60

226 36 17
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali tokoh yg w buat.

[

•••]

"Kau bersaudara dengan Herakles."

"Lega?"

"Aku sudah menduganya dari awal."

"Cih, aku anak angkat. Tak punya hubungan darah dengannya. Feel free for me if I get her?"

"Jangan macam macam Loki. Dia masih termasuk keluargamu."

"Cemburu, eh?"

Mereka ber Disapparate tepat setelah keluar dari perlindungan kuat tempat tersebut. Tentunya Loki mencengkram erat bahu Snape, tidak ingin terjadi hal buruk pada tubuhnya.

Kedua pria tersebut mendarat dengan sempurna diluar perlindungan Hogwarts. Suasana gelap gulita, bulan tertutup awan, dementor terlihat melayang kesana kemari.

"Ugh ini kedua kalinya dan aku masih merasa mual." Loki mengusap perutnya yg terasa terombang ambing setelah melakukan apparate.

Memasuki batas perlindungan, berjalan lurus menembus gerbang. Waktu sudah menunjukkan 1 dini hari. Mereka kelelahan setelah berdiskusi lebih dari 2 jam.

"Kau pikir ia sudah kembali dan tidur dikamarnya?" Tanya Loki.

"I don't know. Maybe." Balas Snape singkat.

Kastil Hogwarts malam hari sangat sunyi, hanya beberapa jendela masih bersinar terang.

Dilain sisi seorang gadis berdiri dikoridor, menatap kosong Loki dan Snape yg berjalan mendekati kastil.

Langkah Loki terhenti, tangannya mengguncang keras bahu Snape membuatnya ikut menghentikan langkahnya.

Snape menatap heran Loki. Kemudian pandangannya beralih mengikuti arah pandangan Loki.

"There she is." Gumam Snape. "Ugh dia terlihat seperti sedang kerasukan... Wait, does she looking at us?" Loki menyipitkan matanya.

Snape melepas tangan Loki yg berada di pundaknya dan kembali berjalan. "I don't think so. Ia terlihat melamun."

Loki memanggil Snape yg meninggalkannya dan berlari mengejar. Tiba tiba gemericik air terdengar. Lama kemudian menderas. Snape berjalan santai mengabaikan rintikan air yg mengenai rambut berminyaknya. Tidak dengan Loki yg sibuk melindungi kepalanya dengan jubahnya dan berlari sangat kencang kedalam kastil.

"Apa yg kau lakukan disini, Sunshine? Mencariku? Tak usah menungguku my Beautiful." Loki menghampiri Lyra sembari menebas butir butir air yg terkena jubahnya.

Loki tersenyum melihat Lyra yg masih memandang lurus kedepan di tempat yg sama.

Snape mengayunkan tongkatnya ke seluruh tubuhnya. Tibatiba ia menjadi kering seakan tak terkena derasnya hujan.

Loki melambaikan tangannya didepan wajah Lyra yg sama sekali tak berkedip. "Kenapa dia?" Tanya Snape mendekat ke koridor yg remang remang.

"Aku tak tau. Mungkin jiwanya sedang berkelana." Loki mengerang kecil saat Snape menusuk pinggang Loki dengan tongkat.

"Canda pak tua." Gerutu Loki mengusap pelan pinggangnya. Snape membungkuk tepat didepan Lyra. Membuat wajahnya dan Lyra sejajar saling bertatapan.

Loki mengguncang pelan bahu gadis itu, mencoba mendapatkan atensinya. Snape menatap mata biru laut cerah milik Lyra, lebih muda dari biasanya.

Snape mengernyit seraya mundur beberapa langkah. Matanya masih tertuju pada Lyra tetapi ia merasa aneh.

Stronger than before. Gumam nya dalam hati.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang