27. Pilihan pertama

1.9K 134 11
                                    

Hai kalian tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa vote dan tinggalin komentar kalian ya

Selamat membaca, semoga suka.




27. Pilihan pertama.


"Febby?"

Febby menoleh, dengan rambut acak-acakan beruntungnya ponsel nya diletakan dalam saku celananya tadi.

Febby mengernyit heran, menatap tak kenal laki-laki yang memanggilnya itu. "Lo? Siapa?"

"Gue Ekal temen Aleo,"

Febby mengangguk, agak kecewa karna dia kira laki-laki itu yang akan datang membantunya, tapi mungkin saja Aleo sedang ada urusan batinnya.

Ekal melihat perempuan itu, "udah di urus sama polisi?"

"Udah sih katanya lagi diproses," Febby menarik kursi disebelahnya "gak tau berapa lama di proses, soalnya Kartu-kartu identitas gue disitu semua,"

Ekal mengangguk mengerti. "Lo tenang aja, polisi bakal nemuin pencurinya" Katanya agar perempuan itu tidak terlalu memikirkan nya. " Ayo gue anter ke apartemen lo,"

Febby berdiri, "oke"


*****



"Le, ya ini lucu gak sih Acha kan modelan yah heboh gitu," Tunjuk Alora pada barang berwarna pink.

Aleo memincingkan mata, "menurut lo Acha sukanya apa?"

"Kalau Acha gak heran sih Le, lebih sering beli skincare pastinya" Jelas Alora kau meletakan barang tadi ke tempat semula. "Tapi gue mau yang beda Le, karena hal yang beda yang akan selalu diinget kan Le?"

"Untuk jadi beda, lo juga harus berani Ra"

Alora terkekeh pelan, lalu kembali melihat barang-barang ditoko ini.

Setelah setengah jam mengelilingi salah satu toko di Mall, akhirnya Alora menemukan barang yang akan ia hadiahkan untuk ulang tahun Acha.

"Le, mau kesitu?" Tanya Alora, "main time yuk Le?"

Aleo tersenyum kecil mengacak pelan rambut Alora, "iya ayo Natasha Alora,"

Aleo menuruti permintaan perempuan itu, setelah mengisi kartu Alora memilih memainkan bola basket.

"Ra, kalau lo bisa ngalahin skor gue lo boleh minta sesuatu sama gue,"

Alora tampak semangat, "serius jangan bohong!"

"Iya Alora, kapan gue bohong coba"

Alora tersenyum kecil, mulai bersiap-siap memasuki bola basket dan dihitung mundur oleh Aleo.

"Satu..."

"Dua... "

"Tiga.."

Alora mulai memasuki bola-bola basket tapi sejak tadi belum ada satupun yang masuk kedalam ring. Tertinggal jauh dengan Aleo, Laki-laki itu sudah memasukan empat bolah basket berturut-turut.

Aleo tersenyum kecil, mulai memelankan permainan nya memberikan kesempatan pada Alora.

"Yes, masuk Le!" Ucap Alora girang, cetak skor yang Alora miliki sekarang 6 point sedangkan Aleo masih 5 point.

Karena waktu sudah habis, Alora berteriak girang karena berhasil mengalahkan skor milik Aleo.

Aleo mencubit pelan hidung Alora, "mau apa sih Ra kok semangat banget?"

Alora mulai memikirkan sesuatu, padahal sejak tadi belum kepikiran ingin apa dari Aleo karena dia memang bersemangat untuk mengalahkan laki-laki itu. "Boleh disimpen dulu gak Le?"

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang