12

544 83 2
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg w buat.

[•••]

Liburan kelulusan dan persiapan masuknya tahun angkatan pertama yg baru telah tiba. Murid murid kembali ke keluarga mereka masing masing. Mempersiapkan peralatan yg mereka butuhkan untuk tahun ajaran baru. Seminggu telah terlewati dengan liburan, hari hari tanpa pr, dan ketenangan.

Lyra sendiri sedang di kamarnya membaca buku yg sudah dibeli oleh Albert untuk tahun kedua nya. Walaupun ia sebenarnya tidak bisa fokus dengan bacaan nya. Karena kepala nya terus menerus diisi dengan pertanyaan apakah benar Potter akan masuk di tahun ini dan jika iya, apakah akan ada kejadian bersangkut paut dengan Voldemort? Lyra hanya bisa menunggu waktu yg akan menjawabnya.

Kali ini ia berusaha mempelajari setidaknya 3 bab tiap mata pelajaran di tahun kedua. Lyra harus mendapatkan nilai yg sempurna karena ia merasa belum puas dengan nilai kemarin. Tetapi ia benar benar tidak bisa memaksakan dirinya untuk memahami herbologi dan ramuan. Jujur, membaca satu bab saja membuatnya mengantuk.

Terkadang ia juga akan berduel ringan dengan Albert. Karena itulah ia sangat menyukai pelajaran pertahanan terhadap ilmu hitam. Tapi sayang nya guru ptih tahun kemarin hanya menyuruh para murid untuk membaca, tidak praktik. Dan ia sama sekali tidak menjelaskan satu kata pun.

"Kali ini apa yg tidak kau pahami, Young Herkle?" Lyra mengalihkan pandangan nya dari langit langit kamarnya menuju Albert yg duduk di depan nya.

"Tidak, hanya sedikit malas." Lyra membenarkan duduknya kemudian kembali membaca buku sejarah. Albert berpindah ke sofa panjang Lyra dan duduk di sebelahnya.

"Selesaikan satu bab lalu kita akan istirahat sebentar." Albert memberi saran dan di balas Lyra dengan anggukan. Lyra menyelesaikan 20 lembar terakhir dengan cepat. Kemudian gadis itu menyenderkan kepala nya di sofa sambil menatap langit langit kamarnya. Tiba tiba terlintas dikepalanya untuk mempertanyakan suatu hal.

"Albert, apakah kau percaya jika Voldemort benar benar lenyap?" Albert terdiam kala Lyra menanyakan hal itu kemudian berdeham kecil.

"Beberapa orang percaya dia sudah tidak ada, dan beberapa orang percaya dia masih ada tetapi berada di suatu tempat. Aku sendiri percaya bahwa dia benar benar sudah lenyap." Albert menoleh menatap Lyra yg masih mendongakkan kepalanya.

"Aku rasa aku adalah salah satu orang yg percaya bahwa ia masih ada dan bersembunyi di suatu tempat. Kau tau? mungkin saja tubuhnya lenyap tetapi jiwa nya berada di luar sana." Gadis itu mengedikkan bahunya dan beranjak dari sofa. Membiarkan buku buku nya berserakan di meja dan keluar dari kamarnya mencari cemilan yg bisa ia makan di malam hari ini.

Albert tak paham dengan kata kata Lyra dan berusaha bersikap acuh. Kemudian ia membereskan buku buku Lyra dengan lambaian tongkat dan menyusunnya di rak buku kecil dekat perapian.

Lyra meminta peri rumahnya untuk membuatkan coklat panas dan roti bakar. Sekarang ia sedang duduk di rooftop menatap langit malam sambil memakan rotinya.

Ia melamun, tak bisa tidak khawatir dengan pikiran pikiran tentang tahun angkatan besok. Apakah ia harus menceritakannya kepada Leonard atau tidak. Lagipula ia juga belum ada bukti. Ia tak bisa bercerita tentang kisah professor Snape yg ternyata adalah kebenaran.

Solusi terlintas di kepalanya. Ya, yg harus ia lakukan pertama kali adalah mencari tau hal hal kecil yg akan terjadi saat ia kembali ke Hogwarts. Seperti, apakah guru pertahanan terhadap ilmu hitam nya benar benar professor dengan surban ungunya. Atau apakah Potter akan masuk Gryffindor dengan adik Fred George serta perempuan muggleborn itu.

Lyra mengangguk paham dengan pemikiran nya. Setidaknya sedikit beban pikiran nya sudah teratasi. Jika memang hal hal kecil itu benar benar terjadi, yg harus ia lakukan selanjutnya adalah memberi tau Leonard tentang Potter yg akan menjadi Seeker Gryffindor di tahun pertamanya. Itu akan membuat Leonard curiga kepada adiknya bagaimana Lyra bisa tau tentang itu.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang