39. Perasaan yang gak nyata

1.6K 85 0
                                    

Jangan lupa vote and komen ya?

Vote gak berat kok, biar bikin aku semngt nulisnya hehe.

Selamat membaca semoga suka.

-febby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-febby

39. Perasaan yang gak nyata.

"Le?" Panggil Febby membuat laki-laki itu menoleh dengan alis terangkat. Febby duduk di kursi, "temen lo kemarin gimana?masih koma?"

"Masih Feb," Aleo duduk di depan perempuan itu, mereka tak sengaja berjumpa di perpustakaan kota. "Lo jadi pindah sekolah kejakarta?"

"Jadi, besok gue udah mulai sekolah," Jelas perempuan itu. "Lo akhir-akhir ini parah banget ya Le, di hubungi susah banget."

Aleo tersenyum canggung, sedikit merasa bersalah. "Lo tau kan, belakangan ini emang ada masalah, lagian lo gak punya temen lain apa?"

Febby menggeleng, "kalo punya, gue gak akan minta bantuan lo lah," Febby meletakan buku-buku menatap Aleo malas. "Ni kalau gak sengaja jumpa gini, mungkin lo juga lupa sama gue,"

"Apaan sih lo Feb, serius setelah ini gue gak gitu, cuma kemarin lagi sibuk aja," Ucap Aleo agar perempuan itu tak marah berlama-sama.

"Yaudah sekarang lo sibuk gak?"

Aleo menatap heran, "enggak, cuma..."

Febby memotong ucapan laki-laki itu, "oke, karna lo lagi gak sibuk ayo temenin gue makan, bosen kalo cuma sendirian Le,"

Aleo pun menyetujui, merasa bersalah karna sebagai teman tidak bisa membantu Febby dari kemarin, dan kali ini dia tidak akan menolak lagi.

Mereka berjalan ke arah tempat makan terdekat. Setelah menunggu pesanan akhirnya mereka menikmati makanan sambil berbicara kecil.

"Le, menurutlo kalau cewe suka sama seseorang, orang itu sadar gak?" Febby meletakan handphone disebelahnya. "Kalau menurut lo gitu,"

"Kalau cewe itu diem aja ya kita sebagai cowo gak tau, tapi kalau cewe itu ngasih kita kode kecil-kecilan mungkin kita akan tau," Jelas laki-laki itu membuat Febby mengangguk.

"Lo lagi suka sama orang Feb?" Tebak Aleo menatap perempuan itu curiga. "Kayak apa sih cowoknya?"

"Gak pekaan, orang sibuk banget gayanya," Ucap Febby tertawa pelan, "tapi dia baik Le,"

"Baiknya?" Tanya Aleo bingung.

"Dia baik, pengertian, terkadang nyebelin, tapi gue gak berani ngasih tau perasaan gue ke dia," Ucap Febby murung, raut wajahnya berubah kecewa.

"Kalau di baik, mungkin dia akan mengerti perasaan lo yang seberapa Feb," Ujar Aleo. "Jatuh cinta sama orang yang abu-abu itu sama aja kayak lo lihat masa depan lo,"

Febby mengernyit heran. "Kok gitu?"

"Iya, kalo lo gak maju lo gak akan tau kedepannya seperti apa, dan kalau lo maju lo harus siap sama jawaban yang akan dia berikan" Jelas Aleo pada perempuan. "Sama kayak masa depan Feb, kita gak tau kita di masa depan akan gimana, kalau kita gak mulai dari sekrang."

Dear AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang