Hallo semua selamat membaca.
Semoga suka kalian <3
1. Kiriman semesta
—Oktober, 2018
Alora berlari menuju gerbang utama, sialnya gerbangnya sudah ditutup oleh satpam sekolahnya. "Aduh neng, udah telat 15 menit ini, saya gak berani buka. Neng tau sendiri Buk Ira kalo ngamuk kayak apa."
"Duh pak, jalannya macet tadi, besok-besok saya gak telat lagi kok pak." Mohon nya masih berusaha agar pak satpam mau membuka gerbangnya. Namun, pak satpam tidak berani membukanya dan kembali ke pos.
"Macet itu alasan biasa kalau siswa telat, kalau tau macet berarti lo harus bangun dan berangkat lebih pagi."
Alora menoleh pada seorang laki-laki yang entah sejak kapan berdiri didepannya. "Tapi lo juga telat jadi jangan nasihatin gue." Protesnya.
"Gue telat, tapi tau caranya masuk." Ucap laki-laki itu, lalu tersenyum simpul pada Alora.
"Gimana caranya masuk?" Tanya perempuan itu penasaran, diapun harus segera masuk karena akan ada ulangan harian.
"Masuk ke hati gue?" Tanyanya dengan senyum kecil diujung bibirnya. "Gampang, lo cuma perlu buat gue senang."
"Apasih gaje banget." Elak Alora.
Laki-laki itu terkekeh pelan, lalu mengisyaratkan perempuan itu untuk megikutinya. Alora menatap tangga didepannya, ternyata laki-laki itu mengajaknya melewati tembok belakang untuk memanjat menggunakan tangga.
"Kenapa lo liatin aja, buru naik lama-lama gak bakal ngejamin bakalan aman."
Alora menghembuskan napasnya pelan, dia tidak yakin, tapi dia harus segera masuk. "Lo jangan ngintip ya, lo liat kebawah aja!" Peringatnya pada laki-laki itu.
Alora, mulai menaiki tangga. Sesekali melihat ke bawah apakah laki-laki asing itu tadi melihatnya. Alora sudah berada di atas pagar, dan melompat kebawah.
Alora menatap heran laki-laki itu yang sudah berada disampingnya. "Loh kok cepet banget?"
"Supaya gak buat lo nunggu."
Alora memegangi ranselnya. "Lo terlalu percaya diri, angkatan keberapa? Senior ya?"
Laki-laki itu menggeleng, melihat lambang cewe itu yang berwarna hitam, yang menandakan berarti dia kelas 10. "Gue seangkatan sama lo, tapi kenapa gue baru liat wajah lo ya?"
"Gue murid pindahan, baru satu bulan." Jelasnya. "Gue kira lo senior, soalnya baju lo gak rapi."
"Jangan suka menilai dari luar, lo liat rumah sakit bagus, dalamnya sakit semua." Ucap laki-laki itu pelan.
Alora menarik sudut bibirnya, merasa lebih santai berbicara dengan laki-laki asing di depannya ini. Entahlah, Alora merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya tertarik pada laki-laki ini.
"Gue Aleo,"
Laki-laki itu menatap perempuan di depannya dengan senyum yang sejak tadi terbit. "Lebih tepatnya, Pra Aleo. kalo kangen lo boleh cari gue di MIPA 4. Gue gak suka sejarah makanya gak masuk ips."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aleo
Teen FictionPada akhirnya kepulanganmu adalah satu satunya harapan yang ku tunggu.