34

367 66 7
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.

[•••]

Lyra Orpheus Herakles.. In this cold morning right on the first snowfall of this year… Allow me to express my deepest heart..” Leonard mengunci tatapan nya dengan Lyra. Sedangkan adiknya menampilkan ekspresi terkejut.

Ekhem… Will you marry me-

PLAK

Aula dipenuhi tawaan orang orang. Suara nyaring dari tamparan Lyra di pipi kakaknya membuat semua orang tertawa. Leonard meringis kemudian berdiri dari berlutut.

What the fuck are you doing, Leon!” Lyra berbisik kesal. Walaupun Leonard yg melakukan nya, Lyra juga ikut merasakan malunya. Urat malu kakaknya sepertinya sudah putus sejak ia dilahirkan. Atau memang lelaki itu tidak punya urat malu?

I’m just kidding” Leonard memanyunkan bibirnya. Tangan lelaki itu bergerak mengusap pipinya. Lyra tak bermaksud menampar kakaknya sendiri sebenarnya. Tetapi ia terlalu shock dengan ucapan yg keluar dari mulut Leonard. Lyra menutup wajahnya malu.

Okay okay sorry Lily” Leonard terkekeh kemudian menyodorkan permen tadi.

Happy birthday!” Lyra segera mengambil permen tersebut.

“Hanya satu?” Lyra mendongak menatap Leonard. Lelaki itu mengangguk.

Um.. Thanks..?” Katanya ragu. Lyra tak keberatan dengan itu sebenarnya. Ia sudah bersyukur jika Leonard mengucapkan selamat ulang tahun untuk nya.

“Tidak tidak, aku bercanda lagi” Leonard terkekeh kemudian mengeluarkan semua permen yg ada di dalam kantong nya. Entah kantong celana depan, belakang, saku jubah, bahkan ia menyimpan permen di tudung jubahnya. Lyra melotot melihat itu. Walaupun tak sebanyak tahun kemarin, ini tetap terbilang banyak.

“Kau merindukan nya bukan?” Leonard menaruh semua permen tersebut di meja.

“Dimana kau mendapatkan nya?” Tanya Lyra curiga. Leonard mendudukkan dirinya di samping Lyra. Leonard mengambil sereal milik Lyra. Gadis itu membalikkan badan nya menghadap meja.

“Hogsmade tentu saja.” Jawab Leonard seraya menyantap sereal milik adiknya.

How?” Lyra menatap kakaknya tak peduli dengan sereal miliknya yg sudah hampir habis dimakan Leonard. Lelaki itu membuka jubahnya dan menunjuk perkamen yg ada di saku dalam jubah Gryffindor miliknya.

“Kau pergi kesana?” Tanya Lyra lagi. Leonard mengangguk santai. Tangan Lyra bergerak mencubit paha Leonard. Lelaki itu meringis menggosok pahanya.

“Kau bisa membelinya nanti Leon! Bagaimana jika kau ketahuan oleh Filch atau Snape? Dan aku sudah memberi taumu untuk berhati hati. Makhluk menyeramkan sedang berkeliaran di Hogwarts, Leonard” Lyra tak habis pikir dengan pola pikir kakaknya.

“Tetapi kenyataan nya aku baik baik saja bukan? Dan aku tidak tertangkap oleh Snape ataupun Filch, Lily” Elak Leonard. Gadis itu menghela nafas lelah.

“Apa yg Dad dan Mom berikan?” Leonard mengambil tas serut hitam yg berisi galleon

“Dad memberikan 10 galleon karena tidak tau ingin memberikanku apa. Sedangkan Mom memberikan hair clip miliknya.” Lyra menunjuk perhiasan rambut yg ia pakai.

“Dan ini?” Leonard mengangkat kotak hitam yg belum Lyra buka.

“Entahlah aku belum membukanya.” Lyra merebut kotak tersebut dan membukanya. Terdapat sebuah cincin yg memiliki kristal merah di sekitarnya.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang