itu menepis tangan Jeremy dan menggeleng. Jeremy mengerutkan kening bersiap untuk bertanya.
"No, my father tell me if crying just for someone who's weak." Jawab Lyra kecil. Jeremy memilih duduk disamping Lyra dan menangkup kedua pipi Lyra dengan kedua tangan besarnya. Matanya menatap mata Lyra dalam.
"Terkadang kita tidak perlu mendengarkan apa kata orang yg berada disekitar kita. Be yourself, this is your life. You can do whatever what you want. Kali ini cobalah untuk tidak mendengar ucapan ayahmu. Tidak apa jika hanya beberapa kali"
"Tidak, dia tidak akan menyukai ini." Elak Lyra. Ia teringat dengan kata kata ayahnya. If you cry you will look weak. Just a strong person who can stop the cry. Apalagi menangisi suatu hal yg sepele. Padahal beberapa jam yg lalu ia menyuruh Snape untuk melepas air matanya.
"Hey, listen to me. He's not here. Just the two of us. I won't tell this to your father, lady. Do you trust me?" Beberapa tetes air mata Lyra terjun dan segera diusap oleh jari jari Jeremy.
Perasaan nya campur aduk sekarang. Kejadian dengan Snape tadi, ditambah argumen dengan Leonard yg berakhir lelaki itu marah, dan perasaan bersalah karena menangis.
Tetapi tangisan Lyra tak bertahan lama. Gadis itu segera melepas tangan Jeremy dari wajahnya dan langsung mengusap sisa sisa air matanya.
Jeremy memandang gadis itu sayu. Lyra menarik nafas dalam, menahan tangisan nya. Menyemangati dirinya sendiri untuk tidak menangisi hal sepele.
"You okay?" Tanya Jeremy setelah melihat Lyra diam tanpa air mata yg menetes lagi.
"Ya, ya. I'm okay. Thank you." Ujar Lyra kecil. Jeremy tersenyum kemudian tangan nya bergerak memencet not not piano. Membuat beberapa not tersebut terdengar enak di telinga. Berharap dapat membuat suasana hati Lyra sedikit membaik.
Lyra mendongak, menatap wajah Jeremy dengan mata sembabnya. Jeremy tersenyum, pandangan nya sibuk melihat tangan nya yg menari nari di chord putih dan hitam.
Beautiful girls, all over the world
(Jeremy mulai bernyanyi sembari menatap Lyra)I could be chasin but my time would be wasted
They got nothin on you, baby
Nothin on you, baby
They might say hi, and I might say hey
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Comes the Truth
Fantasy"it is not you that i know." "yeah, aku pun tidak mengenal diriku profesor." daddy issue allert⚠️ severus snape Alur dan isi cerita sedikit berbeda dgn film & buku nya Harpot x Loki