Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg gua buat.
[•••]
"Akh, Come on Higgs. Kapan lagi kita mendapatkan Nimbus 2001 untuk satu tim! Kita akan lebih mudah untuk mengalahkan Gryffindor." Flint mencoba merayu Terence agar ia mau berganti pemain dengan Draco.
Draco baru saja memberikan kabar kepada Flint bahwa ayahnya akan membelikan Nimbus 2001 untuk tim Quidditch Slytherin dengan bayaran ia harus menjadi Seeker.
Tetapi Terence yg baru saja mendapatkan posisi ini tahun kemarin sedikit berberat hati untuk melepaskan kewajiban nya sebagai Seeker.
"Baiklah.." Jawab Terence pasrah. Ia akhirnya memberikan posisi Seeker nya kepada Draco agar masing masing anggota mendapatkan Nimbus 2001 secara gratis.
Sebenarnya Lyra sangat kasian kepada Terence. Tetapi ia bisa apa? Lagipula dengan memakai Nimbus 2001, Slytherin akan tetap kalah. Draco hanya ingin sombong dan menyaingi Harry.
Lyra menepuk paha Terence. Memberikan nya sedikit semangat.
"Kita akan latihan besok pagi." Ujar Flint. Seringai terukir jelas dibibirnya.
"Besok pagi Gryffindor akan memakai lapangan." Ucap Lyra seraya melanjutkan makan siangnya.
"Oh tenang saja. Aku akan meminta surat izin dari profesor Snape agar memberikan kita izin berlatih melatih Seeker baru kita." Jawab Flint diikuti senyuman Draco. Lyra hanya memutar bola mata jengah.
Lyra meneguk minuman jeruk yg ia tuang di gelasnya. Pandangan nya beralih ke meja Gryffindor dimana Ron, Harry, dan Hermione berada. Seharusnya kali ini aula akan ramai dengan suara Mrs Weasley yg menggema. Berterima kasihlah Ron kepada Lyra yg sudah menjauhkan nya dari malapetaka.
Lyra menaruh gelas nya. Kemudian ujung bibir kanan nya tertarik, ia menyeringai kecil. Terlintas dikepalanya kejadian besok yg membuat mantra siput Ron berbalik ke dirinya sendiri karena tongkatnya yg patah. Sekaligus Draco yg dipermalukan oleh Hermione. Gadis itu terkekeh kecil dan berinisiatif menonton pertunjukan itu besok. Sayang nya kali ini Lyra tidak ingin membantu Ron.
[•••]
Makan malam tiba. Lyra seperti biasa ikut makan malam di aula. Memakan beberapa puding dan makanan ringan lain nya dengan tenang. Sampai dimana makan malam sudah selesai dan murid murid bersiap untuk kembali ke asrama. Ia baru saja meminum jus labu nya, pandangan nya mengedar ke arah meja Gryffindor. Mencari lelaki dengan rambut coklat dan kacamata bulatnya.
Lyra tersedak kala ia menyadari bahwa tidak ada Harry disana. Ia berdiri dari kursinya dan berusaha untuk mencari dari ujung ke ujung. Lyra berdecak kesal kemudian pergi ke meja Gryffindor menemui kakaknya.
"Dimana Potter?" Tanya Lyra tiba tiba. Leonard berbalik dan mendongak memandangi Lyra yg berada di balik punggungnya. Leonard mengerutkan kening kemudian ikut mengedarkan pandangan nya ke kanan dan kiri.
"Aku tak melihat nya dari tadi." Ucap Leonard santai. Lyra menggeram kesal kemudian berlari keluar dari aula.
"Ada apa? LILY!" Leonard berteriak lalu ikut beranjak dan berlari mengejar Lyra.
Lyra berlari di koridor hingga ujung kemudian berbelok ke kanan. Ia melihat Weasley, Potter, dan Granger disana. Lyra membuang nafas gusar. Lalu pandangan nya beralih ke arah tulisan darah di dinding dan Mrs Norris yg di gantung.
Lyra mendekat ke arah mereka bertiga. Rasa kesal Lyra menjadi berkali kali lipat kala ada sesuatu yg melewati kakinya. Itu adalah Vodka yg bermanja di sekitar kakinya. Lyra berdecak, kenapa harus ada Vodka disini. Bisa jadi dia akan menjadi tersangka juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Comes the Truth
Fantasy"it is not you that i know." "yeah, aku pun tidak mengenal diriku profesor." daddy issue allert⚠️ severus snape Alur dan isi cerita sedikit berbeda dgn film & buku nya Harpot x Loki