Semua tokoh milik J.K Rowling kecuali Tokoh yg author buat.
[•••]
"Leon! Kau kemarin kemana? Aku mencarimu" Lyra menahan lengan Leonard saat ia baru keluar dari aula.
"Oh? Kenapa Lily? Kemarin ada latihan Quidditch hingga sore. Aku istirahat sebentar di asrama, tidak ikut makan malam. Kemudian langsung ke hutan terlarang, detensi." Ucap Leonard enteng.
"Sekarang kau ingin detensi bukan? Aku ikut!" Ujar Lyra. Leonard heran dengan permintaan Lyra barusan.
"Ada apa? Kenapa tiba tiba? Ada yg ingin kau bicarakan?" Tanya Leonard.
"Tidak, hanya ingin menemanimu." Kata Lyra santai.
"Tidak usah, aku akan baik baik saja Lily." Leonard mengacak rambut Lyra. Gadis itu cemberut kesal.
"Ayolahh.." Paksa Lyra. Sebenarnya ia hanya malas kembali ke dorm Slytherin. Dan siapa tau ia akan bertemu dengan Snape nantinya.
"Ck, baiklah. Tapi kau tidak boleh ikut masuk ke hutan. Tunggu di pohon yg biasanya. Detensiku selesai sebelum jam malam" Leonard akhirnya mengiyakan Lyra. Lyra tersenyum kemudian Leonard merangkul Lyra keluar kastil.
"Apa yg kau lakukan untuk detensimu?" Tanya Lyra mengisi kesunyian. "Aku mengumpulkan beberapa bahan ramuan bersama Hagrid. Tidak terlalu buruk jika ada Hagrid. Dia sangat lucu. Aku sangat suka saat ia khawatir mencariku yg tiba tiba menghilang. Padahal aku bersembunyi di balik pohon" Leonard tertawa lepas. Lyra menggeleng sekaligus terkekeh.
Mereka melangkahkan kaki menuju pohon di pinggir danau hitam. Angin malam ini dingin sepeti biasanya. Lyra merapatkan jubahnya, padahal ia sudah menggunakan sweater juga di dalam jubah Slytherinnya.
"Ku tinggal ya. Jika kau ingin kembali, balik saja" Ujar Leonard. Lyra mengangguk.
"Eh, sebentar. Aku akan kembali ke kastil sebentar. Ingin mengambil Gitar. Aku tak membawa buku ku" Kata Lyra seraya melambaikan tangan dan berlari ke arah kastil. Leonard mengangguk kemudian melanjutkan langkahnya menuju hutan terlarang.
10 menit kemudian Lyra kembali dengan gitarnya. Kastil sudah sepi hanya beberapa orang saja yg berlalu lalang. Lyra menyenderkan punggungnya di pohon. Menaruh gitarnya di rumput tak minat memainkan nya. Ia menatap kedepan. Pikiran nya berkelana ke Ginny dan ruang rahasia. Apa yg harus ia lakukan? Mengambil buku Tom Riddle dari Ginny dan langsung memberikannya ke Potter? Tetapi itu tidak menghentikan Tom Riddle untuk berusaha mengambil jiwa Ginny.
"Malam Profesor." Ucap Lyra seraya mendongak. Snape berdiri di sampingnya. Lyra tersenyum, ia tau pasti akan bertemu dengan Snape jika ia kemari.
"Apa yg kau lakukan disini?" Tanya Snape. Pria itu duduk disamping Lyra.
"Hanya ingin menghabiskan waktu." Kata Lyra. Matanya tidak bisa terlepas dari wajah Snape. Snape mengangguk. Lyra tidak takut jika Snape akan membaca pikiran nya. Lagipula, pikiran nya sudah tertutup dan seseorang hanya dapat membuka pikiran nya dengan mantra Legilimens. Jika memang iya Snape membaca pikiran nya, mungkin yg Snape lihat hanya kata kata 'kau sangat tampan - kau sangat tampan'
"Kau tau siapa yg berada di balik kejadian kemarin lusa?" Snape bertanya. Lyra mengangguk pelan. Mereka berdua memandangi danau hitam didepan nya. Menikmati setiap hembusan angin yg menerpa wajah dan rambut panjang mereka.
"Sir, can I ask you something?" Tanya Lyra. Snape menoleh dan mengangguk kecil.
"Jika aku boleh tau, mengapa anda sering menindas Longbottom? Sebegitu nggak suka pada dirinya? Padahal tidak hanya dia yg sering menghancurkan kuali di kelas ramuan" Ujar Lyra
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Comes the Truth
Fantasy"it is not you that i know." "yeah, aku pun tidak mengenal diriku profesor." daddy issue allert⚠️ severus snape Alur dan isi cerita sedikit berbeda dgn film & buku nya Harpot x Loki