17

511 90 4
                                    

Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg w buat.

[•••]

Hampir satu semester terlewati. Natal telah berjalan seperti biasanya. Tak ada kejadian kejadian aneh. Yah, walaupun orang lain tak menyadarinya. Hanya Potter, Granger, Weasley, Lyra, dan Snape saja yg merasa. Sebenarnya Lyra sudah tau apa yg akan terjadi. Tetapi ia tak mengambil satu tindakan pun. Seakan semua itu hanya angin lewat. Ia tetap bersikeras bahwa ia bukan pilihan langit untuk ditugaskan mengerjakan semua ini.

Ia benar benar menutup matanya dengan semua kejadian ini. Lyra pun tak ingin menceritakannya pada siapapun bahkan Dumbledore sekalipun. Leonard khawatir dengan keadaan adiknya, dan Leonard juga sepertinya lebih mendukung Lyra berdiam diri dari pada mengambil tindakan yg membahayakan adiknya.

Malam ini adalah malam ketenangan Lyra dimana ia sekarang sedang membaca buku dengan teman temannya di ruang rekreasi. Lyra duduk di sofa panjang di antara Lucian dan Adrian. Kemudian Terence berada di sisi lain Adrian. Flint duduk berhadapan dengan mereka bersama beberapa teman angkatan nya yg lain. Mereka berbincang bincang terkadang sambil bergurau. Di sisi lain sofa terdapat murid tahun pertama seperti golongan nya Malfoy, Theo, Pansy, Crabbe, Goyle dan lainnya yg sedang mengerjakan essai. Ruang rekreasi sedikit ramai malam ini. Beberapa murid sudah kembali ke kamarnya setelah makan malam usai dan memilih beristirahat.

Satu persatu siswa mulai kembali ke kamar mereka masing masing. Jam malam sudah tiba dan mereka memilih untuk tidur. Lyra baru saja selesai mengganti pakaian nya. Ia memakai celana piyama dan atasan sweater oversize mengingat dia tidur di bagian bawah tanah yg dingin. Lyra duduk di kasurnya menyenderkan punggungnya ke dinding kasur. Perasaan nya kali ini tidak enak entah kenapa. Ia memejamkan mata sebentar menarik nafas dalam menenangkan dirinya.

Serasa sudah cukup, ia menidurkan dirinya di kasur. Menutup tubuhnya dari ujung kaki sampai dagu dengan selimut. Tak lama kemudian pun ia tertidur.

















































Kita akan turun kesana besok malam.

Batu betuah itu akan segera di ambil jika kita tidak bertindak!

Sepertinya kita harus berbicara dengan profesor dumbledore.









































































Kau mengetahui tentang hal ini tetapi kau tak ingin bertindak?!

Kau terlalu egois! apa yg bisa kita harapkan dari seorang Slytherin?

Nyawa mereka ada ditanganmu, Lyra!

Kalau aku menjadi dirimu, lebih baik mati dari pada menyaksikan mereka tidak berdaya.

Kami salah telah memilihmu.

Aku kecewa denganmu, Witch














































Aku jijik denganmu! Bisa bisa nya kau tidak melakukan apapun?!

Menghilanglah dari bumi! Aku tidak ingin melihat wajah pengecut sepertimu!



























































Pain Comes the TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang