67. Pelepasan manusia di bumi

1K 54 0
                                    

Kamu adalah bagian paling penting dalam setiap tulisan ku.

67. Manusia di bumi

Alora berjalan kearah Aleo, laki-laki itu sudah siap dengan kaos hitam yang pas ditubuhnya. Alora tersenyum kecil, "ayo Le, gak keburu nanti."

"Iya-iya," Aleo menghampiri Alora, lalu mengambil kunci mobil milik papanya. Hari ini mereka akan kebandara, menjemput mama Alora.

Setelah sejam, perjalanan. Dan menunggu beberapa menit kedatangan mereka, Aleo sengaja menawarkan diri untuk ikut menjemput mereka juga.

Suara perempuan melengking, langsung membuat Aleo dan Alora mengalihkan pandangan mereka.

"KAK!" Nara menghampiri kakaknya, bersama sang mama.

Alora tersenyum lebar, langsung memeluk mamanya dengan penuh kerinduan. Sudah lama tidak bertemu, pasti banyak kerinduan yang tidak bisa disampaikan.

Rinai, mama Alora gantian menatap Aleo. Dia memang sudah mendengar bahwa mereka sudah baikan. "Apa kabar nak Aleo?"

Aleo menyalami wanita itu. "Baik tan, tante baik kan disana?"

"Baik kok," Ucap Rinai lalu menarik kopernya. "Yaudah yuk, kita ngobrol dirumah aja, nak Aleo juga mampir ya tante mau buat makanan enak, sekalian ngobrol kan usaha lama gak ketemu."

Aleo mengangguk, lalu membantu Rinai membawa barang mereka. Aleo sadar sejak tadi Nara, adik Alora menatapnya.

"Kak?" Panggil Nara pada Aleo. "Lu betah banget sama kakak gue dah,"

"Karena kakak lo cantik."

Nara berdecih, memutar malas bola matanya. "Cantikan gue apa kakak gue?"

"Kakak lo" Bisik Aleo pelan.

Nara lagi lagi menatap sinis Aleo. "Padahal kalau lo bilang cantika gue, bakalan direstui."

"Jadi sekarang gak direstui?" Tanya Aleo tertwa pelan.

Nara hendak menjawab ucapan Aleo tapi Alora memelototinya, dan mamanya pun menyuruh mereka untuk segera berjalan.









*****

Langit yang menampilkan senja begitu indah, Aleo masih berada di rooftop apartemen Alora, bersama perempuan itu.

"Besok hari pelepasan sekolah," Alora menatap Aleo. "Lo dateng kan? Karena besok hari terakhir kita pakai baju putih abu-abu."

"Iya, gue dateng Ra. Anak-anak pada nyuruh gue dateng" Sahut Aleo.

Alora tersenyum kecil. "Bagus banget ya Le, langit nya waktu senja."

"Lo juga cantik. Secantik senja di depan sana" Aleo menunjuk matahari yang hampir terbenam, berwarna jingga.

"Tapi apa lo tau Ra, hal apa yang lebih indah dari senja ini?" Tanya Aleo.

Alora menggeleng. "Apa?"

"Jatuh cinta sama lo."

Aleo menatap perempuan itu. "Karena jatuh cinta terbesar yang pernah gue rasain adalah sama lo."

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang