65

282 31 21
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali tokoh yg w buat.

[•••]

"Kau sama sekali tidak membantu." Lyra menyerah, menjatuhkan dirinya dikursi reyot.

"Argh apakah tidak ada cara lain selain Patronus?"

Lyra menggeleng, "Tidak, kecuali kau mau mengembalikan mereka ke Azkaban."

Loki berdecak, berusaha berpikir cara lain agar Lyra memikirkan hal hal yg membuatnya bahagia.

Beberapa waktu lalu setelah jam malam Lyra datang sesuai yg Loki perintahkan pagi tadi ketika mereka bertemu di perpus. Mereka berdua kembali ditempat biasa mereka bertemu. Sudah begitu parah dinding Lyra yg tebal terakhir kali latihan, menjadi roboh telanjang otak.

Loki sendiri memiliki maksud lain, ingin segera belajar beberapa mantra dengan gerakan tongkat barunya. Merasa tak cukup hanya dengan membaca materi yg diberikan Profesor Flitwick.

Setelah mendapatkan beberapa mantra dasar, kali ini Lyra yg meminta bantuan Loki untuk membantunya mengeluarkan Patronus dari dalam tongkat.

Ini penting karena Lyra ingin menemui Sirius dengan segera. Loki penat menanggapinya, namun ia setuju saja karena tak ingin terjadi apapun kepada Lyra, aset berharga milik Orpheus.

Senyap, sepi, sunyi, Lyra sibuk mengingat peristiwa yg pernah membuatnya sebahagia itu. Sudah mencoba berbagai macam, dari memikirkan musik namun terhancurkan dengan wajah Bolton, merasakan pertama kalinya memakan aspro dolce, hingga Snape yg sedang mengelap coklat dari bibirnya. Tak ada yg cukup kuat dan berhasil mengeluarkan Patronusnya walau hanya dalam bentuk tipis sekalipun.

Susah baginya karena ayahnya merusak segala memori. Selalu terlintas ingatan mengenai pedasnya ucapan Orpheus melebihi Profesor ramuan kelelawar bawah tanah yg ia kagumi, tajamnya tatapan ayahnya melebihi gosipan potret Hogwarts yg sangat cepat menyebar luas.

"I got great Idea! Come here!" Ucap Loki bersemangat hingga lompat dari kursinya dan mendekati Lyra.

Gadis itu ikut berdiri, bertanya ide apa yg kali ini Loki pikirkan.

"Tak selalu ingatan yg pernah terjadi kan? Bagaimana dengan merekayasanya?" Tanya Loki tak sabaran.

Lyra berpikir, mengingat Harry juga memikirkan hal yg ia buat sendiri. Gadis itu mengedikkan bahu, "Let's find out." ujarnya ingin tau.

"Better you close your eyes."

Tak ada 5 detik, Lyra kembali membuka matanya terkejut. Sempat ingin berteriak namun langsung dibungkam oleh wujud Snape didepannya.

"Kau gila ya Loki??" Jeritnya tak kuasa menahan. Loki dalam wujud Snape baru saja mencuri ciuman pertamanya. Eh ralat, kedua kalinya setelah Bolton.

Loki yg masih dalam wujud Snape menaruh jari ke bibir Lyra. "Cepat! Jangan ngomel dulu!"

Lyra mengerang sangat kesal. Dengan amarah yg masih memuncak, ia mengangkat tongkat seraya melafalkan mantra Patronus.

Kepulan perak samar samar keluar dari ujung tongkatnya, membuat Loki dalam wujud Snape lompat kegirangan. Not a good view.

"I know it will work!" Girangnya membuat Lyra meringis aneh melihat Snape jingkrak jingkrak.

"You Bastard! Are you fucking kidding me? I will beat the shit out of you!" Pria itu yg awalnya menampakkan ekspresi senang, kali ini berubah ketakutan mendengar makian Lyra yg bertubi tubi.

Loki yg berusaha menghindar dan Lyra yg berusaha mengejar. How weird is it? Pemandangan Snape dengan jubah berkibar berlari ketakutan seperti dikejar Dumbledore yg memaksanya memakai baju selain hitam.

Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang